x

sumber foto: kompas.com

Iklan

Septi Yadi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Januari 2021

Selasa, 26 Januari 2021 18:50 WIB

Sekilas Tentang Vaksin. Prosesnya Tidak Semudah yang Dibayangkan!

Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin Covid-19 akan dibagikan secara gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia, hal ini menjadi kabar baik tentunya! Sejauh ini, uji coba vaksin Covid-19 di Indonesia memerlukan waktu yang lama. Penyebabnya kira-kira apa?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar baik tentang pembagian vaksin Covid-19 secara gratis untuk seluruh rakyat Indonesia diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sepertinya, Indonesia tidak ingin ketinggalan langkah dari Singapura.

Jika mendengar adanya dua jalur vaksin, yaitu secara gratis dan berbayar, terlintas dipikiran bahwa yang gratis untuk mereka yang kurang mampu dan yang mampu harus membeli sendiri. Jika yang gratis harus melewati BPJS, momentum ini bisa dimanfaatkan BPJS untuk memperkukuh diri. 

BPJS ada baiknya untuk bekerja sama dengan Biofarma Bandung, sebagai perumpamaan produsennya. Jika BPJS semakin kuat maka untuk menangani sistem kesehatan nasional juga semakin kuat, benar kan? Berbeda halnya dengan yang bayar mandiri, bisa jadi diserahkan ke Kimia Farma maupun perusahaan farmasi swasta lainnya. Dalam hal ini, pemerintah hanya mengatur masalah impor dan harga jual tertinggi. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Jika di Tiongkok jalur berbayarnya sekitar Rp800 ribu untuk dua kali suntik, di Indonesia jika harganya Rp1 juta kemungkinan bisa laris. Dapat dibayangkan, dari jumlah masyarakat Indonesia yang jumlahnya sekitar 300 juta jiwa, maka 50 juta jiwa bisa membayar Rp1 jutanya tersebut. Begitulah kira-kira perumpaan yang dilansir dalam Gelora. 

Pemerintah memiliki tantangannya sendiri bila vaksinasi Covid-19 diberikan secara gratis. Mereka dituntut untuk mengatur pengelompokkan masyarakat yang jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, pemerintah juga harus yakin bahwa saat membeli vaksin tersebut jumlahnya benar-benar cukup. 

Kapasitas pabrik terbatas dibandingkan kebutuhannya, yang belum lama mendapatkan izin baru yaitu vaksin Pfizer dari Amerika, mereka memiliki dua pabrik yang berlokasi di Michigan dan Belgia, sedangkan lainnya masih menyusul. 

Berbeda dengan buatan Rusia yang diproduksi hanya untuk negaranya sendiri dan Australia yang justru vaksinnya sudah resmi namun tidak mendapatkan perizinan lantaran setelah melakukan uji coba, menimbulkan efek yang cukup berbahaya. 

Melihat uji coba vaksin Sinovac, ternyata laporan saat uji cobanya tidak bisa diburu-buru. Laporan mengenai satu orang relawan membutuhkan 5-10 lembar sementara total relawan 1.600 orang. Belum sampai disitu, laporan tersebut harus dikirimkan ke BPOM sebelum mendapatkan izinnya. Membutuhkan waktu yang lama dibandingkan laporan hasil uji coba Pfizer dimasukkan di mana orang-orang FDA tidak libur. Dilansir dari Huffington Post, para pekerjanya makan daging kalkun sambil membaca laporan uji coba vaksin. Itulah mengapa membuat izin di Amerika lebih cepat dibandingkan di Indonesia. 

Dengan begini, pelopor vaksinasi adalah Inggris dan Amerika, kan? Kurang dari setahun, vaksin mampu diciptakan. Jelas, dikarenakan wabah Covid-19 yang dahsyat dan memakan nyawa sangat banyak membuat tenaga yang dikerahkan pun tidak main-main. Saat itu mantan Presiden Amerika, Donald Trump juga memberikan hadiah uang sebesar Rp150 triliun kepada pabrik-pabrik obat bagi yang berhasil menemukan vaksin tersebut. 

Kunci dari para ilmuwan hanya satu, yaitu tidak harus bekerja mulai dari nol. Maksudnya, saat wabah SARS dulu menyerang Tiongkok, para ilmuwan sudah melakukan berbagai macam penelitian dan menemukan kuncinya. Dengan adanya lockdown saat itu, wabah SARS dapat dibasmi secara cepat. 

Begitu juga saat wabah MERS di Timur Tengah yang syukurnya dapat teratasi dengan cepat. Ilmuwan sudah jauh memetakan virus korona, ketika masalah ini muncul maka mereka sudah punya dasar untuk mengatasinya. Di zaman lalu, vaksin dibuat dari virus yang dilemahkan, sama seperti vaksin Sinovac. Dari kejadian wabah SARS dan MERS, vaksin Covid-19 sudah dipastikan bisa ditemukan dengan cepat juga.

Sudah seharusnya kita antusias dengan hadirnya vaksin Covid-19 dan mengikuti program yang telah dibuat oleh pemerintah. Tujuannya baik, untuk menghentikan rantai penyebaran virus Covid-19. Bagaimana sejauh ini, sudah siap untuk vaksinasi?

Ikuti tulisan menarik Septi Yadi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu