x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Sabtu, 8 Mei 2021 07:44 WIB

Bersinergi Mengatasi Sampah yang Mengkhawatirkan demi Esok yang Lebih Baik

Sampah harus diolah menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya mengubah sampah itu menjadi sumber energi yang bisa dimanfaatkan bagi orang banyak. Hal itulah yang baru saja dilakukan di Jawa Timur. Presiden Jokowi baru saja meresmikan pengolahan sampah energi listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Kamis 6 Mei 2021.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Berbagai inovasi terus dilakukan agar penanggulangan sampah cepat bisa diatasi. Sebab semakin hari persoalan sampah ini menjadi bencana bagi seluruh umat manusia. Sampah yang mengalir ke laut akan tersebar ke seluruh lautan di dunia. Bahkan di kutub utara dan palung terdalam dunia sekalipun sudah tercemari sampah. Oleh sebab itu segenap pihak harus bersatu dan memikirkan solusi untuk mengatasi masalah tersebut

 

Sampah harus diolah menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya mengubah sampah itu menjadi sumber energi yang bisa dimanfaatkan bagi orang banyak. Hal itulah yang baru saja dilakukan di Jawa Timur. Presiden Jokowi baru saja meresmikan pengolahan sampah energi listrik (PSEL) yang berada di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo, Surabaya, Kamis 6 Mei 2021.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

 

Surabaya sekaligus menjadi kota pertama yang berhasil mengembangkan listrik dari pengolahan sampah. Dengan contoh ini, pola yang sama tentu saja bisa ditiru di tempat lainnya, dari tujuh kota yang telah ditunjuk untuk mengaplikasikannya.

 

"Ini selesai yang pertama dari tujuh kota yang saya tunjuk lewat peraturan presiden. Yang lain masih maju-mundur," ucap Presiden Jokowi, Kamis, 6 Mei 2021.

 

Pembangunan PSEL di daerah memiliki payung hukum kuat, yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Lalu, pembangunan PSEL juga tertuang dalam Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan.

 

"Saya siapkan Perpresnya karena pengalaman saya alami sejak 2008, saya masih jadi Wali Kota, kemudian jadi Gubernur, kemudian jadi Presiden, tidak bisa merealisasikan pengolahan sampah ke listrik seperti yang sejak dulu saya inginkan di kota Solo waktu jadi Wali Kota," papar Jokowi.

 

Sebelumnya, PLN juga telah melakukan hal yang sama untuk mengatasi sampah. Salah satunya adalah bersinergi dengan Pemerintah Kota Tangerang dalam menanggulangi sampah. PLN dan Pemerintah Kota Tangerang melakukan uji coba teknologi pengembangan refuse-derived fuel (RDF) atau bahan bakar yang terbuat dari sampah tipe tertentu. Teknologi ini akan diterapkan dalam upaya penaggulangan sampah yang ditampung di tempat pembuangan akhir (TPA) Rawa Kucing, Tangerang.

 

Selain itu, pengembangan RDF oleh Pemerintah Kota Tangerang dan anak usaha PLN yaitu PT Indonesia Power PLTU Banten 3 Lontar dalam program Cofiring, diharapkan bisa menambah pasokan listrik bagi masyarakat setempat.

 

"Teknologi ini merupakan upaya Pemkot Tangerang dalam menanggulangi sampah-sampah yang dihasilkan dan ditampung di TPA Rawa Kucing agar bisa menjadi [sumber] tenaga listrik dengan bantuan PLN,” kata Kepala Bidang Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Yudi Pradana, Rabu 28 April 2021.

 

Menurut Yudi, jumlah sampah yang bisa diserap cukup besar. Di kemudian hari jika proses uji coba telah sukses, jumlah tu bisa lebih ditingkatkan lagi.

 

“Saat ini kita sedang uji coba 5 ton [sampah] sehari," ungkap Yudi.

 

Sampah yang diolah dengan teknologi RDF itu nantinya akan diubah menjadi sumber energi terbarukan dan dikonversi menjadi bahan bakar pengganti batu bara untuk digunakan oleh PT Indonesia Power. Hubungan timbal-balik yang baik itu memiliki tujuan mulia untuk mengatasi sampah yang semakin sulit dikendalikan.

 

"Sejauh ini kita masih uji coba bersama Indonesia Power. Sampah di kota bukan hanya organik tetapi ada juga anorganik. Jadi sedang diuji kandungannya seperti apa," katanya.

 

Pemerintah Kota Tangerang mendukung penuh upaya baik itu. Penerapan teknologi RDF untuk pertama kali di Kota Tangerang adalah sebuah inisiatif untuk membuat langkah perubahan. Sejalan dengan itu, PT Indonesia Power, anak perusahaan PLN itu menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kota Tangerang yang mendukung kerja sama ini. Dengan adanya sinergi yang baik itu, persoalan sampah dapat diatasi.

 

"Program ini sudah kami implementasikan, mudah-mudahan kerja sama ini bisa menyelesaikan masalah sampah perkotaan dan sumber daya terbarukan,” kata Direktur Pengembangan dan Niaga PT Indonesia Power, Harlen.

 

PT Indonesia Power telah melakukan sebuah langkah yang tepat untuk membuat perubahan. Jika sinergi itu terus dikembangkan, bukan hanya persoalan sampah yang teratasi, tapi juga menyumbang peningkatan bauran energi baru dan terbarukan. Jika sinergi yang baik itu dilakukan oleh pemerintah daerah yang lain, maka akan semakin banyak usaha untuk menanggulangi sampah dan menghadirkan energi yang ramah lingkungan.

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler