x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Minggu, 31 Januari 2021 08:18 WIB

Tiga Strategi Pertamina Menghadapi Masa Depan Energi Ramah Lingkungan  

Kesadaran masyarakat dunia untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik terus mengemuka. Keadaan bumi yang semakin rusak dan membahayakan seluruh populasi makhluk hidup. Mengembangkan energai baru dan tervarukan menjadi salah satu jalan jalan keluar. Sebab konsumsi energi yang terus melonjak seiring berkembangnya dunia industri, membuat EBT menjadi opsi untuk menyelamatkan bumi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Menyambut masa depan yang lebih kokoh bagi sebuah perusahaan raksasa diperlukan persiapan matang yang menyeluruh. Pertamina misalnya, sebagai salah satu perusahaan negara yang bergerak di bidang energi, perusahaan ini telah melakukan berbagai persiapan. Mengingat isu energi yang sedang dihadapi masyarakat global adalah yang berkaitan dengan Energi Baru dan Terbarukan (EBT), Pertamina juga harus menambah porsi di bidang itu.

Kesadaran masyarakat dunia untuk mewujudkan lingkungan yang lebih baik terus mengemuka. Keadaan bumi yang semakin rusak dan membahayakan seluruh populasi makhluk hidup membuat manusia, sebagai agen perusak utama harus mengambil langkah perubahan. EBT menjadi pilihan dan satu-satunya jalan keluar. Sebab konsumsi energi yang terus melonjak seiring berkembangnya dunia industri, membuat EBT menjadi opsi terakhir untuk menyelamatkan bumi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pertamina telah menyiapkan tiga langkah strategis guna menyesuaikan diri dengan perkembangan EBT. Kesadaran ini muncul mengingat persaingan di bidang EBT juga semakin ketat. Tanpa persiapan yang baik, Pertamina akan tertinggal atau justru malah tersingkir dari pusaran.

Langkah pertama adalah menyoal elektrifikasi. Pertamina selama ini juga mengelola panas bumi yang bisa digunakan untuk pembangkit listrik. Dengan potensi panas bumi yang besar dan masih belum digunakan secara maksimal, masih terbuka peluang sangat besar di ceruk tersebut.

“Dalam bidang elektrifikasi, yakni kami akan fokus pada pemanfaatan panas bumi (geothermal) dan penggunaan panel surya sebagai sumber energi,” kata Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati dalam sebuah webinar, Kamis, 28 Januari 2021.

Nicke mengatakan, khusus geothermal, Pertamina berencana mengembangkan sumber energi ramah lingkungan ini dengan target capaian 1,3 gigawatt. Jumlah yang lumayan besar itu memang harus didukung dengan serangkaian teknologi paling mutakhir untuk mewujudkannya.

Kemudian yang kedua, Pertamina akan terus memperbesar porsi biodiesel yang selama ini telah mencapai persentase 30% atau yang biasa disebut dengan B30. Bukan tidak mungkin dalam waktu dekat asupan biodiesel sebagai subtitusi akan semakin besar bahkan bisa menjadi 100%. Namun yang menjadi fokus saat ini adalah mengoptimalkan B30 dengan berbagai perluasan yang dibutuhkan.

“Kami akan mengoptimalkan penggunaan energi yang ada pada sektor transportasi dan mobilitas, seperti optimalisasi program biosolar B30 dan memperluas stasiun pengisian energi bagi mobil listrik,” tutur dia.

Pertamina menyadari, perekembangan biosolar untuk masa depan lebih menjanjikan. Pergeseran energi ke bentuk lain belum diperlukan, jika alasannya soal ramah lingkungan. Sebab biosolar diciptakan dari bahan nabati yang tentu saja ramah lingkungan dan terus berkelanjutan. Tentu saja jika porsi nabatinya mencapai seratus persen, biosolar ini akan menggantikan minyak bumi di masa mendatang.

Selanjutnya yang menjadi fokus pertamina atau strategi yang ketiga adalah meningkatkan penggunaan gas pada berbagai aspek kegiatan. Saat ini penggunaan gas belum maksimal. Meskipun masyarakat memang telah beralih dari minyak tanah ke gas, namun masih banyak peluang lain yang bisa diwujudkan terkait penggunaan gas itu.

“Pemanfaatan gas mempunyai posisi yang penting saat ini, karena gas merupakan sumber energi transisi yang menjadi jembatan antara conventional energy dan renewable energy,” katanya.

Langkah Pertamina untuk serius menatap masa depan dengan energi yang lebih ramah lingkungan merupakan strategi yang jitu. Sebab kecenderungan masyarakat dunia juga menghendaki hal yang sama. Melangkah ke era EBT bukan berarti menggusur peran Pertamina di masa depan. Sebab banyak juga perusahaan minyak dunia yang mulai melangkah sektor EBT dalam perencanaan masa depan perusahaan tersebut. Dengan EBT itulah Pertamina juga akan tetap eksis dan menjadi perusahaan energi yang menjadi tulang punggung pembangunan Indonesia.

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB

Terkini

Terpopuler

Establishment

Oleh: Taufan S. Chandranegara

Rabu, 10 April 2024 09:18 WIB