x

Iklan

Diana Elsar

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 5 Januari 2021

Minggu, 7 Februari 2021 08:32 WIB

Efek Media Sosial Instagram dalam Kehidupan Sehari-hari

Artikel ini dibuat untuk memenuhi Tugas Akhir saya di Mata Kuliah Psikologi Komunikasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Instagram adalah sebuah tempat atau wadah untuk mengembangkan potensi kita, mengekspresikan diri, dan berinteraksi dengan seseorang atau public. Karena, kita sebagai manusia tidak terlepas dengan yang dinamakan komunikasi, dan Komunikasi juga merupakan sebuah aspek terpenting dalam kehidupan kita sebagai manusia di dunia ini.

Seiring berjalannya waktu, komunikasi massa pada zaman sekarang itu beranekaragam. Karena pada zaman 1991 silam satu-satunya media yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak luas yaitu hanya televisi saja. Sedangkan di era modern ini semua orang mempunyai smarthphone yang didalamnya terdapat beberapa aplikasi social media untuk berkomunikasi. Hal ini jauh lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada masyarakat luas.

Sebagai makhluk sosial kita tak terlepas dengan makhluk sosial lainnya, sehingga kita senantiasa berkeinginan untuk terus berhubungan dengan orang lain. Sebab, manusia selalu ingin mengetahui lingkungan sekitarnya, dan juga ingin mengetahui tentang apa yang terjadi pada dirinya. Sehingga, rasa ingin tahu ini memaksa kita untuk berkomunikasi. 

Ada berbagai jenis komunikasi yang diketahui, salah satunya ialah Komunikasi Massa.

Menurut Gerbner (1967) "Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang berkelanjutan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industry." Sedangkan menurut Janowitz (1960) menyatakan bahwa "Komunikasi massa terdiri atas lembaga dan teknik dimana kelompok-kelompok terlatih menggunakan teknologi untuk menyebarluaskan symbol-symbol kepada audien yang tersebar luas dan bersifat heterogen." Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa, Komunikasi massa adalah sebuah komunikasi yang diberikan kepada khalayak dengan menggunakan teknologi untuk menyebar luaskan informasi.

Komunikasi Massa juga merupakan komunikasi yang membutuhkan media sebagai perantaranya. Sebagai contoh ialah media sosial. Media sosial dapat menyebar luas dengan cepat kepada khalayak. Perantaranya ialah Smartphone. didalam smartphone yang saya gunakan ini terdapat berbagai media social seperti Twitter, Snapchat, Facebook, Line, Instagram dan sebagainya.

Namun, dari tingkat kegunaannya yang lebih banyak digunakan yaitu Instagram. Media sosial yang satu ini sudah tidak asing lagi bagi di kalangan masyarakat Indonesia, baik itu remaja, dewasa bahkan anak-anak. Kita dapat dengan mudah mengakses atau melihat gambar dan video yang ingin kita cari di dalam platform Instagram. Selain menjadi sumber informasi tercepat dan ter up to date, media sosial juga sangat berperan penting di dalam Komunikasi Massa, karena dapat menimbulkan efek yang cukup signifikan bagi khalayak.

Berikut beberapa Efek dari Komunikasi Massa :

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

1. Efek Kognitif Komunikasi Massa 

Efek ini timbul pada diri kita sendiri yang sifatnya informative. Seperti contoh ketika kita menonton Televisi atau Film yang menyajikan adegan kekerasan, sehingga penonton pun cenderung memandang bahwa dunia ini keras, atau bahkan tidak aman dan mengerikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya Efek kognitif, yakni :

a) Pembentukan dan perubahan citra 

Membentuk atau merubah citra dari media massa terhadap khalayak. Biasanya para pemain politik atau para penguasa kerap kali menggunakan ini untuk memberikan asumsi kepada masyarakat. Karena media massa menyaring berita, artikel, atau tulisan yang akan disiarkannya. Hal ini kerap terjadi karena adanya peranan Agenda Setting. seperti contoh : Partai yang sedang melakukan kampanye, sehingga peranan dari media massa sangat penting untuk menyebarkan citra yang baik dari partai tersebut.

 

b) Agenda Setting

Merupakan kemampuan Media Massa dalam mempengaruhi khalayak. Terjadi ketika media massa memberikan perhatiannya terhadap penyusunan tema. Sehingga, Agenda setting ini sudah bukan menjadi hal tabu lagi di kalangan Media massa atau media sosial. Seperti contoh Berita Vaksinasi, semua mediapun turut memberitakannya dan hal ini menjadi bahan diskusi banyak orang dan khalayak. Atau contoh lain di Media Sosial adalah Konten Prank yang sudah disetting atau social experiment dan sebagainya.

 

c) Efek Prososial kognitif 

Media massa mampu memberikan manfaat yang diharapkan masyarakat. Dalam hal ini media massa memiliki peranan untuk menyampaikan pengetahuan, kebenaran, dan nilai-nilai yang positif lainnya. Seperti contoh, Di Instagram banyak sekali konten-konten kreatifitas, memasak, dan pengetahuan lainnya. Ditambah lagi, media social juga sangat bermanfaat bagi masyarakat yang sedang kesulitan atau membutuhkan bantuan. Karena, dengan menggunakan platform inilah kita bisa menyebarkan dompet kebaikan, dan mengumpulkan orang-orang baik yang tergerak hatinya dalam membantu sesama.

 

2. Efek Afektif Komunikasi Massa 

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada Efek Kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan hanya sekedar memberitahu kepada khalayak saja tetapi lebih dari itu yakni khalayak juga diharapkan dapat merasakan apa yang terjadi, padahal dikehidupannya belum tentu terjadi. Efek Afektif juga dapat diartikan sebagai reaksi emosional khalayak terhadap konten media. Sehingga, Efek Afektif ini dapat menimbulkan :

a)  Rangsangan emosional

Terkadang didalam konten di media social, kita akan ber emosional tinggi jika konten tersebut dapat kita resapi atau pahami, sehinngga akan menimbulkan rasa senang, sedih, tertawa, iba dan sebagainya. Seperti contoh Kekerasan terhadap hewan kucing yang disebarkan di Instagram, bagi yang pecinta hewan kucing mereka akan merangsang emosionalnya dengan perasaan yang sedih, bahkan marah terhadap seseorang yang melakukan sikap yang tak terpuji itu. contoh laiinya ketika kita menonton video lucu di Instagram kitapun akan mengekspresikannya dengan tawa dan sebagainya.

b) Rangsangan Sesksual : Stimuli erotis (pelaziman, imajinasi, dan pengalaman).

3. Efek Behavioral Komunikasi Massa 

adalah Efek yang mempengaruhi sikap dan kebiasaan kita baik itu mengubah menjadi lebih baik, atau bahkan berubah menjadi lebih buruk. Efek ini bisa disebut juga sebagai Efek Konatif. Di dalam Efek Behavioral Komunikasi massa ini terdapat beberapa efek lagi, seperti :

a) Efek Prososial Behavioral : ialah Hasil kognitif dan lingkungan. Artinya, kita mampu memiliki keterampilan tertentu, bila terdapat jalinan positif antara stimuli yang kita amati dan karakteristik diri kita. Seperti contoh Perilaku dari kedua orang tua kita, Guru, Media massa atau bahkan orang lain yang berada disekitar kita ini mampu mengubah karakteristik kita.

b) Agresi sebagai Efek Komunikasi Massa : (Teori Katharsis Sigmund Freud dan Teori Belajar Sosial Bandura). Teori Belajar Sosial Bandura menjelaskan bahwa proses belajar sosial memiliki empat tahapan proses yang diantaranya ialah : proses perhatian, proses pengingatan (retention), proses reproduksi motoris, dan proses motivasional.

c) Teori Efek Sosial Komunikasi Massa : Medium is the message (kultivasi)

Komunikasi Massa tidak hanya mempengaruhi Aspek Kognitif dan Aspek Afektif saja, media sosial juga dapat mengubah pola pikir kita, sikap atau bahkan perilaku. Sehingga, dengan seperti ini kita harus lebih mengontrol diri kita untuk tidak kecanduan dengan Media Sosial. Dan juga kita harus lebih pintar atau ber hati-hati dalam memilah dan memilih berita yang ada di Media Massa atau Media Sosial.

Ikuti tulisan menarik Diana Elsar lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu