x

kunci kesuksean

Iklan

Dinasari Mahbengi

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 29 Desember 2019

Minggu, 18 April 2021 07:33 WIB

Cara Menulis Kritik Sastra Novel

Kritik sastra adalah bidang studi sastra untuk menghakimi karya sastra, untuk memberi penilaian dan keputusan mengenai bermutu atau tidaknya suatu karya sastra yang sedang dihadapi kritikus. Disini akan membahas tentang apa itu novel, struktur, ciri, jenis dan langkah-langkah membuat kritik sastra.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

1. Pengertian Novel

 Novel merupakan salah satu jenis buku yang banyak dibaca dan digemari oleh beberapa orang. Namun masih banyak dari kita yang belum memahami apa pengertian novel itu sendiri. Novel adalah suatu karya berbentuk prosa naratif yang panjang, dimana di dalamnya terdapat rangkaian sebuah cerita yang menceritakan tentang kehidupan seorang tokoh dan orang-orang di sekitarnya dengan menonjolkan sifat dan watak dari setiap tokoh dalam novel tersebut. Ternyata pengertian novel mempunyai banyak sudut pandang. Berikut beberapa pendapat tentang pengertian novel menurut ahli :

a. Nurgiyanto

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Novel adalah karya prosa fiksi yang dikemas tidak terlalu panjang dan juga tidak terlalu pendek.

 

b. Nurhadi dan Daud 

Novel sebagai bentuk karya sastra yang memuat nilai-nilai budaya, moral, pendidikan dan sosial.Tentunya semuanya memiliki peran yang tak kalah penting.

 

c. Aristoteles

Novel adalah karya sastra yang ditulis dengan cara tidak menjiplak dari kenyataan. Melainkan novel sebagai karya sastra yang mengungkapkan atau menuliskan secara universal dari konsep-konsep umum.

 

d. Jakob Sumardjo

Novel adalah suatu bentuk karya sastra yang sangat popular di dunia, serta paling banyak beredar dan dicetak karena daya komunitasnya yang sangat luas di dalam masyarakat.

 

e. Yudiono

Novel merupakan jenis sastra yang kurang lebih menggambarkan masalah yang terjadi di dalam masyarakat.

 

2. Struktur Novel

 

a. Abstrak

Abstrak adalah bagian ringkasan isi cerita yang biasanya dapat ditemukan pada bagian awal/pertama pada cerita novel.

 

b. Orientasi

Orientasi merupakan penjelasan tentang latar waktu dan suasana. Misal terjadi cerita, kadang juga dapat berupa pembahasan penokoan atau perwatakan.

 

c. Komplikasi

Komplikasi merupakan sebuah urutan kejadian yang dihubungkan dengan adanya sebuah sebab serta akibat.

 

d. Evaluasi

Evaluasi merupakan bagian dimana kejadian konflik pada tahap komplikasi itu terarah menuju pada titik tertentu.

 

e. Resolusi

Resousi merupakansuatu bagian dalam novel yang menimbulkan solusi atas sebuah masalah atau konflik yang sedang terjadi.

 

f. Koda

Koda merupakan bagian akhir atau sebuah penutup cerita didalam sebuah novel.

 

3. Ciri-ciri Novel

- Jumlah kata pada sebua novel lebih dari 35.000 buah.

- mempunyai jumlah waktu rata-rata yang dipergunakan dalam membaca sebuah novel yang paling pendek, memakan waktu minimal 2 jam atau 120 menit.

- Mempunyai jumlah halaman novel minimal 100 halaman.

Novel bergantung pada pelaku dan mungkin bisa lebih dari satu impresi, efek dan emosi.

- Mempunyai skala novel yang luas.

- Terkadang memunculkan tema sampingan selain tema utama. 

 

4. Jenis novel

a. Berdasarkan peristiwa yang diceritakan, ada fiksi dan non fiksi. Novel fiksi adalah novel yang ditulis berdasarkan rekaan penulisnya. Cerita, tokoh seting tempat dan waktu tidak nyata. Di dalam novel fiksi terdapat pesan moral yang disampaikan implicit maupun eksplisit. Contoh novel fiksi penulis Indonesia antara lain, Perahu Kertas (Dee Lestari) dan Bumi Manusia (Pramoeda Ananta Toer). Conto novel fiksi terjemahan bahasa inggris: Harry Potter (JK Rowling), Sherlock Holmes (Sir Athur Conan Doyle). Novel nonfiksi adalah novel yang menceritakan kisah nyata. Baik tokoh, cerita, alur dan stting kejadian ditulis berdasarkan cerita atau kisah nyata. Contohnya antara lain: Soe Hok Gie, Catatan Demonstran, Tan Malaka, Dari Penjara ke Penjara dan Biografi BJ Habibi.

 

b. Berdasarkan Genre

 

- Novel romantis/percintaan, yaitu novel yang bercerita tentang percintaan, novel romantic dapat dikategorikan juga sesuai pembaca yaitu remaja dan dewasa. Contoh: Ayat-ayat Cinta (Habiburrahman El Shirazi), Perahu Kertas (Dee Lestari) 

- Novel Horor, berisi tentang cerita yang menyeramkan dan kisah yang ditulis mengajak embaca untuk merasakan takut dan tegang. Contoh: Danur (Risa Saraswati)

- Novel Komedi, yaitu berisi cerita yang membuat kesan lucu, konyol hingga membuat pembaca tertawa Karena terbawa oleh arus cerita yang menghibur.Contoh: Manusia Setengah Salmon(Raditya Dika)

- Novel misteri, menceritakan tentang kisah misteri yang membuat pembaca penasaran da kadang-kadang juga menegangkan. Contoh: Sherlock Holmes

- Novel inspiratif, berisi cerita dan kisah kehidupan yang inspiratif.Contoh: Laskar Pelangi dan 5cm

- Novel Sejarah, yaitu menceritakan tentang sejarah. contoh novel sejarah fiksi karangan Pramoedya Ananta Toer (Bumi manusia dan Gadis Pantai)

 

 

5. Pengertian Kritik Sastra

 Kritik sastra adalah salah satu cabang ilmu sastra untuk menghakimi suatu karya sastra. Selain menghakimisuatu karya sastra, kritik sastra juga memiliki fungsi untuk mengkaji dan menafsirkan karya sastra secara lebih luas. Kritik sastra biasanyadiasilkan oleh kritikus sastra. Istilah “kritik” (sastra) berasal dari bahasa Yunani yaitu krites yang berarti “hakim” Krites sendiri berasal dari krinein ”menghakimi”, kriterion yang berarti “dasar penghakiman” dan kritikos berarti “hakim kesusastraan”. Kritik sastra dapat diartikan sebagai salah satu objek studi sastra (cabang ilmu sastra) yang melakukan analisis, penafsiran dan penilaian terhadap teks sastra sebagai karya seni.

a. Fungsi kritik sastra ada tiga, yaitu: (1) Kritik sastra berguna bagi keilmuan sastra sendiri, (2) kritik sastra berguna bagi perkembangan kesusastraan , dan (3) kritik sastra berguna bagi masyarakat umum dimana kritik sastra memberikan penjelasan tentang karya sastra. Namun, kritik sastra juga berfungsi sebagai media penghantar antara sastrawan atau pencipta karya sastra dan penikmat sastra untuk memahami karya sastra itu sendiri. 

b. Jenis-jenis kritik sastra.

- Kritik judisial, yaitu suatu kritik yang mengemukakan suatu penilaian atau penghakiman terhadap suatu karya sastra lalu menghubungkannya dengan nrma-norma teknik penulisan atau standar tujuan penulisan karya tersebut.

- Kritik Induktif, yaitu jenis kritik sastra yang bertujuan mengumpulkan fakta-fakta yang ada hubungan dengan suatu karya seni, metode, waktu penciptaan dan menyusunnya menjadi susunan yang rapid an melukiskannya dengan teratur.

- Kritik Historis, yaitu jenis kritik sastra yang mengikuti segala sesuatu yang terjadi atas suatu bentuk sastra dalam periode sejarah sastra.

- Kritik Impresionistik, yaitu kritik sastra yang uncul sebagai produksi dari aliranindividualisme romantic dan kesadaran akan diri yang lebih modern.

- Kritik Filosofis, yaitu jrnis yang berusaha mendapatkan dasar yang paling sesuai bagii penilaian karya sastra melalui analisis terhadap hakekat dan fungsi sastra sebagai suatu cara berpikir mengenai kehidupan.

- Kritik Formalis, yaitu kritik sastra yang berpedoman pada teori dasar estetika yang meletakkan tekanan pada bentuk karya sastra, struktur, gaya dan efek sikologisnya. 

- Kritik Relativistik, yaitu bahwa enilaian terhadap karya sastra tergantung pada subjek yang menikmati dan menilainya.

- Kritik Absolutistik, yaitu kritik yang menegaskan bahwa alternative bagi hukum kritik adalah anarki.

- Kritik Interprelatif

- KritikTekstual, yaitu jenis kritik yang terfokus pada teks atau naskah suatu karya sastra agar pembaca lebih dekat dengan apa yang ditulis.

- Kritik Linguistik, menitikberatkan perhatian pada masalah-maslah kebahsaan dalam karya sastratersebut agar terhindar dari salah pengertian baik dari sisi fonologi, morfologi, sintaksis atau semantic.

- Kritik Biografis,yaitu menentukan hubungan yang signifikan antara pngarang dan karyanya.

- Kritik Komperatif, 

- Kritik Etis

- Krtitik Perspektif, yaitu studi terhadap reputasi sang pengarang yang tercermin dalam karyanya dan melekat pada hati pembacanya.

- Krtikik Pragmatik,yaitu jenis kritik yang mengarahkan perhatiannya pada kebergunan ide, ucapan, dalil atau teori yang terdapat dalam suatu karya sastra bagi masyarakat.

- Kritik Penjelasan, yaitu kritik yang membberikan penjelasan.

- Kritik Praktis, yaitu menentukan atau menilai apaka suatu karya bernilai praktis bagi masyarakat atau tidak.

- Kritik Baru, yaitu menghasilkan analisis sang kritikus mengenai seni itu sendiri.

- Kritik Psikologis, yaitu jenis kritik sastra yang mendalami segi-segi kejiwaan suatu karya sastra yang mengcaku segi-segi kejiwaan penulis, karya dan pembaca.

- Kritik Mitopoeik,yaitu kritik yang menyangkut penciptaan mitos dalam suatu karya sastra.

- Kritik Sosiokultural, yaitu inteprestas sastra dalam aspek sosial ekonomi dan pilotisinya.

 

c. Langkah-langka menulis kritik sastra.

1. Baca tuntas karya sastra yang hendak di kritik. Sebelum membaca perlu diketahui bahwa kritik sastra ukanlah caci-maki tapikritik sastra adalah apresiasi atas satu atau beberapa karya sastra.

2. Jika dalam proses pembacaan itu kita tidak dapat masuk menyatu dalam dunia yang digambarkan teks sastra yang bersangkutan, itu berarti terjadi hingar (noise). Terjadi rumpang, miskomunikasi, tulalit antara pembaca dan teks.

3. Tandailah dan catat bagian-bagian apa pun dari segenap unsure interistik yang pembaca anggap penting dan mengganggu pikiran.

4. Untuk menulis kritik sastra, pembaca memahami secara lengkap karya tersebut. Artinya tidak hanya melihat kekurangan dan kelebihan karya yang hendak di kritik, namun juga memahami di mana dan dalam hal apa kelebihan karya tersebut.

5. Menandai dan mencatat hal-hal yang penting.

6. Mencari teori-teori pendekatan atau gagasan dari disiplin ilmulain yang kita anggap cocok-sesuai untuk menjawab sejumlah pertanyaan yang sebelumnya pembaca sudah siapkan.

7. Jika pilihan jatuh pada kritik sastra umum atau kriik apresiatif, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah membuat semacam resume, synopsis, iktisar karya sastra (novel, antologi cerpen atau kumpulan puisi) yang sudah dibaca.

8. Idealnya, praktik kritik sastra berisi empat hal berikut Yitu deskripsi, analisi, interprestasi dan evaluasi.

9. Guna memperkuat analisis dan penafsiran kritikus, gunakan kutipan teks sebagai alat bukti.

Ikuti tulisan menarik Dinasari Mahbengi lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terkini

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB