x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Kamis, 3 Juni 2021 06:40 WIB

Upaya Pertamina Ikut Membirukan Langit Indonesia

Program Langit Biru terus digalakkan demi masa depan lebih baik. Masyarakat dunia juga sedang fokus beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Maklum, kerusakan lingkungan yang timbul akibat efek gas rumah kaca dan pemanasan global sudah sedemikian mengkhawatirkan. Dan, ini yang sedang dilakukan Pertamina untuk mengembalikan langit kembali berwarna biru.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Program Langit Biru (PLB) merupakan upaya Pertamina mengajak masyarakat beralih menggunakan BBM yang lebih ramah lingkungan. Caranya dengan merasakan performanya saat menggunakan BBM beroktan tinggi. Dengan mengalami sendiri itu, masyarakat merasakan dan memiliki kehendak sendiri untuk menggunakan BBM yang lebih baik.

Melihat respon positif masyarakat, Pertamina berencana terus memperluas wilayah pelaksanaan program tersebut. PLB merupakan program edukasi melalui promosi, yakni Pertalite Harga Khusus bagi masyarakat pengguna roda dua, roda tiga, angkot, dan taksi berpelat nomor kuning.

Latar belakang Pertamina melaksanakan PLB adalah terkait dengan usaha mengurangi dampak emisi gas buang kendaraan. Hal itu terjadi akibat menggunakan bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) rendah yang memiliki kandungan sulfur tinggi, dan tidak sesuai dengan spesifikasi mesin kendaraan modern.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Sekitar 75% sumber polusi udara di kota besar di Indonesia berasal dari emisi gas buang kendaraan. Melalui PLB, Pertamina ingin mengajak masyarakat berkontribusi langsung mengurangi dampak emisi gas buang terhadap kesehatan lingkungan tanpa mengesampingkan performa kendaraan," kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) Putut Andriatno, Jumat 28 Mei 2021.

 

Melalui PLB, masyarakat didorong menggunakan Pertalite dengan angka RON 90 yang sesuai dengan spesifikasi mesin modern, ketimbang menggunakan Premium dengan angka RON 88 dengan kandungan sulfur yang tinggi.

 

Sejak Juli 2020, PLB pertama kali dilaksanakan di Denpasar, Bali dan secara bertahap Program PLB sudah hadir di 93 Kabupaten atau Kota di wilayah Jawa, Madura, dan Bali (Jamali). Di luar Jamali, Program PLB kini sudah dapat dinikmati di 22 kabupaten atau kota.

 

Menurut Putut, sejak dilaksanakan PLB, masyarakat menyambut baik program tersebut dan konsumsi BBM berkualitas terus meningkat. Jika melihat porsi konsumsi jenis gasoline (bensin) secara nasional, pada Januari 2020, porsi konsumsi Pertalite masih di angka 58% dan Premium 29%.

 

Tercatat per 23 Mei 2021, secara nasional Pertalite menjadi primadona masyarakat Indonesia dengan porsi konsumsi nasional sebesar 70,3%, Premium tinggal 12,6%, bahkan lebih rendah dari Pertamax.

 

"Penerimaan masyarakat terhadap PLB sangat luar biasa ditunjukkan dengan adanya kesadaran masyarakat. Ke depan, kami akan terus evaluasi wilayah lain agar dapat mendapatkan pengalaman konsumen yang sama dengan wilayah yang sudah merasakan PLB," ujarnya.

 

Sebagai contoh, Pertamina mengungkapkan terjadi kenaikan konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Research Octane Number (RON) tinggi pasca pelaksanaan program Langit Biru (PLB) di Kalimantan pada akhir Maret 2021. Konsumsi BBM Pertalite naik di 6 wilayah yang menerapkan PLB di Kalimantan.

 

Kenaikan konsumsi BBM yang memiliki RON tinggi selama pemberlakuan PLB tidak hanya dialami oleh jenis Pertalite saja, namun dialami juga oleh produk BBM Non-Subsidi lainnya. Kenaikan konsumsi tersebut terdiri dari Pertalite naik 57% dari konsumsi rata-rata sebelum PLB sebanyak 547 kiloliter (KL) per hari, menjadi 861 KL per hari, Pertamax mencatat kenaikan 20% dengan konsumsi sebelum PLB 130 Kl per hari menjadi 157 KL per hari.

 

Sedangkan Pertamax Turbo yang mempunyai nilai RON paling tinggi, yaitu 98 di kelas produk gasoline mencatat kenaikan konsumsi 17%. Sebelum PLB dilaksanakan, jumlah konsumsinya 6,9 KL per hari menjadi 8,1 KL per hari. Pertamina menghadirkan BBM nilai RON tinggi, yaitu angka RON 90 untuk Pertalite, RON 92 untuk Pertamax dan RON 98 untuk Pertamax Turbo. Ketiga produk tersebut memiliki keunggulan yang lebih ramah lingkungan dan pembakaran mesin yang lebih sempurna.

 

Program baik bernama PBL itu memang harus terus digalakkan demi masa depan yang lebih baik. Sebab masyarakat dunia juga sedang memfokuskan diri untuk segera beralih ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan. Hal itu mengingat kerusakan lingkungan yang timbul akibat efek gas rumah kaca dan pemanasan global sudah sedemikian mengkhawatirkan.

 

Selain BBM jenis gasoline dengan nilai RON tinggi, Pertamina juga menghadirkan BBM untuk mesin diesel atau sering disebut jenis Gasoil yaitu Dexlite dengan nilai Cetane Number (CN) 51 dan Pertadex yang mempunyai nilai CN 55 tertinggi di kelasnya. Semakin tinggi nilai CN maka emisi buang semakin ramah lingkungan dan menjamin kinerja mesin tetap tangguh bertenaga.

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler