x

Iklan

Nanda Isnaini

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 Juni 2021

Senin, 14 Juni 2021 06:59 WIB

Makanan Khas Kudus: Sate Kerbau Nusantara Pak Min Jastro

Makanan khas Kudus yang unik, bagaimana sensasi rasanya memakan daging kerbau?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wisata kuliner di Kudus tidak akan membuat kita merasa bosan. Cita rasa yang unik ditambah dengan cerita sejarah dibalik pembuatan makan itu akan memuaskan rasa lapar dan menambah pengetahuan kita. Salah satu makanan khas Kudus yang cukup unik adalah  sate kerbau.

Sate kerbau mempunyai cita rasa yang khas dan berbeda dari sate-sate pada umumnya. Kebanyakan sate berbahan dasar daging ayam, tetapi sate yang ini berbeda. Adanya sejarah akulturasi hindu islam di Kudus, membuat masyarakat Kudus dilarang menyembelih sapi, sehingga masyarakat mengganti penggunaan daging sapi dengan daging kerbau.

Dalam pengolahannya, daging sapi dengan daging kebau cukup berbeda, daging kerbau harus ditumbuk telebih dahulu sebelum diolah menjadi sate karena daging kerbau lebih alot dibandingkan dengan daging sapi. Adanya proses penumbukan ini lah yang akan membuat tekstur sate kerbau mirip seperti sate lilit, mekipun pembuatannya tidak dililit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Salah satu penjual sate kerbau yang cukup terkenal adalah Sate Kerbau Pak Min Jastro. Sate kerbau yang sudah dijajakan sejak tahun 1950 ini memiliki dua cabang, yang pertama berlokasi di jalan Jenderal Ahmad Yani dan yang kedua berada di Ruko KH. Agus Salim, Getas, Wergu Wetan. Sate kerbau ini buka dari pukul 7.30 WIB hingga habis.

Untuk membeli sate ini, kita harus datang pagi-pagi agar tidak kehabisan karena peminat sate Kerbau Pak Min Jastro cukup banyak. Harga sate ini cukup mahal apabila dibandingkan dengan harga sate ayam. Satu tusuknya dihargai sebesar Rp5.200,00. Dikarenakan harganya yang cukup mahal, kita diperbolehkan untuk membeli sate berdasarkan jumlah tusuknya.

Di cabang yang berada di jalan Jenderal Ahmad Yani, penyajiannya cukup unik, kita akan disajikan sepiring sate dengan jumlah yang cukup banyak, kita diperbolehkan menghabiskan satu piring sate itu ataupun hanya memakan beberapa tusuk saja. Nantinya saat akan membayar, kita harus menyebutkan berapa banyak tusuk sate yang kita makan.

Meskipun cukup mahal, sate kerbau ini banyak diminati masyarakat setempat maupun luar kota. Sate kerbau biasanya dimakan saat pagi hari sebagai menu sarapan. Sate yang bercitarasa gurih dan manis ini disajikan dengan sepiring nasi hangat. Apabila menyukai rasa pedas, kita dapat menambahkan cabai rawit rebus yang disediakan di meja. Agar rasa pedas cabai tercampur dengan sempurna, cara memakannya dapat dengan menghaluskan cabai yang sudah direbus itu dengan sendok makan, lalu setelah itu baru menambahkan bumbu satenya. Perpaduan rasa pedas dari cabai ini juga menambah kaya cita rasa dari sate kerbau ini sendiri.

Bumbu sate kerbau ini cukup unik karena menggunakan serundeng dan kacang sebagai bahan baku utamanya. Adanya penggunaan serundeng inilah yang menjadikan rasa bumbu sate kerbau ini lebih gurih. Selain sate daging kerbau, di Sate Kerbau Nusantara “Pak Min Jastro” ini juga menjual sate koyor, babat, lidah, hati dan usus.

Ada pelanggan yang berkata, “Harganya memang tidak murah, tetapi cita rasa yang kita dapat itu sepadan dengan harganya”. Selain itu, salah satu pengunjung yang menjadi pelanggan tetap Sate Kerbau Pak Min Jastro juga mengakatan, “Rasa satenya dari dulu hingga sekarang tidak berubah, tetap enak”.

Ikuti tulisan menarik Nanda Isnaini lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler