Kekuatan Nikel Dalam Mencuri Hati Investor

Rabu, 10 Maret 2021 07:29 WIB
Bagikan Artikel Ini
img-content0
img-content
Iklan
img-content
Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dengan melimpahnya cadangan bijih nikel di Indonesia ternyata mampu menghasilkan kekuatan yang besar untuk mencuri hati para investor baik lokal maupun luar negeri. Benarkah demikian?

Benarkah cadangan nikel di Indonesia bisa mencuri hati para investor?

Dilansir dari Kontan.co.id, dalam keterangan resmi Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang pada Sabtu (6/3/2021) lalu, dirinya mengatakan bahwa nikel bisa menjadi jaminan bahan baku untuk investasi di sektor baterai kendaraan listrik. Bila melihat jumlah cadangan bijih nikel, Indonesia memiliki 30 persen dari cadangan bijih nikel dunia.

Berarti, dengan adanya cadangan nikel di Tanah air maka kita dapat menarik investasi sebesar-besarnya pada sektor kendaraan listrik.

Bersamaan dengan larangan ekspor bijih nikel, pemerintah terus menekan program hilirisasi nikel yang bertujuan untuk memproduksi bijih nikel menjadi barang jadi. Agus menjelaskan bahwa sudah ada perusahaan lokal yang akan memproduksi bahan baku baterai kendaraan listrik diantaranya PT QMB (Sulawesi Tengah), PT Halmahera Persada Lygend (Pulau Obi), PT Weda Bay Nickel (Maluku Utara), dan PT Smelter Nikel Indonesia (Banten).

Akan tetapi, untuk membangun pabrik pengolahan baterai dibutuhkan dana yang tidak sedikit, maka peran investor untuk berinvestasi di Indonesia terbilang penting. Di tahun 2020, realisasi penanaman modal khusus sektor industri jika dibandingkan dengan tahun 2019 naik sebesar 26 persen. 

Agus mengungkapkan bahwa dari Rp216 triliun naik menjadi Rp279,9 triliun di tahun 2020. Dirinya memberikan apresiasi kepada pelaku industri atas komitmen merealisasikan investasi di Indonesia. 

Tren kendaraan listrik inilah yang menyebabkan industri pertambangan nikel menjadi naik kelas. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memaparkan data di bulan Januari-Desember 2020, sektor industri mengeluarkan dana sebesar Rp272,9 triliun atau dengan kata lain menyumbang 33 persen dari total nilai investasi nasional yang mencapai Rp826,3 triliun. 

Saat ini, Indonesia masih menjadi negara tujuan para pelaku industri global untuk menanamkan investasinya. Tentu hal tersebut disambut baik oleh pemerintah. Agar para investor semakin yakin untuk berinvestasi maka ada banyak hal yang harus diperhatikan.

Bukan hanya membicarakan regulasi, namun iklim investasi yang kondusif juga menjadi fokus untuk pemerintah Indonesia. Limbah dari produksi baterai listrik pun jangan sampai dilupakan, sebab memiliki pengaruh tinggi bagi kehidupan makhluk hidup.

Jangan sampai api semangat investor menjadi padam dikarenakan minimnya kepedulian dari pemerintah. Nikel Indonesia berpotensi tinggi seperti negara-negara produsen nikel terbesar di dunia lainnya. 

Tidak kan mengabaikan rezeki nomplok ini?

Bagikan Artikel Ini

Baca Juga











Artikel Terpopuler