x

Iklan

Aisyah Hetra

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Januari 2021

Selasa, 23 Februari 2021 19:25 WIB

Investasi Tesla Pupus Mengalir ke Indonesia, Mengapa?

Padahal, investasi ini sungguh di nanti masyarakat, baik dari kalangan otomotif maupun bisnis. Mengapa pada akhirnya Indonesia harus ditinggalkan oleh Tesla?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kabar salah satu investor asing gagal masuk Indonesia mulai terdengar di telinga masyarakat pada awal Februari 2021. Tak tanggung-tanggung, investor asing tersebut adalah Tesla Inc. milik Elon Musk. 

Batalnya Tesla berinvestasi ke Indonesia menambah daftar panjang investor asing gagal masuk Indonesia. Mereka memilih menanamkan modalnya ke negara lain. Bila kita ingat kembali, pada tahun 2019 lalu, Presiden Jokowi sempat kecewa ketika mengetahui 33 investor yang keluar dari Tiongkok, tidak satu pun menaruh hati merelokasi pabriknya ke Indonesia. 

Saat itu, Jokowi mengeluhkan tidak adanya perusahaan asing yang mau berinvestasi ke Indonesia. Puluhan perusahaan luar negeri tersebut lebih memalingkan pandangannya ke negara lain untuk menanamkan modalnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Berpalingnya investor asing ini disebabkan rumitnya regulasi serta kebijakan di Indonesia. Jokowi memaparkan bahwa terdapat 33 perusahaan di Tiongkok yang keluar, 23 perusahaan memilih untuk berpindah ke Vietnam. Lalu 10 perusahaan sisanya ke Malaysia, Thailand, dan Kamboja. 

Kemudian, Jokowi memaparkan alasan mengapa sampai pada akhirnya perusahaan asing lebih memilih Vietnam. Hal ini disebabkan Vietnam memiliki regulasi yang tidak rumit. Hanya dibutuhkan dua bulan untuk mengurus seluruh perizinan untuk berbisnis di Vietnam. 

Orang nomor satu di Indonesia tersebut memberi contoh, saat perusahaan Jepang juga memilih walk out dari Indonesia pada 2017 silam. Saat itu, terdapat 73 perusahaan yang ingin berinvestasi di Indonesia sebanyak 10 perusahaan. 

Menurut penilaian Jokowi, persoalan internal mengakibatkan Indonesia gagal bersaing dengan negara lainnya. Bahkan, menurut Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Republik Indonesia, Bahlil Lahadalia juga tidak tidak menampik bahwa situasi yang tidak pasti dapat membuat kalangan investor jengah dan mengatakan bahwa di Indonesia sangat tidak ramah dalam hal investasi.

"Itu kemudian kenapa sampai para investor memilih kepada negara yang ramah akan investasi," menurut Bahlil.

Padahal, perlu diketahui bahwa dengan hadirnya investasi asing dapat memberikan efek jangka panjang dan menjadi kunci utama dari terbebasnya Indonesia dari ketertinggalan secara ekonomi serta lepas dari jeratan resesi. 

Sayang sekali jika pada akhirnya investor asing sekondang Tesla harus batal teken kontrak dengan Indonesia, padahal Indonesia memiliki potensi nyata bagi industri otomotif dunia yakni nikel yang menjadi komponen utama dari baterai mobil listrik.

Lalu, menurut Anda sebagai masyarakat Indonesia sejati, apakah yang sebenarnya terjadi di Indonesia sehingga investor ogah memutarkan modalnya di Indonesia?

 

Ikuti tulisan menarik Aisyah Hetra lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu