x

gambar ini diambil digoogle model muslimah

Iklan

Fidya Rizky

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 10 Februari 2021

Senin, 10 Mei 2021 07:34 WIB

Perempuan Menjadi Sensitif Pasti Ada Alasannya

Mungkin banyak dari kita yang selalu berpikir, kenapa sih perempuan cepat banget berubah suasana hatinya. Yang awalnya baik-baik saja lalu tiba-tiba menjadi lebih mudah tersinggung, sedih bahkan marah-marah sebelum dan selama menstruasi. Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan hormon pada wanita memang dapat mempengaruhi suasana hati (mood)

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Mungkin banyak dari kita yang selalu berpikir, kenapa sih perempuan cepat banget berubah suasana hatinya. Yang awalnya baik-baik saja lalu tiba-tiba menjadi lebih mudah tersinggung, sedih bahkan marah-marah sebelum dan selama menstruasi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan hormon pada wanita memang dapat mempengaruhi suasana hati (mood). Hormon sendiri adalah zat alami yang diproduksi oleh tubuh dan berperan penting dalam berbagai fungsi dan proses didalam tubuh, mulai dari pertumbuhan, metabolism, fungsi seksual dan reproduksi hingga suasana hati.

Hormon pada wanita sendiri ada dua jenis, yaitu estrogen dan progestron. Kadar kedua hormone akan mengalami perubahan sepanjang siklus menstruasi. Hormon estrogen berperan penting dalam proses reproduksi dan mengembangkan karakteristik seksual wanita, seperti pertumbuhan payudara, bentuk tubuh dan pengatur siklus menstruasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sedangkan hormon progesterone lebih berperan dalam mengatur siklus menstruasi dan mendukung terjadinya kehamilan, seperti menyiapkan lapisan Rahim untuk sel telur yang telah dibuahi dan menekan produksi estrogen setelah ovulasi. Wanita juga sebenarnya memiliki hormon testosterone yang merupakan hormone laki-laki. Namun, jumlah hormon testosterone pada wanita lebih sedikit dibandingkan pada pria.

Beberapa Fakta tentang Hormon yang Mempengaruhi Emosi

Dari sekian banyak hormon yang ada didalam tubuh, ada satu hormon yang berkaitan dengan perasaan dan emosi manusia, yaitu hormon oksitosin.

Secara klasifikasi biologi, oksitosin adalah neuropeptida yang bertindak sebagai hormon dan senyawa organik pengirim sinyal di dalam otak. Oksitosin mempengaruhi perasaan manusia, baik perasaan senang, bahagia, hingga perasaan lainnya yang berhubungan dengan emosi manusia.

  1. Oksitosin diproduksi didalam otak

Hormon oksitosin secara alami diproduksi didalam tubuh dan letaknya berada didalam area hipotalamus pada otak. Hormon tersebut dikeluarkan oleh kelenjar pituitary yang berada didasar otak.

  1. Berpengaruh besar dalam emosi manusia

Hormon oksitosin memiliki dampak positif dalam kehidupan sosial manusia. Beberapa diantaranya adalah menimbulkan rasa rileks, kestabilan psikologis hingga mampu meredakn stres dan kecemasan.

  1. Termasuk kedalam hormion ‘bahagia’

Oksitosin, dopamin dan serotonin seringkali disebut sebagai hormon bahagia. Mengapa disebut demikian? karena ketika kita menyukai seseorang, otak kita akan mengeluarkan hormon dopamin yang meningkatkan hormon serotonin dan menghasilkan hormon oksitosin. Ini membuat kita merasakan perasaan bahagia dan emosi yang positif.

  1. Membantu proses persalinan

Hormon ini juga membantu proses persalinan dengan mengirimkan sinyal kepada uterus untuk berkontraksi yang menjadi tanda awal dari proses melahirkan. Oksitosin juga membantu meningkatkan hormon-hormon yang berkaitan dengan proses melahirkan dan membantu menormalkan ukuran uterus setelah perempuan melahirkan.

  1. Menciptakan ikatan emosial antara ibu dengan bayi

Seorang ibu yang tingkat hormon oksitosinnya tinggi berpotensi untuk memiliki ikatan emosional yang lebih baik dengan bayinya. Misal, sering mengelus pipi bayi, bernyanyi dan bermain bersama bayi, memandikan dan mendandani bayi dan lain-lain. Hal ini tak hanya berlaku untuk ibu kandung saja, tetapi juga ibu yang mengangkat anak dari panti asuhan.

Pengaruh Hormon Terhadapa Perubahan Suasana Hati

Perubahan hormon pada wanita merupakan kondisi yang normal terjadi terutama sebelum dan selama mentruasi saat hamil, setelah melahirkan dan menjelang menopause. Efek dari perubahan hormon sering kali menyebabkan wanita mengalami mood swing atau suasana hati yang tak menentu. Sehingga mereka mudah marah, sedih, tersinggung, malas, bahkan depresi. Estrogen merupakan jenis hormon yang sangat berkaitan dengan perubahan suasana hati tersebut. Hal ini karena estrogen juga ikut memengaruhi fungsi otak yang mengontrol emosi dan suasana hati. Misalnya pada masa premenstrual syndrome (PMS). Perubahan kadar estrogen menjelang haid akan memengaruhi kerja serotonin, yaitu senyawa kimia di otak yang bertugas mengatur emosi dan suasana hati.

Ikuti tulisan menarik Fidya Rizky lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler