x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Senin, 5 April 2021 06:13 WIB

Bayar Listrik dengan Sampah, Upaya PLN Menumbuhkan Kepedulian Masyarakat

PLN dalam Kolaborasi Sosial Berskala Besar yang digagas Pemprov DKI Jakarta mendorong agar kesadaran untuk mengelola sampah itu tumbuh dengan baik di tengah masyarakat. Dengan membina lima bank sampah di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, kegiatan mengelola sampah dilakukan. Mereka mendapatkan bantuan pelatihan, timbangan digital, dan mesin pencacah.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Kesadaran untuk bersama-sama menanggulangi sampah harus terus digalakkan. Masih banyak orang yang suka membuang sampah sembarangan. Akibatnya, prilaku tidak baik itu malah dijadikan pembenaran. Akhirnya banyak pula yang ikut-ikutan melakukannya, terutama anak-anak kecil. Selain itu, proses pengelolaan sampah juga menempuh jalan panjang. Kebanyakan sampah menumpuk di tempat pembuangan sampah dengan proses penguraian yang lambat.

Karena itu diperlukan langkah pengelolaan sampah sebelum masuk ke tempat pembuangan akhir. Kesadaran untuk mengelola sampah bisa dilakukan melalui edukasi, baik secara formal maupun non-formal. Edukasi formal bisa melalui sekolah, atau instansi terkait. Sedangkan yang non-formal bisa dilakukan dengan kegiatan secara langsung bersama masyarakat.

Salah satu contoh kegiatan itu adalah sebagaimana yang dilakukan oleh PLN dalam Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) yang digagas oleh Pemprov DKI Jakarta. PLN dengan kapasitasnya sebagai perusahaan negara menjadi salah satu pendorong, agar kesadaran untuk mengelola sampah itu tumbuh dengan baik di tengah masyarakat.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hal itulah yang sedang diwujudkan melalui KSBB Persampahan, yang berupa pembinaan lima bank sampah di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara, yaitu Bank Sampah Ojo Kendor, Teratai, Anggrek 02, Rame-Rame, dan Saung Asri. Melalui beberapa bank sampah itulah kegiatan untuk mengelola sampah dengan benar dilakukan. Mereka mendapatkan bantuan pelatihan, timbangan digital, dan mesin pencacah.

“Kami sangat mendukung program kolaborasi yang bagus ini, apalagi sudah diwadahi dalam program KSBB sehingga kita mudah untuk menentukan program yang ingin disasar,” ungkap General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya, Doddy B. Pangaribuan dalam siaran pers, Rabu 31 Maret 2021.

Partisipasi PLN dalam KSBB Persampahan berdasar pada keinginan PLN untuk meningkatkan angka pengelolaan sampah. Selain itu untuk memberikan dukungan terhadap upaya baik dalam mengedukasi masyarakat. Sebab jika mengacu data, jumlah sampah yang dikelola oleh bank sampah jumlahnya masih sangat kecil.

Menurut data dari website KSBB Persampahan, pada tahun 2020 sampah yang masuk ke TPST Bantar Gebang mencapai 7.404 ton per hari, sedangkan sampah yang dikelola oleh 2.119 bank sampah hanya sebesar 21 ton per hari.

“Awalnya sampah yang dibersihkan oleh PPSU (Petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum) tidak diolah, tetapi sekarang diolah jadi pupuk kompos di bank Sampah Ojo Kendor yang sebagian kita bagikan kepada masyarakat,” kata Lurah Cilincing, Sugiman.

Sugiman mengapresiasi partisipasi PLN dalam KSBB Persampahan, khususnya di Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara. Dengan sinergi ini, masyarakat mendapatkan pemasukan tambahan. Selain sebagai salah satu bentuk pengendalian sampah, program bank sampah juga bisa membantu masyarakat di bidang ekonomi.

Pada program ini, total nasabah dari lima bank sampah binaan KSBB PLN di Cilincing berjumlah 170 orang. Angka rata-rata sampah yang dikumpulkan oleh nasabah-nasabah tersebut mencapai 60 kg per hari. Dengan adanya program ini, nasabah bisa menggunakan hasil penjualan sampah untuk membayar rekening listrik. Dengan demikian, program bank sampah berpeluang memberi sejumlah manfaat sekaligus pada masyarakat.

Program Bank Sampah PLN sudah dijalankan sejak 2011. Salah satu program unggulannya adalah Bayar Listrik dengan Sampah. Kini sudah ada 1.000 bank sampah di Indonesia yang terkoneksi dengan program tersebut.

Sampah telah menjadi persoalan global. Apalagi jenis-jenis sampah dari industri modern kebanyakan sulit terurai secara alami. Oleh sebab itu diperlukan kesadaran bersama untuk menanggulangi persoalan itu. Untuk mewujudkan adanya kesadaran bersama, masyarakat membutuhkan dorongan, baik dari pemerintah atau lembaga lainnya.

PLN telah mengambil bagian untuk menumbuhkan kepedulian kolektif dari masyarakat terhadap. Meskipun upaya semacam ini tentu saja memang belum cukup untuk menanggulangi sampah yang terus bertambah setiap tahunnya. Tapi setidaknya, upaya baik itu adalah bentuk perlawanan terhadap sampah yang telah mengepung dan mengancam kita.

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler