Hasil inisiasi warga Desa Kemiren, Kecamatan Glagah, Banyuwangi tampaknya mulai berbuah manis terhadap kebijakan pembangunan ekonomi berbasis kerakyatan yang digalakkan oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi.
Kegiatan rutinan yang diadakan setiap minggu pagi, mulai pukul 06.00 WIB hingga 10.00 WIB ini menjual berbagai jajanan tradisional khas Suku Osing. Berlokasi di sepanjang gang antar rumah, Pasar Kampoeng Osing kental dengan suasana lokal dengan adatnya yang khas.
Ketua Pengurus Pasar Kampoeng Osing, Misji, menyampaikan bahwa konsep pasar ini bertujuan untuk menjaga kelestarian jajanan tradisional dan budaya Suku Osing agar tetap ada, serta untuk menunjang pendapatan sebagai wujud ekonomi kreatif bagi warga Desa Kemiren. Di samping itu juga untuk memperkenalkan pada khalayak umum.
Di tengah pandemi Covid-19 yang belum tuntas, Kelompok 48 PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang menertibkan penerapan protokol kesehatan secara langsung pada Minggu (14/3/2021). Penerapan ini dilakukan dengan melakukan penjagaan pada dua pintu utama pasar dan melakukan himbauan di dalam pasar.
Selain itu, Kelompok 48 PMM (Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa) Universitas Muhammadiyah Malang telah berkoordinasi oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) Kencana Kemiren untuk membantu dalam melakukan foto kegiatan mencakup jajanan tradisional. Kegiatan hunting foto ini dilakukan sebagai penunjang dokumen dalam rangka kegiatan promosi dan konten di media sosial oleh POKDARWIS.
Tak hanya warga lokal, promosi dilakukan sebagai wujud untuk menarik pengunjung dari luar Banyuwangi agar mampir dan mencicipi jajanan tradisional. Belum sampai disitu saja, pengunjung juga nantinya dapat menikmati pertunjukan musik gedhongan yang dibawakan oleh para wanita dan lelaki berusia lanjut.
Ikuti tulisan menarik PMM UMM Bhaktimu Negri lainnya di sini.