
Kamis, 11 Februari 2021 11:58 WIB
PLN Sigap Pulihkan Listrik Akibat Banjir di Semarang
Listrik adalah salah satu kebutuhan vital yang terpaksa harus diputuskan bila terjadi banjir. Sebab bila terlambat bisa terjadi hubungan arus pendek dan bisa menyebabkan kebakaran atau kematian. Untuk itu PLN bergerak cepat mengantisipasi hal tersebut. Namun ada beberapa kondisi yang terjadi akibat kerusakan jaringan listrik. Insan PLN harus kerja siang-malam untuk memulihkan jaringan itu. Perkembangannya dipantau oleh pusat setiap jamnya. PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta telah menyalakan kembali listrik dari 93 persen listrik pelanggan yang telah dipadamkan, sebagai dampak dari banjir di Stdcemarang. Diketahui, banjir besar membuat PLN memadamkan listrik 64.840 pelanggan. Pemadaman itu bertujuan demi menjaga keselamatan pelanggan. Jangan sampai saat terjadi musibah banjir, ditambah pula tragedi tersengat arus listrik. Berkat sinergi segenap pihak, terutama insan PLN yang bertindak sigap, sekarang terdapat 60.193 dari toral 64.840 pelanggan yang listriknya sudah menyala kembali.
Dibaca : 724 kali
Banjir mengepung Semarang. Memang bukan daerah ini saja yang kebanjiran, kota-kota lain juga mengalami hal serupa. La Nina dianggap sebagai penyebab utama. Anomali musim itu memperbanyak curah hujan, kebalikan dari El Nino yang memperpanjang kemarau. La Nila dengan curah hujan tinggi mengakibatkan sungai tak sanggup menampung limpahan air. Akhirnya air tersebut menggenangi jalan dan pemukiman penduduk.
Banjir di Kota Semarang, untuk daerah pesisirnya sudah dianggap biasa. Rob sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat pesisir Semarang. Dan biasanya, itu akan berlangsung sebentar. Namun banjir kali ini adalah peristiwa yang jarang terjadi. Sebab genangannya meluas dan bertahan cukup lama. Banjir di Semarang terjadi karena hujan deras yang mengguyur sejak Kamis 4 Februari 2021. Ketinggian banjir di Semarang bervariasi 10-150 sentimeter. Sampai hari ini, di beberapa wilayah pesisir masih tergenang.
Listrik adalah salah satu kebutuhan vital yang terpaksa harus diputuskan bila terjadi banjir. Sebab bila terlambat bisa terjadi hubungan arus pendek dan bisa menyebabkan kebakaran atau kematian. Untuk itu PLN bergerak cepat mengantisipasi hal tersebut. Namun ada beberapa kondisi yang terjadi akibat kerusakan jaringan listrik. Insan PLN harus kerja siang-malam untuk memulihkan jaringan itu. Perkembangannya dipantau oleh pusat setiap jamnya.
PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta telah menyalakan kembali listrik dari 93 persen listrik pelanggan yang telah dipadamkan, sebagai dampak dari banjir di Stdcemarang. Diketahui, banjir besar membuat PLN memadamkan listrik 64.840 pelanggan. Pemadaman itu bertujuan demi menjaga keselamatan pelanggan. Jangan sampai saat terjadi musibah banjir, ditambah pula tragedi tersengat arus listrik. Berkat sinergi segenap pihak, terutama insan PLN yang bertindak sigap, sekarang terdapat 60.193 dari toral 64.840 pelanggan yang listriknya sudah menyala kembali.
"PLN memulihkan 93 persen pasokan listrik di hari ketiga pascabanjir Semarang, Jawa Tengah," kata General Manager PLN Distribusi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta Feby Joko Priharto dalam keterangan pers, Selasa 9 Februari 2021.
Banjir yang merendam ratusan rumah di Semarang membuat PLN bergegas mengambil langkah untuk memadamkan listrik, demi menghindari risiko terburuk. Sehingga bagi wilayah yang masih terendam banjir, jaringan listrik masih akan terus dipadamkan. Pilihan sulit itu diambil demi keselamatan orang banyak.
"PLN melakukan pemadaman aliran listrik di seluruh wilayah terdampak banjir guna kepentingan keselamatan bersama. Petugas akan selalu mengutamakan keselamatan masyarakat dalam melakukan pemulihan sistem kelistrikan," tuturnya.
Sebagai informasi, beberapa daerah yang masih padam adalah kawasan industri LIK Semarang, Gebang Anom, Kaligawe, Terboyo, dan Trimulyo. Terdapat 1.069 gardu distribusi terdampak banjir di Semarang, sampai saat ini ada 84 gardu yang masih padam.
Banjir mengintai banyak daerah di Indonesia, oleh sebab itu semua pihak harus tetap waspada. Langkah-langkah keselamatan mesti disiapkan untuk mengantisipasi terjadinya hal buruk. Misalnya mengamankan barang elektronik dan yang mudah rusak karena air. Mencabut peralatan dari colokan listrik saat tidak digunakan. Dan yang terakhir, selalu waspada, serta mencari informasi akurat dari sumber yang valid.
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
2 hari lalu

Vaksinasi Mandiri Tidak Akan Ambil Jatah Pemerintah
Dibaca : 685 kali
2 hari lalu

Sering Terjadi Macet, Pemerintah Sulteng Akan Fasilitasi Pengembangan Jalan Nasional Morowali
Dibaca : 686 kali
2 hari lalu

Cara PT IMIP Dekati Masyarakat Menjelang Pembangunan PLTU Baru
Dibaca : 545 kali
2 hari lalu

Perjuangan PLN demi Menerangi Desa-desa di Ujung Dunia
Dibaca : 984 kali
3 hari lalu

Karhutla Kembali Mengancam, Pertamina Terjun dan Padamkan
Dibaca : 627 kali
3 hari lalu

Bedah Rumah Warga Semarang, Istri Ganjar Pranowo Apresiasi Kepedulian PLN
Dibaca : 548 kali
3 hari lalu

Semoga Kerumunan di Maumere, yang Terakhir Dibikin Presiden
Dibaca : 435 kali
2 hari lalu

Gagasan Politik Hijau PDIP: Sekedar Seremoni atau Ideologis? (oleh Abdul Kodir)
Dibaca : 1.441 kali
2 hari lalu

Perjuangan PLN demi Menerangi Desa-desa di Ujung Dunia
Dibaca : 984 kali
3 hari lalu

Aplikasi Investasi Saham Mudah, Bukan Berarti Investasinya juga Demikian
Dibaca : 849 kali
4 hari lalu
