Puisi | Setitik Indah Tubuh Tuanmu
Selasa, 13 April 2021 08:07 WIBPuisi Setitik Indah Tubuh Tuanmu
(setitik indah tubuh tuanmu)
garis menyilang
ruang menembus bidang
sisakan bekas jejak
gonggongan kata usang
seabad sudah angin
dikejar bunyi lonceng berdentang
sembunyi ke dalam pelana
genangi sepinya semesta
dan saat engkau memahat sang waktu
daging dan tulangmu kelana tak tentu
buat apa selipkan titik kedalam grafik
otaki rumus rumus panjang tak menarik
tambahkan asumsi dan tipuan hipotetik
toh, hanya kebenaran semu setiap detik
dan saat engkau memahat sang ruang
karena tanah kosong itu telah ditempati
oleh nyeri ruas sendimu sendiri
yang bernama rahsa
karena omong kosong telah di isi
rimbun rumah sejarah tak berubah
hingga belukar serambi sangsi
ditumbuhi kering rumput teka teki
engkau tak pernah temui
ruang kosong yang sebenarnya ini
karena engkau enggan berhenti
dan terus mencari
tubuh majikanmu ini
gontai tak hidup juga tak mati
berkerumun pada embun khayali
bergelantung pada tali gong sunyi
dan saat engkau memahat gerabah gundah
rebusan peluh hangat pikiranmu sia sia
jauh lampaui jangkauan tanganmu sendiri
karena oksigen usiamu
terbuang percuma ke udara
habis menguap bersama
tumpukan data angka aksara
terjebak oleh pilihanmu sendiri
karena engkau terlalu banyak bicara
terpancing umpan
kekinian mudamu berdebu
tak tahu hendak kemana lagi
geliat langkah darahmu menuju
karena engkau selalu menyanggah
bahwa setitik indah tubuh tuanmu adalah
kulit luarnya jagad raya melipat isi
arah ruang yang mengembang ke segala arah tepi
dan lama lengangnya sang waktu yang mengabadi
memahat replika tubuh indah tuanmu
engkaupun mengakhirkan pertanyaanmu:
" kalau setitik indah tubuhmu sebesar ini,
lalu engkau sebesar apa?"
"tak sebesar kesombonganmu", jawab tuanmu.
Penulis Indonesiana
0 Pengikut
Puisi | Alam dan Puisi
Selasa, 6 Juli 2021 13:45 WIBPuisi | Setitik Indah Tubuh Tuanmu
Selasa, 13 April 2021 08:07 WIBBaca Juga
Artikel Terpopuler