x

Ilustrasi anak makan buah dan sayur. Shutterstock

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Sabtu, 8 Mei 2021 18:38 WIB

Lakukan Sesuatu di Masa Golden Age Usia Anak Anda

Hingga umur 5 tahun adalah usia emas atau golden age bagi anak. Pada umur tersebut, otak anak tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat. Peran orangtua sangat penting dalam perkembangan anak diusia emas tersebut. Misalnya dengan menstimulasi otak anak. Dan ini bisa dilakukan dengan berbagai cara sederhana.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Saat anak baru lahirkan hingga berusia 5 tahun itu merupakan usia emas atau Golden Age. Pada umur tersebut, otak anak akan tumbuh dan berkembang dengan sangat cepat sehingga peran orangtua sangat penting dalam perkembangan anak diusia emas tersebut.

Otak merupakan salah satu organ tubuh yang tersusun oleh sejumlah jaringan pendukung dan milyaran sel saraf yang saling terhubung untuk mengatur dan mengkoordinir sebagian besar gerakan, perilaku dan fungsi tubuh seperti detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh.

Beberapa peningkatan otak dalam ukuran disebabkan oleh myelinasi dan beberapa disebabkan peningkatan dalam jumlah dan ukuran dendrit. Dari usia 3-6 tahun, pertumbuhan paling cepat terjadi di area lobus frontal yang terlibat dalam perencanaan dan pengatur tindakan baru dan dalam mempertahankan perhatian terhadap tugas.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dari usia 3-9 tahun, otak lebih banyak menggunakan energi dibanding pada waktu yang lain dalam hidup. Pada otak anak usia 3 tahun, terbentuk milyaran sel yang bertugas mengirim dan menerima informasi. Tugasnya lima tahun kedepan adalah mengelola neuron ini menjadi jaringan sambungan berkecepatan tinggi yang mengontrol emosi, pikiran dan gerakan.

Pada usia 2-3 tahun ada peningkatan aktivitas pada dua area utama otak yang memproses bahasa. Hal ini dapat terbukti dari meningkatnya secara drastis kosakata anak pra-sekolah mulai dari sekitar 900 kata sampai 2.500-3.000 kata sebelum mencapai umur 5 tahun.

Disaat yang bersamaan juga sambungan saraf yang tidak digunakan akan mati dalam proses yang dikenal sebagai pruning. Pruning merupakan proses alami dan perlu. Pada awalnya otak manusia memiliki jauh lebih banyak sambungan dari yang dibutuhkan anak. Bukan berarti ekstra sambungan memiliki arti makin tinggi kecerdasannya. Namun bila sambungan yang tidak terpakai itu tidak dibuang, otak pun akan kacau dan tidak bisa berfungsi dengan baik.

Cara Menstimulasi Otak Anak

Untuk menstimulasi otak anak sebenarnya bisa dilakukan dengan cara yang sederhana, seperti memberikan pelukan atau bahkan sedekar senyuman, bisa juga diberikan berupa suara, gerakan, merapa, bicara, menyanyi, membaca, menggambar, memecahkan masalah sederhana, merangkai dan lain-lain.

Beberapa Contoh Stimulasi Yang Dapat Diberikan Kepada Anak :

  1. Latihan untuk duduk, merangkak, berdiri, melangkah dan lain-lain. Sesuaikan stimulasi ini dengan usia anak untuk melatih kemampuan motorik kasar, keseimbangan dan kemandiriannya.
  2. Menggambar, mewarnai dan melukis.
  3. Membaca dan bernyanyi. Ajak anak untuk membaca dan juga bernyanyi untuk melatih perkembang otak anak, konsentrasi dan kemampuan berbahasanya.
  4. Ekplorasi tekstur. Kenalkan anak pada benda yang memiliki berbagai tekstur yang berbeda guna untuk merangsang kemampuan sensoriknya.
  5. Menunjukkan kasih sayang. Tatap mata anak saat berbicara dengannya, berikan pelukan dan juga senyuman. Ini akan mempengaruhi dalam pembentukan sikap anak dimasa depannya.
  6. Bermain-main. Ajak anak untuk bermain yang edukatif karena dapat berguna untuk merangsang kemampuan motorik, kognitif serta sosial. Seperti contoh bermain lempar tangkap bola.
  7. Menyebutkan nama-nama benda dan menunjukkan berulang-ulang. Ini akan membantu perkembangan kemampuan bahasa dan kognitif anak.

Diperiode emas perkembangan otak anak, peran orangtua sangatlah penting dalam memberikan stimulasi otak agar anak dapat tumbuh dengan optimal dimasa depan. Saat memberikan stimulasi, yang harus diperhatikan adalah tidak atau jangan memaksa anak untuk melakukannya. Apabila anak kesal, marah, bosan atau menunjukkan tanda-tanda yang tidak ia sukai lebih baik cari motode stimulasi lainnya. Dengan memberikan stimulasi yang menyenangkan, akan membantu otak dalam berkembang lebih baik.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler