x

Iklan

Johanes Sutanto

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 21 Mei 2021 11:51 WIB

Dana Pensiun untuk Milenial

Hah, dana pensiun untuk milenial? Boro-boro mikirin duit untuk masa depan. Menabung saja mungkin belum banyak yang melakukannya. Jadi, mana ada generasi milenial yang sudah kepikiran punya dana pensiun? Tapi tahukan kamu sejumlah kesalahan milenial dalam pengelolaan keuangan? Salah satunya adalah terlalu banyak mengalokasikan gaji bulanannya untuk sekadar memenuhi gaya hidup saja...

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Hah, dana pensiun untuk milenial? Mana ada generasi milenial yang sudah kepikiran punya dana pensiun? Terlintas mungkin, tapi serius menyiapkan tentu hanya bisa diitung dengan jari.

Hidup masih muda kok mikirin uang pensiun, demikian ungkapan kebanyakan milenial saat ditanya soal dana pensiun. Boro-boro mikirin duit untuk masa depan. Menabung saja mungkin belum banyak yang melakukannya.

Alexa von Tobel dalam bukunya "Financially Fearless" mengurai sejumlah kesalahan milenial dalam pengelolaan keuangan. Salah satu kesalahannya dalam hal keuangan yakni terlalu banyak mengalokasikan gaji bulanannya untuk sekadar memenuhi gaya hidup biar dianggap gaul hingga abai dengan yang namanya menabung apalagi investasi untuk masa pensiun.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Banyak milenial nggak terlalu mikir dengan yang namanya masa pensiun yang masih akan dialami puluhan tahun lagi. Banyak milenial berpandangan buat apa susah payah dan nyiksa diri dengan irit menyisihkan uang selagi masih muda.

Masa muda adalah masa untuk menikmati waktu dengan nongkrong di kafe, belanja online, update gadget, hangout hingga wisata kuliner. Menyisihkan uang untuk investasi di masa depan adalah bentuk penyiksaan diri karena dengan begitu banyak hal yang ditawarkan masa kini akan terlewatkan begitu saja.

Banyak milenial belum menyadari pentingnya menyiapkan masa pensiun sejak dini. Banyak milenial belum sadar bahwa banyak orang tua di usia senjanya hanya bisa mengandalkan kiriman uang dari anaknya untuk biaya hidup setiap bulannya.

Selain itu, masa tua identik dengan hilangnya 80-90% penghasilan tetap sebagai pegawai, kecilnya dana pensiun dari tempat kerja hingga tingginya biaya kesehatan seiring berkurangnya fungsi anggota tubuh. Masa tua identik dengan masa sakit-sakitan.

Makanya masa tua itu tak jarang dipahami sebagai hidup tanpa pemasukan yang sebanding dengan pengeluaran sehingga banyak terlihat orang tua yang standar hidup di masa tuanya turun drastis.

Nah, buat yang sadar pentingnya duit untuk hidup di masa tua maka menyisihkan duit sejak dini menjadi sebuah keharusan. Semakin dini menyiapkan duit maka semakin dini pula siap secara keuangan untuk hari tua. Selain itu, semakin dini menyiapkan maka dana yang harus disisihkan juga sangat terjangkau dibanding harus disiapkan di masa-masa mendekati masa pensiun.

Idealnya, duit yang disisihkan untuk dana pensiun begitu pertama kali mendapatkan gaji dari kerja adalah 10%. Namanya saja untuk investasi jangka panjang, tentu saja bisa pilih instrumen investasi jangka panjang seperti di pasar modal ada pilihan reksa dana saham atau saham sekaligus. Toh, investasi reksa dana dan saham sudah sangat mudah karena serba online.

Investasi reksa dana atau saham kini bisa dinikmati secara online, semisal dengan aplikasi IPOT besutan Indo Premier Sekuritas. Dengan dana terjangkau Rp. 100.000,- siapa pun sudah bisa investasi reksa dana dan saham.

Berbasis aplikasi, tentu ini sangat mudah untuk dinikmati milenial yang memang tak lepas dari yang namanya smartphone. So, menyiapkan dana pensiun sejak milenial bukan suatu halangan dan sulit dilakukan dari sisi pendanaan dan praktiknya.

Ikuti tulisan menarik Johanes Sutanto lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler