x

Iklan

Laila Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 12 Maret 2021

Selasa, 16 Maret 2021 11:50 WIB

Pangeran Subuhku

Terlalu klise jika kutulis tentangmu di sini. Menjadikan paltform umum yang akan dibaca oleh khalayak ramai, sebagai saksi atas tindakan ngawur yang akan ku lakukan ini. Kau boleh seenaknya menyalahkanku, atau kesal dengan sikapku. Namun, aku tidak pernah berhenti mengagumimu.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 
Hai pangeran subuh…
 
Terlalu klise jika kutulis tentangmu di sini. Menjadikan paltform umum yang akan dibaca oleh khalayak ramai, sebagai saksi atas tindakan ngawur yang akan ku lakukan ini. Kau boleh seenaknya menyalahkanku, atau kesal dengan sikapku. Namun, aku tidak pernah berhenti mengagumimu.
 
Aku berharap rasa kagum ini adalah perintah dari tuhan. Atau? Mungkin juga ujian terindah bagiku. Karena sejatinya, kau memang terlahir bukan untukku. Apapun itu, aku akan tetap  bersyukur kepada tuhan yang telah menciptakan makhluk seteduh dirimu. Dan yang lebih membuatku bersyukur adalah ketika aku di beri kesempatan untuk mengenalmu. Ahh, rasanya sungguh menenangkan.
 
Hai pangeran subuh..
 
Sejujurnya aku tidak berharap kau akan membaca tulisan recehku ini. Aku khawatir keadaan berubah seketika. Langit akan meredup, malam semakin gulita, bintang menghilang, mentari tak lagi bersinar cerah. Aku khawatir kamu menjauh. Ya, meskipun aku tau bahwa keberadaanmu juga bukan untukku. Aku berdoa pada Tuhan untuk menggerakkan hatimu bukan melalui coretanku ini, namun dengan kepergianku, mungkinkah itu?
Sudahlah, malam semakin larut, sedangkan halusinasiku semakin rumit.
 
Aku hanya sedang membayangkan. Bisa-bisanya, dari 7.874.966.000 jiwa di bumi ini, penantianku berhenti pada kamu. Terlalu berlebihan memang. Namun, aku hanya ingin berbicara disertai data yang akurat. Meskipun itu tidak menjanjikan bahwa kamu akan tertarik dan percaya. Sudah ku bilang, halusinasiku semakin rumit. Aku tidak dapat menghentikannya kecuali jika mataku terlelap. Itupun harus melewati bayanganmu yang menari indah bahkan ketika kelopak mataku tertutup.
 
Oh iya, Tuhan..
 
Aku izin tidur nyenyak ya malam ini. Tidur tanpa rasa khawatir yang serius dan harapan yang berlebihan. Tanpa bermimpi memiliki masa depan bersamanya.
Tuhan..
Izinkan aku tidur nyenyak malam ini tanpa memikirkan sosok mengagumkan itu. Sosok yang hadirnya tidak pernah untukku. Sosok yang Engkau ciptakan untuk menjadi tambatan untuk hati lain. Sosok yang pernah membuatku nyaman padahal ia hanya bergurau.
 
Tuhan.., Maafkan aku...
 
Aku telah menyakiti diri ini dengan berharap kepada sesuatu yang mustahil. Maafkan aku juga yang sudah tidak tau diri. Bisa-bisanya aku mencintai hambaMu yang sempurna itu tanpa berkaca bahwa diri ini hanya hembusan debu yang akan bersemilir mengikuti ingin sang angin. Maaf, Tuhan.. Bukannya aku tidak bersyukur atas apa yang kau beri untukku. Aku hanya sedang memahami posisiku jika bersanding dengan dirinya. Bagai ribuan samudera dengan seonggok tanah liat yang tak berguna.
 
Tuhan...
 
Mungkin Kau lebih tau bahwa aku saat ini sedang membunuh hatiku karenanya. Hati yang meronta-ronta inginkannya. Hati yang pernah tersayat ketika mengetahui kenyataan bahwa dia sedang meminang pilihannya. Hati yang pernah berteriak keras di sepertiga malam menyebut namanya demi meluluhkan hatiMu agar merestui keinginanku. Hati yang mencintai seorang hamba yang tidak tahu dan tidak akan pernah tahu bagaimana bergejolaknya hati ini ketika mendengar namanya.
 
Lagi-lagi aku bersyukur. Ketika langkahku belum terlalu jauh. Mimpiku belum terlalu tinggi. Anganku masih dibatas wajar. Hari itu Kau kagetkan dengan takdir yang awalnya aku sangat tidak terima. Airmataku mengalir deras dari kelopak mata. Asaku runtuh tak karuan. Namun, apa hakku menahanmu agar tak memilihnya? Hei, aku siapa?
 
Bravo! Semoga kamu bisa menjadi ksatria hitam yang mampu menjaganya sepanjang siang dan malam.
Salam hangat dari sosok yang hampir mati kedinginan oleh tusukan rasa kecewa.
 
 

Ikuti tulisan menarik Laila Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler