x

sumber foto: epizy.com

Iklan

Meri Ana

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 31 Juli 2020

Jumat, 2 April 2021 06:09 WIB

Mengintip Kerennya Revolusi Industri di Dunia

Memang kita dapat memanfaatkan sektor pertanian namun perlu adanya sektor lain yang mampu membantu memajukan ekonomi negeri. Dari sinilah era industri di mulai, mari melihat betapa canggihnya teknologi dalam menolong kehidupan manusia.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia tidak lagi bergantung pada kegiatan pertanian saja. Saat ini, kawasan-kawasan industri berdiri tegak di beberapa wilayah Indonesia. Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah kawasan ini semakin bertambah dan Industrialisasi menjadi proses modernisasi di mana perkembangan ekonomi dan perubahan sosial memiliki hubungan yang erat dengan inovasi teknologi. 

Perkembangan industri dari era 1.0 hingga 4.0

Di negeri ini, era industri dimulai pada masa kolonial Belanda tepatnya di tahun 1862. Kala itu, terdapat tiga pabrik gula di Pulau Jawa dengan menggunakan teknologi mesin-mesin produksi dan ketel uap. Waktu demi waktu berlalu, teknologi yang digunakan pun semakin berkembang. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mengandalkan Tenaga Manusia di Era Pra-Revolusi Industri

Untuk memproduksi suatu barang atau jasa, sebelum memasuki era industri 1.0, manusia kala itu hanya mengandalkan tenaga otot, angin, bahkan air saja. Dengan mengandalkan kekuatan yang seadanya, ternyata masih ditemukan kendala seperti kekurangan tenaga kerja, dan pembangunan tenaga angin maupun air, hanya dapat diposisikan pada tempat tertentu saja. 

Mesin Uap di Era Industri 1.0

Pada abad ke-18 inilah revolusi industri pertama dimulai. Penemuan mesin uap untuk memproduksi barang ditandai dalam era industri 1.0 ini. Di Inggris, mesin uap digunakan sebagai alat tenun pertama untuk industri tekstil sekaligus menjadi pengganti dari tenaga manusia hewan. Perannya tidak hanya untuk industri tekstil semata, melainkan dimanfaatkan juga pada bidang transportasi laut. 

Tenaga Listrik di Era Industri 2.0

Setelah mesin uap, pada industri 2.0 ditemukan tenaga listrik yang dapat mempermudah para perakit mobil untuk melakukan pekerjaannya. Di akhir tahun 1.800-an, transportasi mobil sudah mulai diproduksi massal, namun sayangnya saat itu masih ada keterbatasan dalam tenaga kerja dan teknologi yang belum sepenuhnya mendukung. Tidak mungkin rasanya, apabila permintaan mobil terus meningkat tetapi terbatas dalam tenaga kerja.

Dari masalah inilah lahir assembly line atau lini produksi yang menggunakan ban berjalan pada tahun 1913. Assembly line menopang proses produksi merakit mobil dari awal hingga akhir dengan dikerjakan oleh lebih dari satu orang. Para perakit pun sudah dilatih menjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja.

Komputer dan Robot di Era Industri 3.0

Sudah mulai terlihat bukan bagaimana masyarakat agraris “berpindah” menjadi masyarakat industri? Mari kita lanjutkan ke industri 3.0. Peran manusia bukan menjadi yang utama pada industri 3.0, paket teknologi yang meliputi komputer dan robot hadir sebagai mesin bergerak dan “berpikir” secara otomatis. Canggih sekali, kan? 

Inilah komputer di masa lalu. “Komputer purba” yang diberi nama Colossus digunakan dalam era perang dunia II untuk memecahkan kode buatan Nazi Jerman. Ukurannya pun sebesar ruang tidur! Komputer tersebut dapat bekerja melalui pita kertas yang membutuhkan daya listrik sebesar 8.500 watt. Saat ini, pengendali lini produksi sudah digantikan posisinya oleh komputer dan robot. 

Teknologi Otomatisasi X Teknologi Siber di Era Industri 4.0

Berawal dari sebuah proyek dalam strategi teknologi canggih pemerintah Jerman yang mengutamakan komputerisasi pabrik inilah revolusi industri 4.0 lahir. Industri 4.0 merupakan sebuah tren yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi siber. Bayangkan saja betapa cerdasnya teknologi ini dalam membantu kehidupan manusia! 

Revolusi industri 4.0 memberikan dampak baik yakni menciptakan lapangan pekerjaan baru, sejumlah profesi baru, dan lahirnya usaha-usaha baru yang tidak dapat kamu temui di industri 1.0 sampai 3.0. 

Kalau menurutmu, apakah kesiapan Indonesia untuk terjun ke industri 4.0 sudah siap sepenuhnya? 

Ikuti tulisan menarik Meri Ana lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB