x

Iklan

Rhaisya Tryananda

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Februari 2021

Senin, 8 Februari 2021 16:43 WIB

Peran Teknologi Digital dalamTransformasi Diplomasi

Teknologi digital tentunya memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bidang Diplomasi. Oleh karena itu, artikel kali ini akan membahas peran teknologi digital terhadap transformasi diplomasi.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Perubahan tatanan global dapat dilihat dari revolusi teknologi digital yang sangat penting dalam entitas politik. Tetapi, dikarenakan kita berada di dalam kondisi globalisasi maka informasi dan komunikasi digital semakin bias atau dapat dikatakan tidak semuanya benar. Digitalisasi pada saat ini berkembang pesat. Dikarenakan digitalisasi kini mendunia, kondisi politik pasti akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan teknologi digital. Oleh karena itu, tidak dapat dipungkiri bahwa kita harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak menjadi negara yang kolot atau jauh tertinggal dibandingkan negara-negara lainnya.[1]   

Jika dilihat dari kegiatan diplomasi, teknologi digital sangat mempermudah dalam pelaksanaan kegiatan diplomasi. Dahulu, jika mengadakan perundingan ataupun pertemuan diharuskan bertatap muka secara langsung. Pertemuan tatap muka sangatlah sulit, apalagi jika pertemuan dilakukan entah dengan jarak yang jauh, harus mengatur jadwal, tempat, hari dan tanggal. Peran teknologi digital ini tentunya membantu akan aktivitas para diplomat khususnya dalam bidang Hubungan Internasional dikarenakan saat ini sudah banyak fitur yang disediakan, sehinga membuat orang tidak harus bertatap muka langsung tetapi hanya dengan bermodalkan jejaring internet dan kamera kita dapat berkomunikasi jarak jauh[2].

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Dilihat dari sisi aktor hubungan internasional, perkembangan teknologi digital telah menguatkan aktor non negara. Di dalam teknologi digital ini, terlihat aktor non negara atau organisasi lebih mendominasi, contohnya seperti NGO, individu, dan civil society, yang tentunya mempengaruhi seluruh rangkaian perundingan serta praktek-praktek diplomasi di dunia. Diplomat sebagai representasi “state actor” mendapatkan tantangan aktor baru, yang melahirkan diplomasi publik. Berkat adanya teknologi digital, aktor individu lebih leluasa menyuarakan pendapat, opini, dan aspirasi untuk disuarakan ke tingkat global melalui jejaring internet antar pengguna teknologi digital di dunia maya, hal ini dinilai mampu melahirkan opini publik global[3].

Dilihat dari sisi alat, teknologi digital dapat dijadikan sebagai sarana dan alat untuk melaksanakan praktek diplomasi. Diplomasi digital merupakan sebuah bentuk baru dari diplomasi publik, diplomasi digital yang kini dengan giat dikembangkan oleh negara-negara, dikarenakan banyaknya keunggulan. Diplomasi publik berbentuk digital dapat meningkatkan ketajaman analisis serta dapat membantu negara dan aktor non-negara yang berbeda wilayah dan waktu untuk bekerjasama dalam mencapai kepentingan nasional [4].

Dengan begitu banyaknya macam teknologi digital yang mempermudah, terdapat satu teknologi yang paling berpengaruh, dan kerap digunakan oleh kalangan muda, yaitu media sosial. Media sosial juga berperan penting dalam diplomasi, media sosial mampu mempengaruhi opini publik dunia dan mampu membangun citra dunia.  Salah satu tokoh Ilmu Komunikasi di Indonesia yaitu Onong Uchjana Effendy pernah menulis di dalam bukunya, bahwa Kekuatan media sosial menjadi sarana bagi setiap aktor untuk dijadikan sebagai wadah informasi, sosialisasi, dan promosi terhadap propaganda maupun kebijakan global yang efektif untuk membangun hubungan yang dapat  mempengaruhi masyarakat global.

Media sosial adalah sebuah fenomena baru dalam hubungan internasional, hal ini mendorong lahirnya “digitalisasi” dalam hubungan internasional, sehingga berdampak pada bentuk baru yaitu “hubungan internasional 4.0.”[5]. Media sosial memberi kekuatan kepada aktor-aktor non negara atau yang biasa disebut dengan individu, untuk berada di garda terdepan dalam interaksi antar negara. Sehingga, hal ini berdampak untuk mempengaruhi keputusan global maupun kebijakan global antar negara dalam setiap perundingan global yang dinilai sangat efektif.

Di masa lalu, setiap kejadian internasional hanya diliput dan diberitakan oleh media yang terkenal saja, baik media cetak maupun media elektronik yang diberitakan kepada masyarakat seluruh dunia dalam waktu yang lama, dibandingkan masa sekarang, setiap kejadian internasional dapat diakses oleh publik melalui gawai di waktu yang sama, sehingga pemberitaan dapat secara cepat menjadi viral, dimana seluruh dunia dapat mengetahuinya dalam waktu yang singkat, cepat, dan sekejap. Tetapi, ini berarti bahwa berita palsu pun dengan mudah tersebar. Oleh karena itu, sebagai pengguna Gawai harus pintar dalam mengetahui antara berita bohong dan berita benar.

Jika dilihat dari sisi ekonomi suatu negara, peran teknologi digital ini sangat besar. Contohnya seperti bertransaksi online berupa makanan, baju, keperluan rumah tangga, dan lain-lain. Transaksi online tidak hanya dilakukan lingkup domestik, melainkan juga lingkup luar negeri. Ekonomi digital pastinya memerlukan kerjasama antar negara, kerjasama ini akan berdampak pada meningkatnya hubungan baik antara satu negara dengan negara lainnya. Selain lebih mudah, teknologi digital juga dinilai lebih aman dibandingkan dengan cara lama.

Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa perkembangan teknologi digitalisasi sangat mempengaruhi berbagai aktivitas kehidupan manusia khususnya dalam bidang hubungan internasional. Jika teknologi digital dipakai dengan benar, maka dapat meningkatkan citra positif di mata dunia. Di masa yang akan datang, diharapkan lebih banyak diplomat dan Duta Besar yang dapat memanfaatkan perkembangan teknologi digital untuk memaksimalkan kepentingan nasional.

 

[1] Hanggarini, P., & Hendrowati, R. (2010). “ Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Diplomasi Indonesia dengan Tiga Negara ASEAN” Volume 23, Nomor 4 Hal: 277-285.

[2] Dwikardana, S., Djelantik, S., Triwibowo, A., Valerisha, A., & Martha, J.  (2017). “Transformasi strategi diplomasi di era digital : identifikasi postur diplomasi digital di indonesia. Diakses dari ”.http://repository.unpar.ac.id/bitstream/handle/123456789/4719/lpdsc189_Sapta%20Dwikardana_Transformasi%20strategi%20diplomasi-p.pdf?sequence=1&isAllowed=y

[3] Subagyo, Agus. (2019). “MEDIA SOSIAL DALAM HUBUNGAN INTERNASIONAL”. Jurnal Dinamika Global, 4(01), 3-23. doi:10.36859/jdg.v4i01.99.

[4] (2017).“Pemanfaatan Teknologi untuk Perkuat Strategi Diplomasi Digital RI”. Diakses dari https://hi.fisipol.ugm.ac.id/riset-iis/pemanfaatan-teknologi-untuk-perkuat-strategi-diplomasi-digital-ri/

[5] Ibid., halaman 3-23.

 

Ikuti tulisan menarik Rhaisya Tryananda lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB