MASJID Kiai Muara Ogan di Jl Inklaring Kertapati, Kecamatan Kertapati Palembang menjadi salah satu Masjid yang memiliki sejarah dan tradisi tersendiri setiap kali masyarakat hendak melaksanakan solat di sana, Rabu (17/3/2021).
Kendati saat ini di sana sudah memasuki era modern dengan tersedia air bersih PDAM, namun masyarakat yang hendak melaksanakan sholat di sana pada umumnya masih memilih menggunakan air dari Sungai Musi untuk berwudhu.
Menuruni anak tangga yang licin dengan lebar satu meter, warga yang akan mengambil wudhu nampak meniti jalan dengan hati-hati untuk sampai ke bawah.
Setelah sampai di bawah, dengan menyingsingkan sarungnya warga mulai mengambil air wudhu mulai dari berkumur hingga mencuci kaki. Setelah selesai berwudhu dari Air Sungai Musi, para jemaah pun langsung bergegas untuk menunaikan ibadah sholat.
Pemandangan masyarakat mengambil air wudhu dari air Sungai Musi menjadi salah satu pemandangan yang dapat disaksikan hingga kini. Biasanya, masyarakat akan semakin yang berwudhu memanfatkaan air Sungai Musi di saat melaksanakan solat ied.
Okta, salah seorang jemaah yang sering melaksanakan solat di Masjid tersebut mengaku hampir setiap kali berwudhu dari air Sungai Musi yang jaraknya tidak jauh dari Masjid Kia Muara Ogan.
Baginya, jika melaksanakan solat di salah satu Masjid tertua di kota Palembang tersebut tidak afdol rasanya jika tidak berwudhu dari air mengalir Sungai Musi.
"Memang sekarang sudah ada air PDAM, tetapi Kalau solat di Muara Ogan tak afdol rasanya kalau tidak wudhu di Sungai Musi. Karena air ini kan mengalir dan bersih," katanya.
M Danil, jemaah asal Tangga Buntung mengaku juga kerap kali mengambil wudhu di Sungai Musi saat solat di Masjid Kiai Muara Ogan. Ia mengatakan sudah sejak kecil ketika solat di sana ambil air wudhu di Sngai Musi.
Dengan menggunakan ketek atau jukung untuk menyebrang dari rumahnya ke masjid Kiai Muara Ogan, menjadi kisah menarik lainnya bagi Danilsetiap kali Danil melaksanakan solat khususnya solat ieddi sana.
"Ke sini (Masjid Muara Ogan, red) kan pakai ketek. Jadj ketika turun ke dermaga lalu berwudhu di sungai. Semacam tradisi tersendiri bagi warga Palembang setiap kali solat harus ambil wudhu di Sungai Musi," jelasnya.
Ketua Yayasan Masjid Kiai Muara Ogan (YMKMO), Mas Agus H Memen Ahmad beberapa waktu lalu mengungkapkan tradisi mengambil air wudhu di Sungai Musi sudah berlangsung sejak zaman dahulu.
Pada zaman dahulu, di dekat Masjid yang berada di pinggiran Sungai Musi ini terdapat gelogor (semacam ponton dan tangga Raja di kedua sisi masjid.
Cicit dari Kiai Muara Ogan ini mengatakan, tradisi mengambil air wudhu di Sungai Musi sejatinya sudah sedikit berkurang lantaran kini telah tersedia air bersih di tempat wudhu.
"Sekarang sudah jauh berkurang. Tapi kalau salat ied masih ada yang suka ambil wudhu di sungai," ungkapnya.
Ikuti tulisan menarik Odi Aria lainnya di sini.
