x

ilustr: ArtPics

Iklan

Erako Gayo

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 April 2021

Minggu, 18 April 2021 16:20 WIB

Apa Itu Puisi?

Puisi adalah sebuah karya sastra yang lumayan digemari. Karya sastra ini biasanya berisikan ungkapan-ungkapan hati untuk menyampaikan pesan melalui motif tertulis maupun diksi. Artike ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang puisi

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

I. Pengertian Puisi

Puisi adalah sebuah karya sastra yang lumayan digemari. Karya sastra ini biasanya berisikan ungkapan-ungkapan hati untuk menyampaikan pesan melalui motif tertulis maupun diksi. Puisi merupakan jenis sastra, dan sajak merupakan individu puisi. maka, kedua istilah itu tidaklah bisa dicampur adukkan oleh pemakaiannya. Puisi sendiri di bagi menjadi dua yaitu puisi lama dan puisi baru.

1. Puisi lama
Puisi lama merupakan ssebuah puisi yang diciptakan pada zaman dahulu atau sebelum abad ke-20. Adapun puisi lama yaitu:

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

a. Mantra, merupakansebuah puisi lama yang dipercayai bisa mendatangkan kekuatan ghaib, biasanya diajarkan atau diucapkan oleh seorang pawang untuk menandingi kekuatan yang lain.

b. Bidal, Merupakan sebuah bahasa berkias untuk mengungkapkan perasaan yang sangat halus, sehingga orang lain yang mendengarkan harus mendalami dan meresapi makna serta maksud dalam hatinya, bidal biasanya berisi nasihat, sindiran, peringatan, dan sebagainya.

c. Peribahasa, Merupakan sebuah kelompok kata atau kalimat yang susunannya tetap dan mengisahkan maksud tertentu. ungkapan, perumpamaan, ibarat, dan tamsil termasuk ke dalam jenis peribahahasa ini

d. Pepatah, merupakan sebuah kiasan tepat yang berupa kalimat pendek dan sempurna, awalnya dimaksudkan untuk mematahkan pembicaraan orang lain.

e. Perumpamaan,merupakan sebuah majas yang berbentuk perbandingan dua hal yang hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama .

f. Ibarat, merupakan sebuah perbandingan dengan seterang-terangnya dengan keadaan alam sekitar, yang di dalamnya terkandung sifat puisi.

Adapun ciri-ciri dari puisi lama yaitu:

a. Tidak diketahui siapa nama penulis puisinya.

b. Merupakan sebuah sastra lisan karena diajarkan dan di sampaikan dari mulut ke mulut.

c. Terbuat pada jumlah baris, rima, irama, diksi, intonasi, dan sebagainya.

d. Memiliki sebuah gaya bahasa yang statis dan klise.


2. Puisi baru

Puisi baru merupakan jenis puisi yang berbeda daripada puisi lama, berbead dalam jumlah baris, dalam suku kata, ataupun rimanya. adapun puisi baru yaitu :

a. Distikon, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari dua baris.

b. Tersina, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tiga baris.

c. Kuatrain, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari empat baris.

d. Kuint, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari lima baris.

e. Sektet, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari enam baris.

f. Septime, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tujuh baris.

g. Oktava atau Stanza, merupakan sebuah puisi yang setiap baitnya terdiri dari delapan baris.

h. Soneta, merupakan sebuah puisi yang terdiri dari empat belas baris yang terbagi menjadi dua, pada dua bait pertama masing-masing empat baris dan pada dua bait kedua masing-masing tiga baris.

i. Sanjak Bebas, merupakan sebuah bentuk sajak yang tidak dapat diberikan nama dengan nama yang sudah ditentukan baik dalam puisi lama ataupun puisi baru.

Adapun cri-ciri dari puisi baru yaitu :

a. Bentuk puisinya simetris dan rapi.

b. memiliki persajakan akhir.

c. puisinya banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun terdapat pola yang lain.

d. Sebagian besar puisi berbentuk empat seuntai.

e. pada Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra atau kesatuan sintaksis.

f. pada Tiap-tiap gatranya sebagian besar terdiri dari dua kata, 4-5 suku kata.

II. Unsur-unsur Puisi

Unsur-unsur yang terkandung dalam sebuah puisi memang menjadi sebuah elemen yang penting didalam sebuah puisi. Unsur-unsur ini akan membuat puisi menjadi sebuah karya sastra yang memiliki kesan dan juga memiliki sebuah makna. Unsur-unsur yang dimiliki puisi cukup sama dengan unsur-unsur yang ada didalam karya sastra prosa, tetapi secara teknik dan fisik penggunaan bahasa memanglah memungkinkan terjadinya perbedaan yang jelas antara puisi dan prosa. Unsur-unsur intinsik pada puisi adalah:, amanat, bait, tema, enjambemen, irama, barisa, bahasa, gaya bahasa, citraan, neveauk, plot, setting, penokohan, perwatakan, dan point of view. Pada kelima unsur terakhir (plot, setting, penokohan, perwatakan, dan point of view) itu jika memang terdapat dalam sebuah puisi.

a. Tema, merupakan sebuah pokok pikiran yang di pasang oleh pengarang yang menjadi jiwa dan dasar dari cerita. Tema sendiri bisa dibedakan menjadi tema mayor dan tema minor. Tema mayor merupakan sebuah tema yang menjadi pusat pikiran sebuah cerita atau sastra, sedangkan tema minor adalah tema yang bisa dilihat dari sudut pandang tertentu. Di dalam sebuah tema mayor bisa saja terdapat beberapa tema minor.

b. Amanat, merupakan sebuah pikiran yang mendasari karya sastra dan sekaligus juga pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca atau pendengar.


c. Bait atau strophe, merupakan sebuah keutuhan arti dan irama dalam karangan yang berwujud puisi, misal: sebait pantun terdiri dari empat baris, sebait gurindam terdiri dari dua baris. Enjambemem, merupakan perloncatan baris; baris kalimat yang mempunyai tugas rangkap untuk menghubungkan bagian yang mendahuluinya dan bagian yang berikutnya.

d. Irama, merupakan berturut-turut secara teratur; turun naik yang beraturan; alunan yang terjadi dikarenakan pengulangan dan penggantian bunyi didalam arus panjang atau pendek sebuah bunyi, keras atau lembutnya sebuah tekanan, dan tinggi atau rendahnya sebuah nada; ritma; wirama; irama merupakan sebuah tenaga ghaib yang menciptakan perasaan tertentu kepada manusia dan dapat juga menciptakan gaya keindahan dalam sebuah puisi.

e. Bahasa, yang dimaksud dengan bahasa yaitu meliputi diksi, majas, dan makna konotasi atau denotasi yang diciptakan oleh penggunaan gaya bahasa dan juga penetapan diksi dalam sebuah karya puisi.

f. Citraan, merupakan sebuah gambaran.

 

Ikuti tulisan menarik Erako Gayo lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler