x

sumber foto: pushep.or.id

Iklan

Sri Kunthhi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Agustus 2020

Senin, 15 Februari 2021 22:33 WIB

Prediksi Sektor Pertambangan Tahun 2021 Menununjukkan Hal Positif

Tahun 2020, Fengshui Index dari CLSA mengatakan bahwa sektor pertambangan paling bersinar jika dibandingkan lainnya. Lalu, bagaimana nasib sektor pertambangan di tahun ini? Prediksinya, masih bersinar. Jika fengshui menunjukkan prediksi positifnya, bagaimana dengan investasi di sektor pertambangan?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam menentukan saham, tidak sedikit dari investor yang mengandalkan fengshui. Dan jangan salah dari prediksi tersebut, ada beberapa kejadian yang benar-benar terjadi. Misalnya pada tahun 2020 lalu, di mana Fengshui Index dari CLSA mengatakan bahwa sektor pertambangan paling bersinar jika dibandingkan lainnya.

Dilansir dari Kontan.co.id, Ghibran Al Imran selaku analis RHB Sekuritas merasakan kekhawatiran rally yang terjadi pada harga nikel hanya bersifat jangka pendek. Kenyataannya, di tahun 2020 lalu industri mobil listrik mengalami perkembangan, belum lagi di Indonesia sendiri saat itu sudah dibangun 11 pabrik smelter nikel dan 25 pabrik sedang dalam tahap pembangunan yang berperan penting bagi industri mobil listrik. Selain mobil listrik, tingginya permintaan stainless steel juga membuktikan kebenaran dari fengshui tersebut.

Sedangkan pada sektor batubara pada tahun 2020 juga mengalami kenaikan yang disebabkan oleh peningkatan konsumsi batubara di Tiongkok. Pandemi Covid-19 bukan menjadi masalah utama peminat batubara menurun drastis. Meskipun sempat “sepi” namun permintaan batubara di Tiongkok semakin tinggi pada semester kedua.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lantas, bagaimana dengan nasib sektor pertambangan di tahun 2021?

Beberapa pakar fengshui memprediksi untuk sektor pertambangan tetap bersinar. Terutama untuk tambang logam nikel di tahun kerbau logam ini. Terbukti dari kenaikan harga nikel bulan Januari 2021 yang mencapai USD17.929 per ton yang diambil dari data London Metal Exchange (LME), angka tersebut meningkat 8,4 persen jika dibandingkan tahun 2020. Sementara per tanggal 12 Februari 2021, harga nikel meningkat menjadi USD18.363. 

Hans Kwee selaku analis pasar modal menjelaskan harga nikel akan terus naik karena kebutuhan publik di era energi baru kelak. Berbicara mengenai energi baru bukan hanya tentang baterai kendaraan listrik melainkan kebutuhan rumah tangga lainnya. 

Dikutip dari Liputan6.com (8/1/2021), Hans mengungkapkan bahwa nikel dimanfaatkan bukan hanya untuk baterai mobil melainkan untuk kebutuhan rumah tangga dan dapat terus dikembangkan untuk kebutuhan lainnya.

Selain sektor pertambangan yang fokus untuk era kendaraan listrik, sektor industri otomotif di tahun kerbau logam ini pun juga akan bersinar.

Agus Gumiwang Kartasasmita selaku Menteri Perindustrian mengatakan bahwa industri otomotif menjadi kekuatan di era kendaraan listrik. Saat ini pemerintah tengah mendorong kendaraan bermotor berbasis baterai dan listrik dengan mengolah bahan baku nikel Indonesia yang jumlahnya besar. 

Hal-hal lainnya yang semakin membuat prediksi di sektor pertambangan tetap bersinar ialah dengan masuknya investor-investor asing ke Indonesia, salah satunya Tesla Inc yang dikabarkan berminat untuk memproduksi Energy Storage System (ESS) di Tanah Air. 

Pakar fengshui sudah menunjukkan prediksi yang positif, maka investasi dalam pertambangan juga seharusnya berjalan dengan baik agar Indonesia memiliki teknologi untuk mengolah bahan mentahnya menjadi barang jadi yang memiliki nilai tambah. Bukankah benar begitu?

Ikuti tulisan menarik Sri Kunthhi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler