x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Minggu, 31 Januari 2021 08:14 WIB

Karakteristik Reksa Dana Pendapatan Tetap yang Perlu Kamu Tahu

Jenis reksa dana dengan tingkat risiko menengah ini sebagian besar atau sekitar 80% investasinya ditempatkan pada obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi swasta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Reksa dana menjadi alternatif mengembangkan dan meningkatkan aset di masa pandemi Covid-19. Diketahui, reksa dana adalah wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor).

Dana yang telah terkumpul dari pemodal diinvestasikan oleh Manajer Investasi (MI) ke dalam beberapa instrumen investasi seperti saham, obligasi atau deposito.

Menariknya, saat ini modal awal untuk investasi reksa dana sudah sangat terjangkau, semisal melalui platform IPOTFund milik Indo Premier Sekuritas, sehingga gampang dinikmati pemodal kecil. Dengan modal awal Rp.100.000,- saja investor pemula sudah bisa menikmati potensi return yang lebih menarik dibandingkan bunga deposito.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Selain keterjangkaun tersebut, reksa dana bisa dinikmati pemodal yang merasa sibuk dan tidak memiliki banyak waktu dengan mudah. Setelah mentransaksikan dana yang dimiliki, investor tinggal duduk manis menunggu kinerja MI dan menunggu return (imbal hasilnya).

Siapa pun yang merasa sudah super sibuk sehingga tidak memiliki banyak waktu dan kemampuan untuk mengalkulasi risiko atas investasinya bisa mengembangkan dana yang dimiliki dengan mudah melalui reksa dana.

Nah, di tengah fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) saat Covid-19, pasar obligasi justru menguat sehingga mau tidak mau memberi dampak pada salah satu jenis reksa dana yakni reksa dana pendapatan tetap.

Dampak demikian cukup realitis karena jenis reksa dana dengan tingkat risiko menengah ini sebagian besar atau sekitar 80% investasinya ditempatkan pada obligasi, baik obligasi pemerintah maupun obligasi swasta.

Di masa pandemi reksa dana pendapatan tetap justru mengalami peningkatan aset. Reksa dana pendapatan tetap yang memiliki portofolio mayoritas di efek surat utang pun memperlihatkan taringnya di tengah ketidakpastian market.

Lantas seperti apa sih sebenarnya karakteristik dari reksa dana pendapatan tetap itu? Pada poin pertama reksa dana jenis ini bunga obligasinya bebas pajak. Artinya, keuntungan yang didapatkan tidak akan dipotong oleh pajak. Diketahui, pajak penghasilan untuk bunga obligasi saat ini adalah 10%.

Selanjutnya, nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana pendapatan tetap tergolong stabil. Jika terjadi fluktuasi, nilainya tidak akan terlalu tinggi. Jadi bagi yang ingin melakukan investasi jangka menengah (1-3 tahun), jenis reksa dana ini cocok.

Dari sisi risiko reksa dana jenis ini memang lebih tinggi dibanding reksa dana pasar uang, tetapi masih lebih rendah dibanding reksa dana saham. So, di masa pandemi Covid-19, reksa dana pendapatan tetap bisa menjadi alternatif investasi yang cukup menarik.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler