
Sabtu, 20 Februari 2021 07:38 WIB
Siapa Follower Sejati Anda?
Siapa follower sejati Anda? Gunung didaki, lautan diseberangi. Tapi amal dihindari. Literasi amal
Dibaca : 720 kali
Kampanye Literasi #22 – LITERASI AMAL
Ibarat di media sosial, hari ini banyak orang berlomba-lomba memiliki follower yang berjuta-juta. Atau setidaknya ingin pula banyak yang nge-like atau subscribe pada setiap postingannya. Tapi sayang itu semua hanya urusan dunia. Sama sekali tidak ada hubungannya dengan kebaikan atau pun amal seseorang. Namanya media sosial tentu hanya aksesori karena memang lagi zamannya. Bukan substansi sama sekali.
Sementara amal, bisa jadi tidak banyak yang mau berlomba-lomba untuknya. Tentu, dengan berbagai alasan. Padahal konon kabarnya, amal itu mudah. Bisa berupa ucapan, perbuatan, atau getaran hati. Mungkin, karena amal memang kurang populer. Sulit mendapatkan follower.
Semoga kita tidak lupa. Justru amal itulah yang akan jadi “teman ketika waktu berakhir tiba”. Saat istri, suami, anak, bapak, ibu, tetangga, sahabat, tak kenal lagi sosok kita. Maka, amal itulah yang akan berbicara. Tentang siapa kita, tentang apa yang telah kita perbuat sebelum wafat? Baik amal jariyah, amal ibadah, maupun amal saleh.
Seperti tamam bacaan, di manapun, adalah ladang amal untuk siapa pun. Taman bacaan ada untuk menambah timbangan kebaikan pengelolanya. Bahkan jadi arena kebaikan untuk anak-anak dengan buku. Agar ke depan, menjadi orang-orang yang literat. Orang-orang dewasa yang berpihak kepada kebaikan, kemanfaatan. Jadi, taman bacaan pun amal. Daripada berdiam diri atau melakukan aktivitas yang sia-sia. Maka taman bacaan pun bisa jadi solusi setiap orang. Seberapa pun kontribusinya, sumbangsihnya untuk eksistensi taman bacaan.
Untuk siapa pun, bila disadari, justru follower sejati itu adalah amal. Karena amal akan terus mengikuti pemiliknya sampai ke alam kubur. Hanya ada 1 dari 3 yang mengantar mayat yang tidak akan kembali. Yaitu amal. Sementara harta dan keluarga pasti akan kembali ke dunia.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya. Kecuali 3 perkara yaitu: amal jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan doa anak yang sholeh” (HR. Muslim no. 1631).
Siapa pun boleh jadi apa pun. Mau jadi kaya, punya pangkat, memiliki jabatan bahkan mau segalanya yang diinginkan, silakan. Tapi jangan lupa untuk tetap ber-amal, tetap menebarkan kebaikan dan kemanfaatan untuk orang lain. Amal, memang mudah bagi yang mau tapi sulit bagi yang enggan. Maka amal, harus selalu dijaga dan ditingkatkan. Agar tidak rusak dan tidak terhapus di kemudian hari.
Perbaiki terus amal, jadikan taman bacaan sebagai ladang amal. Siapa pun dan sampai kapan pun. Karena di zaman now, banyak orang berani mendaki gunung menyeberangi laitan. Tapi sayang bila amal justru dihindari. Salam literasi #KampanyeLiterasi #TBMLenteraPustaka #TamanBacaan
Suka dengan apa yang Anda baca?
Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.
12 jam lalu

Homeschooling, - Cara Membuat Anak Tertarik dan Menyukai Waktu Belajarnya
Dibaca : 212 kali
16 jam lalu

5 Tip untuk Membantu Anda Berhenti Hidup dalam Ketakutan
Dibaca : 200 kali
1 hari lalu

Tak Heran, Sopan-Santun dan Ramah-Tamah Warganet Indonesia Terburuk di Asia Tenggara
Dibaca : 382 kali
1 hari lalu

Cara Praktis Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Inggris dengan Menonton YouTube
Dibaca : 734 kali
3 hari lalu

Aplikasi Investasi Saham Mudah, Bukan Berarti Investasinya juga Demikian
Dibaca : 861 kali
3 hari lalu

Jika Kelak Semua Pekerjaan Dilakukan Robot, Masihkah Hidup Memiliki Arti?
Dibaca : 484 kali
4 hari lalu

Cerpen | Terjebak Raga
Dibaca : 374 kali
Tidak salah terlahir sebagai laki-laki, yang penting jiwaku perempuan!
3 hari lalu

Gagasan Politik Hijau PDIP: Sekedar Seremoni atau Ideologis? (oleh Abdul Kodir)
Dibaca : 1.489 kali
3 hari lalu

Perjuangan PLN demi Menerangi Desa-desa di Ujung Dunia
Dibaca : 1.004 kali
3 hari lalu

Aplikasi Investasi Saham Mudah, Bukan Berarti Investasinya juga Demikian
Dibaca : 861 kali
4 hari lalu
