x

sumber foto: bloomberg.com

Iklan

Chika Lestari

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Rabu, 10 Maret 2021 10:11 WIB

Kabarnya, Nikel di Tahun 2023 Semakin Diincar. Indonesia Siap?

Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto memprediksikan bahwa kebutuhan nikel akan mengalami lonjakan di tahun 2030 mendatang. Apa yang membuat nikel semakin diincar oleh dunia?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Ada kabar baik dari Deputi Investasi dan Pertambangan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Septian Hario Seto. Dirinya memprediksikan bahwa kebutuhan nikel akan mengalami lonjakan di tahun 2030 mendatang.

Dilansir dari CNBC Indonesia pada Senin (8/3/2021) lalu, pada tahun 2020 peran nikel untuk mobil listrik sekitar 8 persen, sedangkan untuk stainless steel 73 persen. Sedangkan di tahun 2030 mendatang, diprediksikan peran nikel di mobil listrik meningkat menjadi 30 persen. Adapun stainless steel akan mengalami penurunan sebesar 57 persen. 

Apa yang menyebabkan peran nikel untuk mobil listrik mengalami peningkatan?

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari data Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) per Juli 2020, Indonesia memiliki kekayaan sumber daya nikel mencapai 11,80 miliar ton dan cadangan nikel 4,35 miliar ton. Dengan jumlah tersebut, nikel dapat diproduksi menjadi baterai listrik. 

Demi mewujudkan baterai tersebut, maka pemerintah Indonesia semakin gencar membuka lebar-lebar peluang investasi baik dari dalam maupun luar negeri. Tujuannya satu, kekuatan investasi ini diharapkan dapat mendongkrak efektifitas penerapan teknologi yang tepat sasaran.

Langkah ini membuktikan bahwa Indonesia tidak ingin tertinggal dengan negara-negara lainnya yang sudah menjual kendaraan listrik sekaligus untuk mengurangi penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak demi menciptakan lingkungan sehat. 

Lewat penjelasan Seto, penjualan mobil listrik pada masa pandemi Covid-19 justru mengalami kenaikan. Penjualan mobil listrik di Eropa naik hingga 137 persen sedangkan Tiongkok naik sebesar 12 persen. Bagi Seto, suplai nikel di Tanah Air harus dijaga walaupun saat ini masih tinggi.

"Suplai harus dijaga, komplemen dari yang lain juga harus diperhatikan," ungkapnya.

Kita tahu bahwa Indonesia menjadi produsen nikel terbesar nomor dua di dunia. Sebesar 25 persen cadangan nikel di dunia ada di negeri ini. Cara pemerintah dengan terus menggenjot program hilirisasi nikel membawa negara ini masuk menjadi pemain penting di era kendaraan listrik. 

Nikel Indonesia akan menjadi primadona di dunia, inilah harapan baru kita. Peraturan untuk investor sudah ada, iklim investasinya harus kondusif, dan tidak lupa akan dampak dari pembuatan baterai listrik. Jangan sampai hal-hal yang harus diperhatikan menjadi terbengkalai. Bagaimana dengan pendapatmu?

Ikuti tulisan menarik Chika Lestari lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB