
Rabu, 17 Februari 2021 08:16 WIB
Mengharukan, KElas PRAsekolah (KEPRA) Taman Bacaan di Kaki Gunung Salak Bogor
KElas PRAsekolah di TBM Lentera Pustaka di Kaki Gunung Salak Bogor diminta ibu-ibu dan kin ada 19 anak yang ikut belajar rutin. Sedih lagi mengharukan
Dibaca : 351 kali
Ini fakta, bukan cerita. Terjadi di Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Lentera Pustaka di kaki Gunung Salak Bogor. Sedih sekaligus haru. Saat program "KElas PRAsekolah – KEPRA” TBM Lentera Pustaka yang baru dimulai sejak 3 minggu lalu, sekitar awal februari 2021 lalu, sebagai sarana untuk anak-anak usia prasekolah atau setara PAUD. Atas permintaan beberapa ibu yang datang khusus ke TBM Lentera Pustaka agar anaknya yang belum seklah diajarkan mengenal huruf, meng-eja kata hingga berhitung. Sebut saja namanya “KEPRA – KElas PRAsekolah”
Saat mulai hanya 4 anak sekitar umur 3-5 tahun yang ikutan bergabung. Tapi hari ini (15/02) ternyata sudah ada 19 anak yang bergabung. Bahkan hari ini saja ada tambahan 5 anak baru. Ditambah ibu-ibunya yang ikut mengantar ke taman bacaan. Kapan belajarnya? Untuk sementara ini, anak-anak prasekolah belajar tiap Senin-Selasa-Kamis siang. Waktunya berbeda dengan “jam baca” TBM Lentera Pustaka setiap Rabu sore, Jumat sore dan Minggu pagi. Begitulah faktanya. Sedih karena ini program baru TBM Lentera Pustaka. Mengharukan karena animo anak-anak prasekolah sangat besar, begitu pula para ibunya. Bahkan ada anak yang berasal dari kampung yang jauh (Babakan) dari Desa Sukaluyu. Apakah mungkin KEPRA TBM Lentera Pustaka nantinya menjadi PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) sebagai wadah berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk menggerakkan pembangunan di bidang sosial, ekonomi, dan budaya.
Gratis pula belajar KEPRA TBM Lentera Pustaka. Aktivitas ini hanya untuk membantu anak-anak belajar mengenal huruf, membaca dan berhitung. Karena mengenal huruf, adalah langkah paling penting sejak dini. Agar anak rajin membaca bahkan menulis. Memang tidak mudah mengajarkannya, seperti kaum ibu buta aksara. Namun dengan motode “BENANG” (BElajar menyeNANGkan), insya Allah anak-anak bisa lebih mudah paham dan lebih bersemangat mengenal huruf, membaca, berhitung di taman bacaan.
Sambil berteriak bersama menyebut huruf ABC dan seterusnya, menunjuk dengan jari huruf yang diminta, lalu bertepuk tangan sambil tertawa-tawa. Itulah suasana belajar yang menyenangkan di KEPRA TBM Lentera Pustaka. Karena semua pasti sepakat, tidak ada satu anak pun yang suka belajar bila suasananya membosankan. Apapun, bikin senang bila mau mudah.
Di TBM Lentera Pustaka, setelah mengenal huruf, anak-anak balita pun diajarkan mengenal angka. Berhitung sambil bermain. Untuk anak balita yang penting mau memulai, berkunjung ke taman bacaan yang banyak buku akan dilihatnya. Lalu senang berada di taman bacaan. Itu semua perbuatan baik anak-anak di zaman now. Daripada main HP atau menonton TV apalagi main yang tidak jelas di luar. Maka untuk orang tua, tidak perlu menuntut anak-anaknya untuk cepat bisa baca atau tulis. Mau belajar rutin di taman bacaan, lalu berproses dengan senang. Itu semua sudah lebih dari cukup.
Lalu, mengapa anak-anak prasekolah belajar kenal huruf dan baca di TBM Lentera Pustaka?
Agak sulit menjawabnya. Namun TBM Lentera Pustaka dan para wali baca-nya hanya berbuat dan melayani di taman bacaan. Karena TBM Lentera Pustaka sadar betul. Bahwa lebih baik berpayah-payah mendidik anak-anak sejak balita sekalipun. Daripada mereka terenggut hati dan pikirannya oleh kebobrokan zaman. Tanpa disadarai setelah 4 tahun berjalan, kini TBM Lentera Pustaka memiliki 4 kegiatan literasi utama yaitu; 1) Taman Bacaan Masyarakat (TBM) untuk 145 anak pembaca aktif yang terancam putus sekolah, 2) Gerakan BERantas BUta aksaRA (GEBERBURA) yang diikuti 11 ibu-ibu, 3) Anak Yatim Binaan 11 anak agar tetap sekolah, dan kini 4) KEPRA (KElas PRAsekolah) yang diikuti 19 anak usia prasekolah.
Saatnya, Ubah Niat Baik Jadi Nyata! Sedih sambil terharu. Salam literasi #TBMLenteraPustaka #KEPRALenteraPustaka #TamanBacaan
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
23 jam lalu

Tak Heran, Sopan-Santun dan Ramah-Tamah Warganet Indonesia Terburuk di Asia Tenggara
Dibaca : 362 kali
23 jam lalu

Cara Praktis Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris dengan Menonton YouTube
Dibaca : 705 kali
2 hari lalu

Aplikasi Investasi Saham Mudah, Bukan Berarti Investasinya juga Demikian
Dibaca : 842 kali
3 hari lalu

Jika Kelak Semua Pekerjaan Dilakukan Robot, Masihkah Hidup Memiliki Arti?
Dibaca : 466 kali
3 hari lalu

Cerpen | Terjebak Raga
Dibaca : 360 kali
Tidak salah terlahir sebagai laki-laki, yang penting jiwaku perempuan!
3 hari lalu

Bahagia Itu Sederhana, Tapi Bagaimana Caranya?
Dibaca : 335 kali
3 hari lalu

Mengapa Kesenjangan Sosial Makin Terlihat
Dibaca : 339 kali
2 hari lalu

Gagasan Politik Hijau PDIP: Sekedar Seremoni atau Ideologis? (oleh Abdul Kodir)
Dibaca : 1.348 kali
5 hari lalu

Keluarga Pejabat Menyerobot Antrian Vaksinasi; Keadilan Dipertanyakan
Dibaca : 984 kali
2 hari lalu

Perjuangan PLN demi Menerangi Desa-desa di Ujung Dunia
Dibaca : 971 kali
2 hari lalu
