x

sumber foto: akurat.co

Iklan

Meri Ana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Kamis, 4 Maret 2021 07:40 WIB

Mewujudkan Masa Depan Bangsa Cerah Lewat Industri Tambang

Bisakah masa depan Indonesia menjadi lebih baik? Ya, dua petinggi negara mengungkapkan keyakinannya kepada publik. Ekonomi bangsa dapat mengalami pertumbuhan, salah satunya dari industri pertambangan. Mari melihat potensinya.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Belum lama ini, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengunggah kabar baik lewat akun Instagram pribadinya. Pada Selasa (23/2/2021) dirinya mengungkapkan bahwa ekonomi Indonesia memiliki masa depan yang cerah. Meskipun di tengah pandemi Covid-19, upaya pemulihan ekonomi negeri sudah berada dalam jalur yang benar.

Dalam unggahannya tersebut Airlangga menambahkan, investasi Indonesia mengalami peningkatan sebesar Rp 826,3 triliun di era pandemi ini. Belum lagi beberapa lembaga dunia memprediksikan pertumbuhan ekonomi RI akan tumbuh 4,4 persen hingga 4,8 persen, namun pemerintah sendiri rupanya sudah memiliki target sebesar 5 persen. 

Selain Airlangga, Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Luthfi menyatakan bahwa Indonesia akan menjadi negara dengan investasi yang besar khususnya di sektor hulu. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Luthfi sempat menyebut bahwa Morowali menjadi bukti bahwa Indonesia sedang dalam proses menuju goals-nya. Dunia tahu bahwa Morowali, Sulawesi Tengah menjadi surganya nikel yang menjadi komponen penting dalam industri kendaraan listrik kedepannya. Di Morowali, produksi nikel olahan sudah berjalan. Melalui konferensi pers virtual pada Kamis (25/2/2021) lalu, Luthfi menjelaskan adanya industri tambang nikel di wilayah tersebut membawa Indonesia bisa menempati urutan kedua sebagai negara terbesar yang menjual stainless steel ke dunia.

Bertahun-tahun lamanya hanya bergantung pada ekspor bahan mentah, sudah saatnya Indonesia naik ke tingkat yang lebih tinggi yaitu memproduksi bahan mentah tersebut menjadi barang jadi. “Kita sekarang sudah jual besi baja dan otomotif yang ini adalah basis dari investasi. Jadi diverifikasi itu akan berjalan sesuai dengan terjadinya investasi dan industrialisasi,” ungkap Luthfi. 

Sudah ada 14 titik industri baru dimana sebagian besarnya berada di luar Pulau Jawa. Luthfi membeberkan nilai investasi di industri baru tersebut yang paling kecil adalah lebih dari US$ 5 miliar. 

Sayangnya, dibalik investor asing yang beramai-ramai ingin menanamkan modalnya di Indonesia, ada satu masalah yang perlu publik ketahui sebagai bukti bahwa pemerintah mempertahankan misinya untuk memajukan perekonomian nasional. 

Konflik yang terjadi antara Uni Eropa (UE) dan Indonesia masih menjadi topik yang hangat. Perdebatan ini muncul dikarenakan UE merasa keberatan dengan regulasi pemerintah mengenai larangan ekspor bijih nikel yang diberlakukan sejak awal tahun 2020 lalu.

Gugatan dari UE diajukan kepada WTO yang memiliki peran sebagai wasit perdagangan antar negara. Proses konsultasi yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah antara UE dan Indonesia telah dilaksanakan pada Januari 2021 di Sekretariat WTO di Jenewa.

Akan ada penghalang ketika seseorang menuju kesuksesannya. Itulah Indonesia. Pemerintah siap menghadapi gugatan UE, dan mereka tidak takut. Melindungi sumber daya nikel dan mengolahnya menjadi barang jadi menjadi hak Indonesia. Kita yang memiliki nikelnya. 

Sebagai warga negara yang cinta pada bangsanya, tentu kita juga harusnya mendukung upaya yang dilakukan pemerintah.

Apakah kamu termasuk yang ikut menjadi barisan terdepan bersama pemerintah demi melindungi kekayaan alam dan untuk membuat rakyat RI lebih sejahtera?

 

Ikuti tulisan menarik Meri Ana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Sengketa?

Oleh: sucahyo adi swasono

2 jam lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB