x

Presiden Tegas Tolak Perpanjangan Masa Jabatan 3 Periode

Iklan

Agen Roti kaleng

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 23 Februari 2021

Senin, 22 Maret 2021 05:40 WIB

Mewaspadai Provokasi Jabatan Presiden 3 Periode

Tudingan Amien Rais bahwa Joko Widodo ingin menjadi presiden 3 periode dinilai hanya wacana spekulasi yang bisa menjadi fitnah. Diduga Amine melakukan hal itu karena ingin menaikkan pamor partai barunya. Tujuannya agar dapat merebut suara pada pemilu mendatang.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Oleh: Andriani Zakaria )*

Amien Rais kembali membuat kegaduhan dengan menyebut Presiden Jokowi akan menjabat tiga periode.

Masyarakat diminta untuk mewaspadai hal tersebut karena Presiden secara tegas menolak jabatan tiga periode.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Founder Partai Ummat Amien Rais sempat mengatakan akan ada skenario mengubah ketentuan dalam undang-undang dasar 1945 terkait dengan masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode.

Menurut Amien, rencana mengubah ketentuan tersebut akan dilakukan dengan menggelar Sidang Istimewa Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) guna mengubah atau mengamandemen UUD 1945.

Mantan politikus PAN tersebut menduga bahwa pemerintah akan mengambil langkah pertama untuk meminta Sidang Istimewa MPR yang mungkin 1-2 pasal yang katanya perlu diperbaiki.Setelah Sidang Istimewa digelar, akan muncul usul untuk mengubah masa jabatan presiden dari dua periode menjadi tiga periode. Namun kemudian nantinya akan ditawarkan pasal baru yang kemudian dapat memberikan hak bahwa presiden bisa dipilih 3 kali.

Amien mengatakan, skenario itu muncul karena ada opini publik yang menunjukkan ke arah mana pemerintahan Presiden Jokowi melihat masa depannya. Melalui kanal Youtube-nya Amien Rais Official, mantan Ketua MPR tersebut mengatakan bahwa Jokowi ingin menguasai seluruh lembaga tinggi yang ada di Indonesia.

Dirinya mengaku telah menangkap sinyal politik atau skenario yang mengarah agar Presiden Jokowi kembali terpilih hingga tiga periode. Menurutnya, ada manuver politik yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengamankan semua lembaga negara, mulai dari DPR, MPR, DPD maupun lembaga negara lain.

Tudingan Amien Rais tersebut tentu tidak mendasar, Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan HAM (Menko Polhumkam) Mahfud MD menjelaskan bahwa Presiden Jokowi tidak setuju dengan masa jabatan presiden dan wakil presiden diubah menjadi tiga periode.

Sementara itu, tenaga ahli utama Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian meminta kepada Amien Rais untuk berhati-hati atas isu perubahan masa jabatan presiden menjadi 3 periode yang ditudingkan kepada pemerintah. Sebab, Jokowi telah menyampaikan penolakan usulan perpanjangan masa jabatan presiden. Sehingga jangan sampai apa yang dikatakan oleh Amien Rais hanya wacana spekulasi yang bisa menjadi fitnah. Donny menuturkan, isu perpanjangan masa jabatan ini berembus berdasar spekulasi belaka. Ia tak tahu motif Amien Rais menggulirkan kembali isu ini.

Presiden Jokowi juga sudah menegaskan bahwa dirinya akan berpedoman pada konstitusi atau UUD 1945 yang menyatakan bahwa presiden menjabat paling lama dua periode. Tentu saja konstitusi tersebut harus dijadikan pedoman.

Pada kesempatan berbeda, Ade Irfan Pulungan selaku Tenaga Ahli Utama KSP menyebutkan, bahwa Amien Rais tidak memiliki fakta dan bukti terhadap argumennya. Ade juga meminta kepada Amien Rais untuk tidak selalu berburuk sangka kepada pemerintah atau mengadu domba.

Ia menuturkan, siapa-pun yang menuding bahwa Jokowi memiliki keinginan untuk menjabat tiga periode, tentu tudingan tersebut adalah tudingan yang menyesatkan. Tentunya kita tidak tahu pasti apa motif dari tudingan Amien Rais yang mengarah pada tindakan provokasi tersebut, apakah berniat mencari muka atau memang berniat ingin mendiskreditkan Jokowi karena Amien Rais belum bisa move on pasca Pilpres 2019.

Perihal provokasi, Amien Rais telah memiliki sepak terjangnya bahkan dari tahun 2019. Masyarakat Indonesia tentu masih bisa mengakses berita tentang ajakan people power yang dianggap melanggar hukum dan tidak bertanggung jawab. Padahal, sebagai politikus senior, Amien Rais sudah semestinya memberikan contoh yang baik kepada masyarakat dan tidak melontarkan beragam provokasi yang membuat keruh keadaan.

Politisi PSI Grace Natalie sebelumnya juga pernah mengatakan bahwa sikap Amien Rais berbahaya bagi keamanan negara. Sosok Amien Rais bahkan dianggap tidak memberikan keteladanan yang baik bagi politikus muda di Indonesia.

Meski demikian, kegaduhan ini jangan sampai membuat masyarakat terprovokasi, karena saat ini Indonesia masih menghadapi Pandemi Covid-19 yang belum memiliki titik akhir. Kondisi politik di Indonesia memang sedang tidak baik-baik saja, sehingga yang diperlukan adalah langkah taktis dan diskusi yang sehat untuk menyelesaikan permasalahan, bukan dengan menebarkan provokasi yang justru menambah kegaduhan.

Kalaupun yang dilakukan oleh Amien Rais memiliki tujuan untuk menaikkan pamor partai barunya, tentu saja hal tersebut sangat patut dimaklumi, agar partai baru yang didirikannya dapat merebut suara pada pemilu mendatang.

)* Penulis adalah warganet tinggal di Semarang

 

Ikuti tulisan menarik Agen Roti kaleng lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler