x

Siapapun yang berniat licik dan egois demi kepentingannya sendiri, harus dilawan

Iklan

Yudel Neno

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 17 Februari 2021 08:01 WIB

Ketika Prinsip Anjlok di Balik Daya Terobos Amplop

Prinsip-prinsip pun meneteskan air mata berdarah, karena ternyata kekangan amplop itu jauh lebih kuat. Kalau sepatah kata bernilai emas, maka emas itu ditukar-tukar dalam konspirasi demi mempertebal saku-saku dasi putih.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Di persimpangan sibuk-sibuk, sekitaran akses lalulintas, tatkala teriknya matahari mengikis Malaka, saya menemukan sebuah amplop coret-moret. Amplop itu berisi diskusi sorak-ria paket KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme). Mereka bersukacita karena selalu memenangkan jaringan dan relasi. Kata paket ini, Malaka ini milik mereka, dan untuk itu, kesenangan menjadi tak terbatas.

Kusimpan baik-baik amplop itu, di bawah Kaki Bunda Maria, ibarat ular penggoda Adam, yang ditaklukan Sang Bunda, karena karya kerahiman Allah. Kudoakan tiap hari, semoga paket KKN itu, segera bertobat.

Entah mengapa, selalu miris terbayang dalam benak saya, kalau-kalau diskusi yang tertuang dalam amplop itu, selalu diakhiri dengan meterai keinginan dan tanda tangan nafsu. Entahlah! Mungkin ini, hanya menjadi pergumulan saya saja.

Karena saking cepat meluasnya, saya kesulitan menemukan, di mana sebetulnya dan pada siapa, harus saya utarakan niat ini, untuk kembali pada jalan yang sesungguhnya.

Atas doa-doa yang tulus, jari-jemari bergerak ibarat para penulis kitab suci, dalam segala keterbatasan, goresan-goresan rohani, kubaktikan dengan nilai rasa kata yang menembus tanpa melukai. Semoga goresan ini, terngiang dan berurat-akar.

Ibarat nas Kitab Suci, Filipi 4 : 13 “Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku, dan semoga inspirasi ini, bukanlah kekuatanku untuk menginspirasi, melainkan Roh-lah yang telah berkarya. Dan semoga Rasul Paulus, Teolog termasyur Perjanjian Baru itu, spiritnya bisa menuntun akses paket KKN, yang terus melebarkan sayap nafsunya, dengan nas suci ; (dan) janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga. (Filipi 2:4).

Semua itu tentang anjloknya prinsip di balik daya terobos dan daya tarik amplop. Amplop yang kulit luarnya putih itu, sebetulnya sangat baik untuk digunakan. Namun, aksesnya keluar rel sehingga kecelakaanpun di depan mata.

Banyak pernyataan menyoroti mereka, tetapi terlalu tebal logam dan kertas bernilai menutupi mata, telinga dan membungkam mulut mereka kuat-kuat, supaya jangan berbicara.

Dunia ini penuh sandiwara, dan penyusun skenario, sutradara dan aktor adalah paket KKN. Sandiwara ini terus dimainkan oleh kader-kadernya, dan ancaman akan hilang posisi menanti bagi mereka yang ingin melawan.

Prinsip-prinsip pun meneteskan air mata berdarah, karena ternyata kekangan amplop itu jauh lebih kuat. Kalau sepatah kata bernilai emas, maka emas itu ditukar-tukar dalam konspirasi demi mempertebal saku-saku dasi putih. Dan mereka tak gentar sedikitpun, tak berperasa sedikitpun, walaupun anak-anak bangsa terus melontarkan syair-syair elegi air mata darah.

Teriring salam dan doa. Hendaklah, tiap-tiap orang, jangan hanya mementingkan kepentingan dirinya, tetapi kepentingan orang lain juga.

Penulis :

RD. Yudel Neno
















Ikuti tulisan menarik Yudel Neno lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB