x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Minggu, 24 Januari 2021 06:09 WIB

Berkat Pertamina, UMKM Naik Kelas dan Menjadi Berkah untuk Warga Sekitarnya

Seiring dengan pesatnya kemajuan usaha Isam, otomatis jumlah pekerjanya juga bertambah. Begitu juga dengan peralatan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, Isam mendapatkan modal bergulir dari Pertamina. Dengan bantuan itulah dia membeli peralatan usahanya. Ketika memulai usahanya dulu, Isam hanya mempunyai 5 alat tenun bukan mesin (ATBM), setelah menekuni usaha dan mendapat bantuan dari Pertamina, ia kini telah memiliki 35 ATBM. Dengan banyaknya peralatan itu, Isam tidak memiliki kendala dalam hal produksi. Semakin banyak mesin yang dia miliki, semakin banyak pula produk kain tenun yang bisa ia hasilkan.  

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kebaikan terus bertumbuh, demikianlah jika sebuah upaya baik mendapatkan tempat yang tepat. Hal itu terbukti dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menjadi mitra binaan Pertamina dan telah naik kelas. Para pengusaha kecil itu memulai bisnisnya dari dasar. Dengan edukasi, bantuan modal dan tersedianya ekosistem perdagangan yang baik, mereka telah mampu melampaui batasan.

 

Ini tentu kabar yang baik, mengingat jika mengandalkan usaha sendiri, sulit bagi pelaku usaha kecil itu untuk keluar dari kesulitan yang mereka hadapi. Untuk itulah Pertamina menggelar ajang Pertamina UMKM Academy: Fast Track. Acara itu berlangsung selama dua bulan pada akhir tahun 2020. Hasilnya adalah banyak pelaku UMKM yang dinyatakan telah naik kelas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Para peserta mitra binaan yang dinyatakan telah memenuhi syarat dikelompokkan pada UMKM yang telah naik kelas. Isam Samsudin, pemilik Tenun Sutera Isam salah satu contohnya. Ia adalah seorang pengusaha kecil yang gigih memulai usahanya dari bawah. Berkat ketekunan dan kerja keras, kini Isam telah memetik hasilnya.

 

Usaha kain yang digeluti Isam adalah sutera khas Garut. Dengan pembinaan intensif dari Pertamina, usaha Isam meningkat pesat. Perkembangan itulah yang membuat Isam masuk dalam kategori UMKM binaan yang telah naik kelas. Dengan klasifikasi demikian, Isam akan mendapatkan ruang jelajah yang lebih luas. Salah satunya go global, menjual dagangannya ke luar negeri.

 

“Usaha kami bermula hanya tujuh orang karyawan saja. Kini sudah berkali-kali lipat jadi 55 orang. Mereka adalah para tetangga sekitar saya di mana banyak anak putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang menganggur. Kami berdayakan mereka supaya bisa menambah penghasilan keluarga,” Kata Isam, sebagaimana dikutip Republika, Jumat 22 Januari 2021.

 

Seiring dengan pesatnya kemajuan usaha Isam, otomatis jumlah pekerjanya juga bertambah. Begitu juga dengan peralatan yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, Isam mendapatkan modal bergulir dari Pertamina. Dengan bantuan itulah dia membeli peralatan usahanya.

 

Ketika memulai usahanya dulu, Isam hanya mempunyai 5 alat tenun bukan mesin (ATBM), setelah menekuni usaha dan mendapat bantuan dari Pertamina, ia kini telah memiliki 35 ATBM. Dengan banyaknya peralatan itu, Isam tidak memiliki kendala dalam hal produksi. Semakin banyak mesin yang dia miliki, semakin banyak pula produk kain tenun yang bisa ia hasilkan.

 

“Sangat beruntung dan bersyukur memang menjadi binaan Pertamina. Tidak hanya pinjaman modal, melainkan juga terus dibina dalam menjalani usaha,” tutur dia.

 

Isam merupakan contoh pengusaha yang tekun dan punya kemauan keras untuk berubah lebih baik. Program binaan dari Pertamina dia serap dan diaplikasikan dengan sebaik-baiknya. Maka tak heran jika usahanya sukses, omzet yang diperoleh juga terus bertambah besar. Jika awalnya ia mendapat Rp25 juta sebulan, sekarang omzetnya telah mencapai ratusan juta rupiah per bulan.

 

Sekarang Isam tidak hanya sukses sendirian, sebab tetangga yang dia pekerjakan juga turut menikmati hasilnya. Berkat Isam, orang-orang itu tidak lagi jadi pengangguran. Apalagi sekarang kain tenun produksi Isam telah dipasarkan di banyak wilayah, misalnya Jakarta, Bandung, Bali, dan Surabaya. Di kota-kota besar itu produk Isam mendapat tempat.

 

Dan seiring berjalannya waktu, usahanya terus membesar. Membawa kabar baik bagi orang-orang di sekitarnya. Menumbuhkan optimisme dan peluang untuk mengambil jalan perubahan, sebagaimana yang telah ditempuh Isam. Mereka telah mendapatkan contoh nyata yang bisa ditiru kemudian.

 

Tentu, langkah ke depan masih panjang dan bergantung pada keuletan dan ayunan bandul nasib seseorang. Tapi upaya Pertamina untuk merangkul UMKM dan mendorongnya naik kelas adalah sebuah langkah kebaikan, yang terus akan menumbuhkan kebaikan lain di sekitarnya. Satu teladan atas bukti kepedulian yang patut untuk terus dikembangkan di masa mendatang. Semoga saja.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler