x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 24 Februari 2021 06:19 WIB

ETF Jadi Alternatif di Tengah Kebingungan Menyusun Portofolio

Alih-alih bingung dalam memilih, Exchange Traded Fund (ETF) menawarkan solusi yang cukup menarik. ETF telah diramu sedemikian rupa sehingga berpotensi memberikan return menarik.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memilih dan membeli reksa dana dan saham terbaik dalam rangka menyusun portofolio itu bukan pekerjaan mudah. Pun bagi mereka yang menyandang analis sekali pun.

Kalau saja memilih reksa dana dan saham yang pasti naik itu benar-benar mudah bagi para analis maka tentunya bikin heran jika para analis itu tetap menjadi seorang karyawan.

Di tengah hiruk-pikuk pertanyaan seputar apa saham terbaik yang sebaiknya dibeli bermunculan, faktanya tak satu pun analis yang berani memberi kepastian untuk reksa dana dan saham tertentu yang pasti memberikan cuan tinggi karena memilih saham yang terbaik itu tidak lah mudah, bahkan bagi mereka yang sudah menyandang status analis.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, di tengah kebingungan dalam menyusun portofolio reksa dana dan saham karena banyaknya jumlah produk reksa dana dan saham maka produk Exchange Traded Fund (ETF) bisa menjadi alternatif pilihannya.

Alih-alih bingung dalam memilih, Exchange Traded Fund (ETF) menawarkan solusi yang cukup menarik. ETF telah diramu sedemikian rupa sehingga berpotensi memberikan return menarik.

Diketahui, ETF adalah reksa dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK) yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek. Dengan kata lain, ETF yang pada dasarnya adalah produk reksa dana bisa diperdagangkan seperti saham-saham yang ada di Bursa Efek.

ETF memang dikelola seperti halnya reksa dana pada umumnya, tetapi transaksi jual-belinya dilakukan dengan mekanisme investasi saham. Ringkasnya, ETF adalah reksa dana yang tercatat dan diperdagangkan secara real time di bursa. Lantas seperti apa mekanisme pembeliannya?

Pada dasarnya mekanisme pembelian ETF terbagi atas pasar primer dan pasar sekunder. Pembelian di ETF di pasar primer dilakukan melalui dealer partisipan dalam bentuk creation unit (= 1.000 lot = 100.000 unit). Karena dari lotnya saja banyak maka untuk bertransaksi ETF di pasar primer maka otomatis dibutuhkan modal yang tidak sedikit yakni puluhan juta.

Namun tak perlu khawatir untuk investor yang memiliki modal sedikit, tetapi ingin menikmati ETF maka bisa membelinya di pasar sekunder. Di pasar sekunder investor bisa menentukan sendiri berapa jumlah lot yang ingin dibeli sesuai dengan budget yang dimiliki dengan ketentuan 1 Lot (100 unit). Karena sudah diperdagangkan di bursa maka investor tinggal membelinya dengan mudah, semisal melalui aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas.

Dengan harga yang terjangkau investor bisa dengan mudah menikmati ramuan ETF yang berpotensi memberikan return menarik dengan mudah. Berbeda dengan reksa dana saham konvensional, seluruh isi portofolio ETF diumumkan setiap hari.

ETF pun dapat dijual setiap saat selama jam perdagangan Bursa dan investor tak perlu menunggu hingga akhir hari hanya untuk melihat berapa Nilai Aktiva Bersih (NAB) dari reksa dana yang dimiliki.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler