x

Iklan

Puji Handoko

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 13 November 2020

Selasa, 8 Juni 2021 08:13 WIB

Konsumsi Biodiesel Mendekati Normal, Indikasi Ekonomi Mulai Tumbuh

Kondisi ekonomi negara saat ini terlihat mulai pulih sejak dihantam pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Hal ini salah satunya ditandai dengan mulai meningkatnya penyerapan biodiesel tahun ini. Pertamina menyatakan bahwa penjualan biodiesel hingga saat ini telah mendekati posisi penjualan sebelum Covid-19 terjadi pada 2020 lalu. Penjualan harian biodiesel hingga Juni telah mencapai 98% dari kondisi pra Covid-19.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Data konsumsi BBM menunjukkan, penjualan biodiesel telah mendekati penjualan normal di masa sebelum pandemi. Itu artinya, industri telah kembali berjalan. Situasi ini juga menjadi barometer dari membaiknya perekonomian, sebab dengan meningkatnya industri, berarti meningkat pula daya beli masyarakat sebagai konsumennya. Hal baik ini tentu harus menumbuhkan optimisme bahwa Indonesia tengah berjalan ke arah yang lebih baik.

Pandemi telah membuat banyak hal porak-poranda. Perekonomian hancur, mobilitas terganggu dan pendidikan juga terhambat. Oleh sebab itu, dengan adanya indikasi membaiknya perekonomian dan mobilitas itu menunjukkan sedang ada titik balik. Ini adalah peristiwa yang telah ditunggu sejak setahun yang lalu.

Kondisi ekonomi negara saat ini terlihat mulai pulih sejak dihantam pandemi Covid-19 pada tahun 2020 lalu. Hal ini salah satunya ditandai dengan mulai meningkatnya penyerapan biodiesel tahun ini.  Pertamina menyampaikan bahwa penjualan biodiesel hingga saat ini telah mendekati posisi penjualan sebelum Covid-19 terjadi pada 2020 lalu. Penjualan harian biodiesel hingga Juni telah mencapai 98% dari kondisi pra Covid-19.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Tren bulan Juni sudah mendekati pra Covid-19, minus 2% atau sudah mencapai 98% dari pra Covid. Kalau ini bisa dijaga, saya yakin sampai dengan 2021, apa yang ditargetkan pemerintah, bisa tercapai," kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan Bisnis PT Pertamina Patra Niaga, Commercial & Trading Subholding Pertamina, Mars Ega Legowo Putra dalam acara Energy Corner CNBC Indonesia dengan tema "Biodiesel untuk Kemandirian Energi", Senin 07 Juni 2021.

Kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu saat awal pandemi. Pasalnya karena imbas pandemi, pada pertengahan hingga akhir 2020, konsumsi bahan bakar minyak (BBM) masyarakat menurun. Tapi mulai 2021, penjualan harian BBM perseroan mulai meningkat.

Saat ini Pertamina memiliki 114 terminal pencampuran (blended) solar fosil dengan bahan bakar nabati (BBN) atau Fatty Acid Methyl Esters (FAME) untuk dicampur 30% ke dalam solar atau biasa dikenal dengan biodiesel 30% (B30), meningkat dari 69 lokasi blended saat awal-awal program biodiesel ini dijalankan.

"Saat ini ada di 114 lokasi pencampuran biodiesel. Ini untuk memperkuat penyaluran biodiesel ke depannya," ujarnya.

Sebelumnya, pemerintah mengungkapkan serapan Fatty Acid Methyl Esters (FAME) untuk pencampuran di dalam diesel atau B30 sampai dengan April 2021 telah mencapai 2,68 juta kilo liter (kl). Artinya, serapan FAME mencapai 29,1% dari target tahun ini sebesar 9,2 juta kl.

"Sampai dengan Maret 1,98 juta kl, sementara sampai April 2,68 juta kl. Tahun 2020 (April) angkanya 2,9 juta kl," kata Direktur Bioenergi Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Andriah Feby Misna, Selasa 25 Mei 2021.

Kondisi membaiknya konsumsi BBM itu menjadi awal yang baik tahun ini. Dengan penanganan Covid-19 yang semakin terkendali, diharapkan situasi perekonomian juga akan semakin membaik. Dunia secara global memang masih menunjukkan status yang mengkhawatirkan, meskipun beberapa negara telah berhasil mengendalikan laju penularan Covid-19. Resistensi terhadap pendatang dari luar terus dilakukan, sebab mereka tak ingin kontrol terhadap pandemi ini kendor dan mengarah pada lumpuhnya penanganan medis.

 

 

 

 

Ikuti tulisan menarik Puji Handoko lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler