x

IHSG Melorot

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 17 April 2021 20:13 WIB

Buru-buru Terjun ke Saham, Sudah Siap Rugi?

Investasi saham jadi alternatif menarik untuk pengelolaan duit pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Terbukti, jumlah investor di pasar modal dari kalangan milenial pada masa pandemi Covid-19 melonjak drastis. Tak mengenal usia, semua bisa investasi di pasar modal. Seolah cuan sudah merupakan kepastian. Padahal?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Investasi saham jadi alternatif menarik untuk pengelolaan duit pada masa pandemi Covid-19 saat ini. Terbukti, jumlah investor di pasar modal dari kalangan milenial pada masa pandemi Covid-19 melonjak drastis. Tak mengenal usia, semua bisa investasi di pasar modal.

Data resmi BEI menunjukkan investor baru pada 2020 secara signifikan didominasi oleh kaum milenial dengan rentang usia 18-30 tahun yang mencapai 411.480 SID atau 70% dari total investor baru tahun 2020.

Menariknya, kebanyakan milenial ini ternyata masuk pertama kali ke investasi di pasar modal bukan melulu karena ingin mempersiapkan kemandirian finansial di masa depan, tetapi tak jarang justru karena tergiur cuan dari cuap-cuap influencer, artis atau publik figur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di masa pandemi tak sedikit milenial yang buru-buru terjun ke saham karena tergiur dan terpengaruh pihak lain. Namun tak dapat dipungkiri, masuknya milenial ke pasar modal ini menjadi berkah tersendiri bagi pasar modal Indonesia.

Menikmati saham dengan pesona cuannya memang menggiurkan, namun sebagai pemula wajib hukumnya tidak sembrono alias sembarangan dalam memulai investasi di pasar modal.

Milenial perlu memilih formula investasi yang tepat bagi seorang pemula. Terjun pertama kali ke pasar modal dan langsung memilih saham butuh alasan rasional, teristimewa rasionalitas berdasarkan kesadaran diri akan potensi kerugian yang akan dialami.

Nah, jika belum siap dengan potensi kerugian maka pilihan yang tepat untuk para investor pemula adalah investasi di reksa dana. Reksa dana cocok untuk pemula karena menawarkan risiko yang paling minim, khususnya reksa dana pasar uang.

Sayang, di masa pandemi ini tak sedikit pemula yang abai dan secara sembrono terjun langsung ke saham tanpa bekal ilmu yang paling dasar yakni analisis fundamental dan teknikal. Ini yang tidak disarankan.

Mengawali investasi dengan reksa dana, semisal melalui platform IPOTFund milik Indo Premier Sekuritas, bisa jadi pilihan bagi pemula karena dengan reksa dana inilah investor bisa belajar mengenal lebih baik perihal profil risiko masing-masing, entah konservatif, moderat atau agresif.

Profil risiko penting untuk menentukan porftofolio investasi. Pemula yang tidak mengenal profil risikonya dalam investasi bisa-bisa shock dengan berbagai risiko yang dialami.

Apalagi kalau baru kenal pasar modal nekad langsung terjung ke investasi saham, ini tentu mengkhawatirkan jika tak dibekali kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang baik. Bisa-bisa minat investasinya menjadi hilang saat dihadapkan dengan kerugian.

Sebagai pemula yang biasanya baru mencoba-coba, tentu lebih baik memilik opsi yang benar-benar aman, dapat dicairkan kapan saja dan risiko kerugiannya minim. Tak ada yang salah jika pada awal investasi di pasar modal lebih hati-hati berdiri di posisi konservatif untuk sementara waktu.

Jika medan investasi, profil risiko sudah dikenali dan skill analisis sudah dimiliki dengan baik maka investasi saham sebagai bagian dari diversifikasi saham bisa menjadi pilihan.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler