Pembangunan Rumah yang Layak Wujudkan Mimpi Indonesia Sejahtera

Jumat, 22 Januari 2021 11:27 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pemerintah memang ambisius untuk menjadikan negara ini maju, Kementerian PUPR yang memerhatikan pembangunan infrastruktur mikro dan makro.  Salah satu contoh programnya yang paling efektif saat pandemik Covid-19 ini  adalah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Semangat Indonesia Maju nampaknya bukan hanya wacana. Ya, pemerintah memang ambisius untuk menjadikan negara ini maju. Pembangunan yang dilakukan dari pelosok hingga kota mulai dari jalan tol, jalan lintas, bendungan, bandara, pelabuhan, rumah sakit, taman kota, dan infrastruktur lainnya bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup semua penduduk Indonesia. Pemerintah juga meyakini bahwa infrastruktur yang maju akan mendorong terciptanya SDM yang unggul. 

Mereka adalah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai pelaksana langsung program-program pembangunan di lapangan sehari-hari. Publik menilai, mereka cukup sigap dalam menjalankan program-program pembangunan. Hal tersebut dibuktikan dari inisiatif Kementerian PUPR yang memerhatikan pembangunan infrastruktur mikro dan makro. 

Setiap orang membutuhkan rumah, idealnya, rumah merupakan tempat melepas penat dan tempat untuk bertolak sekaligus tempat kembali. Rumah juga menjadi tempat kita merasa diterima dan dihargai. Sayangnya, tidak semua rumah bisa dikatakan layak menjadi rumah. Faktor seperti kondisi lingkungan yang kurang bersih dan kurang nyaman inilah yang menjadikan rumah sebagai tempat singgah yang membuat tidak betah. 

Peran vital rumah adalah sebagai alat pembangun SDM, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan merumuskan beberapa program pengadaan rumah, baik revitalisasi maupun bangunan baru. Salah satu contoh programnya yang paling efektif saat pandemik Covid-19 ini  adalah Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). Di antara efektivitas program ini adalah skema pengadaannya yang berupa program padat karya tunai. Kementerian PUPR terbukti sangat sigap mendukung inisiasi pemerintah bagi setiap lembaga untuk menjalankan program-programnya dengan extraordinary ketimbang business as usual

Melalui BSPS, Kementerian PUPR turut memitigasi dampak pandemi Covid-19. Program padat karya tunai memberikan kesempatan bagi penerima untuk menjadi "pelaku utama" dalam program pembangunan. 

Kementerian PUPR menyalurkan suplai material bangunan dan upah tukang, yang akan dikelola oleh penerima. Ini jelas-jelas dapat mempertahankan daya beli masyarakat, karena uang yang diterima akan beredar di masyarakat setempat. Juga, pemberdayaan masyarakat sekitar sebagai tukang akan mengurangi angka pengangguran.

Di tahun 2020 lalu, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Perumahan menganggarkan peningkatan kualitas 208.000 unit rumah tidak layak huni (RTLH) senilai 4,35 triliun rupiah dan membangun baru 12.000 unit RTLH senilai 459 miliar rupiah. 

Dengan adanya program BSPS, pemerintah dapat memastikan rumah yang telah mendapat perbaikan nantinya mempunyai pencahayaan yang cukup, sirkulasi udara yang baik, serta fasilitas MCK yang layak, sebagai syarat utama menjamin kesehatan penghuni rumah.

Semua pelosok negeri ini berhak mendapatkan hunian yang layak. Demi mewujudkan SDM unggul,  kita wajib mendukung program ini dan memastikan keberlanjutannya.

 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Aisyah Hetra

Penulis Indonesiana

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler