x

sumber foto: asiatoday.id

Iklan

Tania Adin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Sabtu, 27 Februari 2021 13:58 WIB

Kontribusi Besar Industri Nikel untuk Ekonomi RI

Martin Pandiangan selaku Analis PT Pefindo menjelaskan bahwa investasi smelter nikel memberikan kontribusi yang tidak kecil terhadap penanaman modal asing (PMA) di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terakhir. Lantas, bagaimana dengan perkembangan industri ini?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Adanya larangan ekspor bijih nikel menjadikan hilirisasi mineral nikel sebagai fokus utama pemerintah. Kedua hal tersebut membawa dampak baik bagi pertumbuhan ekonomi negeri. Dengan diterapkannya hilirisasi mampu mendorong Indonesia untuk memberikan nilai tambah pada semua mineral, termasuk nikel.

Analis PT Pefindo Martin Pandiangan menjelaskan investasi smelter nikel memberikan kontribusi yang tidak kecil terhadap penanaman modal asing (PMA) di Indonesia dalam kurun waktu enam tahun terakhir.

Lewat acara Market Review IDX Channel, dirinya menerangkan bahwa Indonesia tengah berusaha menjadi hub global dalam rantai pasokan kendaraan listrik. Dan dirinya berharap industri nikel dapat melampaui industri minyak sawit, yang diketahui sebagai ekspor terbesar kedua dalam jangka menengah. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Perkembangan industri nikel di Indonesia

Gebrakan hilirisasi nikel tidak main-main. Selain berita mengenai hilirisasi nikel, sudah sejauh mana perkembangan industri nikel di Tanah Air guna mencapai tujuannya sebagai pemain di industri kendaraan listrik?

Martin menilai, jika dibandingkan dengan Tiongkok yang dikenal sebagai raja produsen nikel nickel pig iron (NPI), Indonesia sudah berada di posisi terbaik dalam pasar nikel global. Berbicara mengenai smelter, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membagikan data bahwa dari target membangun 53 smelter di tahun 2024, saat ini sudah ada 23 unit smelter telah beroperasi.

Gangguan pasokan global sempat terjadi ketika regulasi mengenai larangan ekspor bijih nikel diterapkan. Meski begitu, pemerintah memiliki harapan agar kelak investasi asing dapat bekerja sama dalam proyek industri pemurnian nikel. 

Pemerintah mendukung penuh industri pertambangan nikel ini, regulasi yang dikeluarkan pun terbilang efektif. Mudahnya, "kita yang memiliki nikel, hak kita mau atau tidak mau untuk ekspor". Adanya dukungan dan regulasi, artinya pemerintah yakin dengan sumber daya manusia (SDM) dalam negeri. Para petinggi negara juga menyambut baik jika ada investor yang ingin mengembangkan pabrik di Tanah Air. 

Meskipun waktu yang dibutuhkan untuk Indonesia menciptakan menciptakan ekosistem baterai listrik (dari hulu ke hilir) bisa dikatakan cukup lama. Martin menilai bahwa pemerintah bisa memanfaatkan waktu untuk menarik hati investor lebih banyak. 

Untuk mendapatkan kepercayaan investor agar yakin berinvestasi di Indonesia tidak mudah, negara ini sudah berjalan sesuai dengan jalurnya, namun jangan kaget apabila ada pihak-pihak nakal yang berusaha menjatuhkan satu mimpi besar Indonesia ini. 

Akan ada solusi terbaik jika seluruh pihak saling bergandengan tangan dan mendukung satu sama lain. Menurutmu, apakah kita sudah bersatu untuk mewujudkannya? 

Diharapkan sih sudah, ya. 

Ikuti tulisan menarik Tania Adin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler