Cina Hukum Anggota Jaringan Mata-mata Militer

Sabtu, 27 April 2019 20:06 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Li dikatakan sebagai bagian dari jaringan spionase yang melibatkan lebih dari 40 orang.

Cina menghukum seorang pria, yang hanya disebut sebagai Li, dengan 10 tahun penjara karena memberikan rahasia militer kepada badan mata-mata asing. Li dikatakan sebagai bagian dari jaringan spionase yang melibatkan lebih dari 40 orang di Cina.
 
Li menjadi alat untuk menyediakan informasi rahasia kepada badan intelijen asing di bawah kendali seorang mata-mata bernama "Feige", di Cina, kata China News Service, mengutip Departemen Badan Keamanan Negara Provinsi Guangdong, 6 Mei 2014.
 
Pemberian hukuman ini terjadi dua minggu setelah Presiden Xi Jinping, yang juga mengepalai Komisi Militer Pusat, mengeluarkan dokumen yang berisi seruan untuk melindungi rahasia militer lebih baik. Laporan media pemerintah tidak mengidentifikasi badan intelijen asing yang terlibat dalam kasus Li atau kewarganegaraannya.
 
Li dikatakan sudah cukup lama memberikan publikasi internal militer, melakukan pengamatan terhadap pangkalan militer dalam kurun waktu tertentu, serta memotret peralatan militer, kata China News Service. 
 
Sejak tahun 2007, Feige memanfaatkan toko buku online serta situs-situs bagi penggemar isu militer untuk merekrut 12 orang di provinsi Guangdong dan ada 40 lainnya di 20 provinsi di Cina. Dalam operasinya, Feige menggunakan beberapa situs, termasuk www.jsfans.cn, komunitas penggemar isu militer.
 
Menurut Blomberg, mengutip situs People Daily, Li direkrut tahun 2011. Pada bulan Mei tahun itu, seseorang yang tak ia kenal mengirimkan pesan pertemanan melalui aplikasi messaging yang populer di negara itu, QQ. 
 
Orang asing itu, yang menggunakan nama online “Woman Net Friend,” bertahap menjadi dekat dengan Li. Menurut BBC, orang asing itu bersikap "hangat" terhadap Li dan menunjukkan minat atas pekerjaan dan kehidupannya sehari-hari. 
 
Sebulan kemudian, orang tersebut tiba-tiba mengatakan kepada Li bahwa dia sebenarnya seorang pria dan menyebut dirinya "Feige." Menurut The Diplomat, orang itu menawari Li dengan uang US$ 480, atau sekitar Rp 5,5 juta per bulan, untuk memberikan informasi tentang militer China. 
 
Setelah mendapat iming-iming uang itu, Li diam-diam pergi ke Perpustakaan Nasional untuk memesan sejumlah besar buku dan majalah militer yang hanya tersedia untuk kalangan profesional di dalam negeri. "Dari sana, ia memulai jalan membocorkan rahasia negara," kata laporan itu .
 
Li juga dilaporkan mengikuti instruksi Feige untuk melakukan pengintaian jangka panjang pada instalasi militer utama Cina dan mengirimkan foto-fotonya.
 
Situs China.org.cn menyebut Li, yang juga pemilik bar makanan ringan di Kota Shantou, memberikan total 23 dokumen rahasia, 13 di antaranya dikategorikan sangat rahasia, kepada intelijen asing. 

Bagikan Artikel Ini
img-content
Abdul Manan

Jurnalis yang tertarik mengamati isu jurnalisme, pertahanan, dan intelijen. Blog: abdulmanan.net, email [email protected]

0 Pengikut

Baca Juga











Artikel Terpopuler