x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Minggu, 21 Februari 2021 20:05 WIB

Banjir di Jakarta Lebih Besar dari Tahun Sebelumnya, PLN Antisipasi Kemungkinan Terburuknya

La Nina, anomali cuaca itu telah menyebabkan meningkatnya curah hujan tahun ini. Jauh sebelumnya, para ahli telah memperkirakan datangnya ancaman banjir. Sekarang telah terbukti, kondisi Jakarta yang mengalami banjir di banyak lokasi membutuhkan penanggulangan yang serius. Termasuk antisipasi jaringan kelistrikan yang menjadi unsur vital ibu kota. Tanpa listrik, produktivitas akan terhenti. Orang-orang akan mengalami kerugian sangat besar setiap jamnya. Oleh sebab itu, PLN bekerja keras untuk melakukan pemantauan dan perbaikan segera jika terjadi kerusakan. Mengingat listrik adalah denyut nadi kota besar seperti Jakarta, maka ketika air terpantau surut, selekasnya listrik harus segera dinyalakan. Pemadaman listrik itu terpaksa dilakukan agar tidak terjadi bencana tambahan terhadap orang-orang yang sedang kesusahan.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Meningkatnya curah hujan menyebabkan terjadinya banjir di beberapa wilayah di Indonesia. Di Jakarta misalnya, sejak Jumat 19 Februari 2021, banjir telah menggenangi beberapa wilayah. Dampaknya adalah dilakukan pemadaman listrik untuk menghindari terjadinya hubungan pendek dan jatuh korban karena tersengat arus listrik.

 

Berdasarkan keterangan PLN, sampai pada Sabtu 20 Februari 2021, pukul 09.00 WIB, ada 20 wilayah di Jakarta dan sekitarnya yang belum menyala. Bahkan sampai tulisan ini dibuat, kabar tentang daerah yang banjir malah terus bertambah seiring masih lebatnya hujan yang turun di beberapa wilayah.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

"Untuk saat ini, PLN tetap siagakan 72 posko yang tersebar di wilayah Jakarta, 2.371 orang personil serta menyiapkan 103 Genset, 20 UPS, 99 Unit Gardu Bergerak, 12 Unit Kendaraan Deteksi dan 700 Unit Kendaraan Operasional pada Kondisi Siaga ini," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B Pangaribuan, dalam keterangannya pada pers, Sabtu 20 Februari 2021.

 

Dalam kondisi itu, PLN terus memantau keadaan di lapangan sejak terjadi cuaca ekstrem di Jakarta. Imbauan kepada masyarakat agar selalu waspada terhadap bahaya kelistrikan di saat banjir juga terus disosialisasikan. Selain itu, PLN bekerja keras untuk segera menyalakan listrik, begitu tinggi permukaan air yang menggenangi pemukiman telah surut. Jaringan listrik yang rusak akibat banjir juga dilakukan perbaikan secepatnya. Dengan tujuan agar produktivitas warga segera dapat kembali berjalan seperti sebelumnya.

 

Tercatat kemarin (19/2/2021) saat banjir mulai surut, PLN berhasil memulihkan 100 persen kelistrikan pada Pukul 22.30 WIB. Namun, hujan lebat kembali datang dan menyebabkan banjir lagi. Hari ini (20/2/2021) hingga pukul 09.00 WIB, terdapat 180 unit Gardu Distribusi dan 61.320 pelanggan yang terdampak banjir. Sementara sebanyak 39 gardu distribusi dan 14.473 pelanggan telah berhasil PLN nyalakan kembali.

 

Menurut beberapa korban banjir, kali ini banjir yang mereka alami jauh lebih besar dari tahun sebelumnya. Ning, warga Kebagusan Jakarta Selatan misalnya mengatakan, banjir kali ini sampai masuk ke rumah dengan ketinggian lebih dari tiga puluh senti meter. Padahal banjir-banjir sebelumnya tidak sampai masuk rumah, ketinggian hanya mencapai sepuluh senti meter. Sementara itu, warganet memperlihatkan rekaman video banjir di beberapa lokasi, termasuk tol Lingkar Luar di ruas TB. Simatupang yang terendam air.

 

La Nina, anomali cuaca itu telah menyebabkan meningkatnya curah hujan tahun ini. Jauh sebelumnya, para ahli telah memperkirakan datangnya ancaman banjir. Sekarang telah terbukti, kondisi Jakarta yang mengalami banjir di banyak lokasi membutuhkan penanggulangan yang serius. Termasuk antisipasi jaringan kelistrikan yang menjadi unsur vital ibu kota. Tanpa listrik, produktivitas akan terhenti. Orang-orang akan mengalami kerugian sangat besar setiap jamnya.

 

Oleh sebab itu, PLN bekerja keras untuk melakukan pemantauan dan perbaikan segera jika terjadi kerusakan. Mengingat listrik adalah denyut nadi kota besar seperti Jakarta, maka ketika air terpantau surut, selekasnya listrik harus segera dinyalakan. Pemadaman listrik itu terpaksa dilakukan agar tidak terjadi bencana tambahan terhadap orang-orang yang sedang kesusahan.

 

Sebagai langkah preventif, warga yang rumahnya berpotensi kedatangan banjir harus mempersiapkan keamanan diri dan barang-barang berharga yang mudah rusak karena air. Sedapat mungkin meletakkan peralatan elektronik di tempat yang tinggi. Peralatan yang masih menempel pada colokan listrik harus segera dicabut. Sebab banjir bisa datang sewaktu-waktu, misalnya saat tertidur pulas.

 

Untuk mengantisipasi banjir kali ini, PLN telah menyiagakan para petugas setiap waktu. Kerja berkesinambungan dilakukan. Pemantauan terpusat terus dijalankan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Sebab banjir adalah masalah bersama, tidak cukup menunjuk satu atau dua kelompok yang harus bertanggung jawab atasnya. Dengan bersama-sama pula, semoga banjir akan mampu di atasi secepatnya.

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler