x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Rabu, 3 Maret 2021 07:02 WIB

3 Tip Kelola Duit di Masa Pandemi Biar Hidup Tak Kebanyakan Ilusi

Kehidupan yang ilusi sama artinya dengan hidup yang hanya dalam angan-angan atau khayalan sehingga tidak membumi. Hidup yang demikian ini biasanya dipenuhi kepalsuan

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat ini tidak sedikit orang yang hidup dalam bayang-bayang ilusi. Tidak sedikit yang hidup hanya mengutaman penampilan fisik, padahal kalau ditelisik lebih jauh mayoritas keuangannya amburadul.

Tampilan fisik yang nggak ketinggalan zaman memang memikat, namun kalau itu dibarengi kondisi keuangan yang buruk tentu sangat memprihatinkan. Nah, karena pandemi Covid-19 ini masih belum ada tanda-tanda akan berakhir maka ada baiknya menyehatkan keuangan biar hidup tak kebanyakan ilusi, tetapi benar-benar riil dengan kondisi keuangan yang dimiliki.

Kehidupan yang ilusi sama artinya dengan hidup yang hanya dalam angan-angan atau khayalan sehingga tidak membumi. Hidup yang demikian ini biasanya dipenuhi kepalsuan. Hidup dikemas semenarik mungkin secara lahiriah, namun sejatinya sangat rapuh.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kondisi yang demikian ini tentu sangat memprihatinkan manakala dilakukan di tengah pandemi Covid-19 yang telah mengacaukan perekonomian dan secara khusus kondisi keuangan siapa pun.

Pandemi Covid-19 yang terjadi mulai Maret 2020 lalu tak kunjung surut. Ada saja kejadian-kejadian yang membuat keuangan di masa pandemi menjadi makin seret, mulai dari bisnis yang terasa sepi, kena PHK hingga gaji bulanan yang tidak penuh karena ada pemotongan.

Di tengah kondisi keuangan yang belum stabil dan bagi sebagian orang justru makin parah maka pengelolaan keuangan yang benar dan tepat perlu dilakukan. Lantas prioritas apa saja yang sebaiknya dikedepankan?

1. Menunda Keinginan

Di masa pandemi yang tak kunjung berakhir dan kemungkinan masih akan terus berlanjut entah sampai kapan, ada baiknya memiliki prioritas dalam memenuhi setiap kebutuhan. Kebutuhan pun ada tingkatan prioritasnya. Oleh sebab itu, baik kiranya di masa pandemi tetap mengedepankan kebutuhan dan bukannya keinginan. Di masa pandemi ada baiknya menunda keinginan-keinginan yang tidak terlalu mendesak dengan tujuan untuk kesehatan keuangan. Salah satu langkah konkret yang bisa dijalankan yakni menahan diri untuk tidak konsumtif. Ingat, pandemi jelas kapan akan berakhir.

2. Jauhi Utang

Kendati hidup terasa sulit karena ada yang kehilangan pekerjaan, gaji yang diterima tidak penuh, bisnis lesu atau tetap menjadi pengangguran, tapi jangan sekali-kali menjadikan utang sebagai solusi. Daripada utang, tentu lebih baik berdagang. Memang sih, yang namanya berdagang itu tidak mudah. Namun, banyak hal yang terasa sulit itu hanya sebatas di angan-angan. Cara mengendalikan kesulitan adalah mempraktikkannya langsung dan kesulitan itu pun akan teratasi. Utang untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif tentu saja tidak bagus untuk kesehatan keuangan di masa pandemi Covid-19, apalagi jika akhirnya terjebak dengan utang-utang online yang banyak menjerat. Bukan rahasia lagi, pinjaman online (digital) itu bunganya sangat tinggi. Kalau sudah terjerat uang online maka bunganya akan menggulung dengan cepat. So, jauhi utang di masa pandemi Covid-19.

3. Komitmen Investasi

Dalam kondisi keuangan apa pun, investasi tidak tidak boleh diabaikan. Investasi adalah cara strategis untuk menjamin kesehatan keuangan di masa depan. Apalagi, hidup tak hanya sebatas untuk hari ini. Nah, bagi yang masih bingung untuk memulai investasi, tak ada salahnya memulainya dengan investasi di reksa dana. Investasi reksa dana adalah jenis investasi yang palinng cocok untuk para pemula. Ada banyak kelebihan memulai investasi reksa dana di masa pandemi Covid-19. Investasi reksa dana yang saat ini sudah sangat mudah dilakukan, semisal dengan platform IPOTFund besutan Indo Premier Sekuritas, cocok untuk investor pemula yang ingin memulai investasi. Sebagai investor pemula, tentu perlu memilih jenis investasi yang tepat. Jenis reksa dana pasar uang tentu saja yang lebih aman dibanding jenis lainnya dan lebih likuid sehingga cocok juga untuk pengelolaan dana darurat yang bisa jadi sudah mulai menipis.

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler