x

Iklan

Ahaddigital Artikel

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 21 Juli 2021

Rabu, 21 Juli 2021 16:31 WIB

12 Kesalahan Pemula dalam Beriklan Google Ads

Kami telah merangkum berbagai kesalahan pemula saat beriklan di Google Ads. Dengan mengetahui kesalahan ini, kami berharap Anda tidak perlu melalui kesalahan umum yang sering dilakukan orang dalam pertama kali beriklan. Sehingga, peluang Anda untuk mendapatkan hasil campaign yang bagus semakin besar.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dalam beriklan di Google Ads, ada banyak elemen untuk membuat campaign Google Ads Anda bagus. Bisa mendapatkan banyak klik, skor CTR bagus, dan banyak menghasilkan conversions adalah tujuan utama para pengiklan.

Namun, untuk bisa membuat itu semua, Anda harus menjalankan campaign Google Ads dengan benar.

Untuk itu, kami rangkum berbagai kesalahan pemula saat beriklan di Google Ads.

Dengan mengetahui kesalahan ini, kami berharap Anda tidak perlu melalui kesalahan umum yang sering dilakukan orang dalam pertama kali beriklan.

Sehingga, peluang Anda untuk mendapatkan hasil campaign yang bagus semakin besar.

Berikut berbagai kesalahan umum yang sering dilakukan pemula dalam beriklan Google Ads.

Kesalahan #1 : Tidak Melakukan Riset Sebelum Menjalankan Campaign

Sebelum menjalankan campaign iklan pastikan riset potensi bisnis Anda dulu.

Jangan langsung beriklan disaat kiri kanan Anda juga beriklan di Google Ads.

Agar memudahkan, cukup gunakan Keyword Tool Planner yang ada di dashboard Google Ads.

Kelebihan dari Keyword Tool Planner adalah data yang ditampilkan mudah dimengerti dan cukup efektif untuk menentukan apakah bisnis Anda cocok iklankan di Google.

Langkah Aksi

  1. Riset kata kunci yang ingin Anda iklankan di Keyword Planner. Lihat data disana, apakah bisnis Anda cukup oke untuk di iklankan di Google.
  2. Jika Anda belum pernah menggunakan Keyword Planner, Anda bisa membaca tutorial yang sudah kami buat disini

Kesalahan #2 : Terlalu Banyak Kata Kunci Dalam Satu Ad Group

Ini merupakan kesalahan yang cukup sering dilakukan orang yang pertama kali beriklan.

Mereka menumpuk banyak kata kunci di dalam satu ad group.

Dan seringkali, banyaknya kata kunci ini berbeda intensi (tujuan visitor) dalam mengetikkan kata kunci tersebut.

Contohnya, Anda ingin menyasar kata kunci “Jasa Pembuatan Taman”, tapi di dalam satu ad grup Anda pun menambahkan kata kunci “Jasa Taman”, “ Taman Kota”, “Rekomendasi Taman Rumah”, “Cara Membuat Taman Dirumah”.

Ini yang dimaksud dengan kata kunci beda intensi.

Walaupun sama-sama tentang ‘taman’ namun intensi pembaca berbeda antara orang yang mencari, “Jasa Pembuatan Taman” dan “Taman Kota”.

Dampaknya, biaya iklan Anda akan terserap habis di kata kunci yang belum tentu memberikan conversions.

Langkah Aksi

  1. Sebelum menambahkan kata kunci pelajari terlebih dahulu jenis kata kunci yang Anda bidik. Contohnya, bedakan antara buying keyword dan non buying keyword. Jika Anda belum memahami hal ini, Anda bisa klik ini untuk mempelajarinya.
  2. Tidak perlu terlalu banyak kata kunci, cukup 10–15 kata kunci jika pencarian kata kuncinya minimal 1000 pencarian/bulan. Silahkan buka kembali dashboard Keyword Planner, atau klik disini untuk mempelajarinya.
  3. Pantau terus campaign Anda. Pause kata kunci yang sudah tidak bisa dioptimasi dan menyedot banyak biaya harian iklan Anda.

Kesalahan #3 : Salah Pilih Jenis Kata Kunci (Match Type Keyword)

Ada 3 jenis kata kunci yang familiar bagi para pengiklan

  • Broad Match Keyword : Jasa Pembuatan Taman
  • Phrase Match Keyword : “Jasa Pembuatan Taman”
  • Exact Match Keyword : [Jasa Pembuatan Taman]

Salah menggunakan jenis kata kunci terjadi karena, Anda belum paham perbedaan dan kapan waktu yang tepat dalam memakai kata kunci ini. Mari kita bahas satu per satu.

1. Broad Match Keyword

Jenis kata kunci ini merupakan yang paling banyak menghasilkan impression dibanding jenis kata kunci lainnya.

Karena paling banyak menghasilkan impression, Broad Match Keyword bisa dibilang kata kunci dengan biaya per klik (avg. cpc) paling murah.

Tapi kekurangannya, Broad Match Keyword akan menarik banyak search term yang tidak tertarget. Oleh karenanya Anda harus cermat dalam menggunakan jenis kata kunci ini.

Jika Anda ingin menggunakan kata kunci jenis ini cukup ketikkan, Jasa Pembuatan Taman (Tanpa tanda apapun).

Kata kunci ini bisa muncul di berbagai pencarian (search term), asal salah satu suku kata dari kata kunci ini ada di pencarian.

Contoh

Kata Kunci Anda : Jasa Pembuatan Taman. Maka iklan Anda bisa muncul di pencarian:

  • Jasa Pembuatan Taman
  • Pembuatan Jasa Taman
  • Taman Jasa Pembuatan
  • Pembuatan Taman
  • Jasa Pembuatan

Bahkan bisa muncul di pencarian yang tidak Anda duga

  • Jasa Pembuatan Taman Kolam Ikan
  • Jasa Pembuatan Saung Taman
  • Jasa Pembuatan Pot Untuk Taman

2. Phrase Match Keyword

Phrase Match Keyword secara umum mendapat impression lebih sedikit dibanding Broad Match Keyword.

Walau impressionnya lebih sedikit, iklan Anda akan muncul di pencarian yang lebih tertarget.

Karena kata kunci Anda ini hanya akan muncul di pencarian (search term) secara berurutan.

Jika Anda ingin menambahkan jenis kata kunci ini ke dalam campaign Google Ads Anda, cukup tambahkan tanda “…………”.

Contoh

Kata Kunci Anda : “Jasa Pembuatan Taman”. Maka iklan Anda bisa muncul di pencarian:

  • Jasa Pembuatan Taman Jakarta
  • Mencari Jasa Pembuatan Taman
  • Referensi Jasa Pembuatan Taman Terbaik

3. Exact Match Keyword

Jenis kata kunci ini adalah yang paling sedikit mendatangkan impression, namun jika digunakan dengan tepat bisa menjadi jenis keyword yang mendatangkan paling banyak conversions.

Karena bagus dalam mendatangkan conversions, biaya cpc kata kunci jenis ini relatif lebih mahal dibanding kedua jenis kata kunci lainnya.

Jika Anda ingin menambahkan jenis kata kunci ini ke dalam campaign Google Ads Anda, cukup tambahkan tanda [………..].

Contohnya, [Jasa Pembuatan Taman].

Kata kunci Anda ini hanya akan muncul di pencarian yang sama dengan kata kunci Anda.

Jadi jika kata kunci Anda [Jasa Pembuatan Taman] maka iklan Anda hanya akan muncul di pencarian [Jasa Pembuatan Taman] saja.

Langkah Aksi

  1. Pahami masing-masing keyword kelebihan, kekurangan dan kapan harus memakai jenis kata kunci tersebut.
  2. Jika Anda baru pertama kali beriklan, gunakan satu tipe kata kunci di satu ad group. Kami sarankan pakai saja Phrase Match Keyword
  3. Perhatikan bidding iklan Anda. Sesuaikan dengan jenis kata kunci yang Anda pilih.

Kesalahan #4 : Tidak Mengoptimalkan Fitur Extensions

Extensions merupakan salah satu fitur Google Ads yang bisa membantumu menaikkan CTR iklan.

Selain CTR, Quality Score iklan Anda pun bisa meningkat. Yang ujungnya bisa mendapatkan bidding iklan lebih murah dengan posisi iklan yang kompetitif dengan pengiklan lain yang bidding lebih tinggi dari Anda.

Sayangnya, tidak semua pengiklan menggunakan fitur ini dengan optimal. Padahal, dengan menggunakan extension, peluang visitor mengklik iklan Anda semakin besar.

Karena iklan terlihat lebih lengkap, dan spesifik dibanding iklan kompetitor

[contoh iklan pake extension dan tidak]

Untuk itu, jangan anggap remeh fungsi extension ini. Segera buka dashboard iklan Anda dan lihat apakah extension yang Anda gunakan sudah cukup optimal

Langkah aksi

  1. Gunakan semua extension yang relevan dengan bisnis Anda. Semakin banyak dan tepat extension yang Anda gunakan, maka peluang untuk mendapatkan CTR tinggi semakin besar.
  2. Jika Anda belum tahu berbagai fungsi dan cara menggunakan extensions, Anda Bisa mempelajarinya disini.

Kesalahan #5 : Menggunakan Display Network Di Kampanye Google Search

Ketika pertama kali beriklan Google Ads ada pilihan seperti berikut.

Sumber : https://lejitkanomset.com/

Jika budget beriklan Anda terbatas sebaiknya jangan dicentang kedua pilihan ‘networks’ diatas terutama Display Network.

Karena Anda tidak punya kontrol budget terhadap pilihan network.

Apalagi Display Network, dimana seharusnya campaign Display yang Anda tampilkan, bukan campaign Search.

Bayangkan tulisan Anda berseliweran di berbagai website.

Jelas tidak cukup kuat untuk memancing orang agar tertarik mengklik iklan Anda.

Berbeda dengan konten gambar yang punya peluang lebih besar untuk ini.

Karenanya, fokuskan tenaga dan budget iklan Anda pada pencarian Google saja.

Biaya yang sudah di iklankan bisa ter tracking dan Anda punya kontrol lebih atas budget iklan Anda.

Langkah aksi

  1. Cek lagi campaign iklan Anda
  2. Pilihan network ini bisa Anda temukan di bagian setting campaign

Kesalahan #6 : Tidak Mengupdate Negative Keyword

Jika Anda menuliskan di pencarian Google “Taman Minimalis” dan menemukan iklan seperti ini.

Apa yang Anda pikirkan tentang iklan diatas?

Iya betul, mereka lupa menambahkan negative keyword di iklannya.

Sehingga ketika menulis “Taman Minimalis” di Google, yang muncul bukanlah iklan soal “taman”

Jika Anda membiarkan iklan Anda seperti ini tanpa mengupdate negative keyword,

Maka Anda bisa dapat banyak klik iklan yang salah.

Dan ini akan menghabiskan biaya iklan Anda.

Apalagi jika biaya iklan Anda terbatas.

Oleh karenanya Anda harus terus mengupdate negative keyword Anda.

Agar iklan Anda bisa tampil di pencarian yang tepat pula.

Untuk memahami negative keyword dengan tepat, Anda perlu memahami juga jenis kata kunci yang tepat. Karena negative keyword ini sama jenisnya dengan kata kunci. Berikut penjelasannya:

  • Broad Negative Keyword

Jika Anda menuliskan kata Taman sebagai negative keyword iklan Anda, maka seluruh jenis pencarian yang ada kata “Taman” tidak akan menampilkan iklan Anda.

  • Phrase Negative Keyword

Jika Anda menuliskan kata kunci “Jasa Taman” sebagai negative keyword campaign iklan Anda, maka seluruh jenis pencarian dengan urutan kata “Jasa Taman” tidak akan menampilkan iklan Anda.

Contoh

  • Negative Keyword : Jasa Taman

Pencarian

  • Jasa Pembuatan Taman : Iklan Tayang
  • Jasa Taman Bandung : Iklan Tidak Tayang
  • Pabrik Jasa Taman : Iklan Tidak Tayang
  • Exact Negative Keyword

Jika Anda menuliskan kata [Jasa Taman] sebagai negative keyword, maka pencarian Jasa Taman tidak akan menampilkan iklan Anda.

Begitu cara mudah untuk memahami jenis negative keyword.

Langkah Aksi

  1. Masukan negative keyword umum di awal. Biasanya ini berlaku di banyak industri seperti (gratis, lowongan kerja, mengapa. Murah dan sebagainya)
  2. Update terus negative keyword Anda dengan menambahkannya di search term
  3. Jangan sampai salah menambahkan jenis negative keyword karena efeknya di iklan Anda akan berbeda

Kesalahan #7 : Tidak Memanfaatkan Menu Search Term

Menu search term merupakan salah satu menu yang wajib Anda lihat saat optimasi iklan.

Di dalam menu ini terdapat pencarian dari visitor yang klik iklan Anda.

Dari sini Anda bisa punya gambaran, apakah materi iklan Anda sesuai dengan apa yang dicari customer.

Anda bisa menjadikan pencarian di search term sebagai negative keyword ataupun keyword baru.

Langkah Aksi

  1. Lihat search term Anda lalu pilih search term yang potensial untuk dijadikan kata kunci
  2. Untuk search term yang tidak sesuai dengan iklan Anda, ubah menjadi negative keyword

Kesalahan #8 : Tidak Bidding Di Brand Sendiri

Bidding di brand sendiri merupakan hal yang masih diperdebatkan hingga saat ini.

Di satu sisi ada pihak yang mengharuskan pemilik bisnis melakukan bidding untuk kata kunci brandnya.

Disisi lain, mereka menganggap menggunakan cara organik seperti SEO lebih bagus dibanding Google Ads.

Satu yang kita setujui, masing-masing dari pihak ini sepakat bahwa menampilkan produk di halaman Google cukup penting.

Hanya caranya saja yang berbeda.

Coba lihat brand Anda, apakah sudah cukup dikenal banyak orang?

Jika brand Anda baru, Anda bisa membidding kata kunci produk Anda.

Disamping untuk aktivitas branding, hal ini juga bisa membantu proses penjualan.

Dimana calon pelanggan yang sudah kenal produk Anda lebih mudah untuk menemukan website Anda di pencarian Google.

Bayangkan jika Anda tidak melakukan bidding pada produk Anda, dan kompetitor Anda yang melakukan bidding di kata kunci produk Anda.

Maka mungkin saja calon pelanggan yang mencari brand Anda, malah mengklik website kompetitor.

Berikut dua contoh menarik tentang hal ini.

Dua perusahaan mayonaise yang melakukan aktivitas branding dengan cara yang berbeda.

  • Hellmann’s Mayonnaise

Hellmann’s mayonnaise menggunakan Google Ads untuk menampilkan brandnya. Yang kotak merah ialah Google Ads sedangkan yang kotak berwarna biru adalah hasil organik.

  • Duke’s mayonnaise

Duke Mayonaise menggunakan cara organik (SEO) untuk bisa ada di pencarian Google.

Tidak ada yang salah dengan kedua cara ini.

Yang terpenting, Anda tahu sudah seberapa kenal customer dengan brand Anda.

Jika Anda baru memulai bisnis dan memiliki budget marketing yang cukup, Anda bisa mengalokasikan sedikit budget Anda ke bidding kata kunci produk Anda.

Langkah Aksi

  1. Tambahkan kata kunci brand Anda ke dalam campaign Anda. Ini akan membuat brand Anda semakin dikenal

Kesalahan #9 : Tidak Melakukan Testing Iklan

Menu experiment merupakan menu yang jarang digunakan dalam Google Ads.

Padahal menu ini bisa membantu Anda untuk mengetes berbagai variabel di dalam iklan.

Seperti jenis bidding iklan, landing page, target lokasi dan masih banyak lagi

Di fitur ini ada menu yang bisa Anda gunakan untuk membandingkan performa antar campaign iklan.

Jika Anda memiliki biaya iklan yang cukup banyak, Anda bisa menjalankan testing campaign ini.

Langkah Aksi

  1. Periksa performa campaign Anda sekarang. Coba mulai untuk melakukan testing untuk mendapatkan hasil terbaik

Kesalahan #10 : Cuma Ada Satu Iklan Di Satu Ad Group

Untuk mendapatkan performa iklan yang bagus, Anda tidak bisa hanya menulis satu iklan saja.

Walaupun Anda sudah menulis dengan kemampuan terbaik Anda, tapi market lah yang menentukan bagus tidaknya iklan Anda.

Oleh karenanya buat setidaknya 3 iklan dan 1 iklan responsif di dalam satu ad group.

Lalu biarkan iklan Anda berjalan sambil mengumpulkan data (baca: respon visitor) di iklan Anda.

Setelahnya Anda bisa mengetahui iklan mana yang memberikan performa yang bagus.

Iklan dengan performa kurang bagus bisa Anda edit, atau dipause dan membuat jenis iklan baru.

Disini Anda harus testing untuk mendapatkan materi iklan dengan CTR minimal bisa 10%

Jika Anda bingung cara menulis iklan, coba pelajari produk Anda.

Anda bisa membuat variasi iklan berdasarkan fitur produk/jasa Anda.

Ini cara termudah untuk membuat sebuah iklan.

Langkah Aksi

  1. Breakdown fitur dan benefit di iklan Anda
  2. Lalu buat iklan yang berbeda antara satu dengan yang lain
  3. Jika Anda masih kebingungan, coba lihat iklan kompetitor yang ada di Google. Anda bisa membuat iklan Anda dengan versi yang berbeda dari kompetitor.

Kesalahan #11 : Salah Tracking Code Conversion

Sebelum menjalankan iklan, pastikan code conversions sudah terpasang dengan benar.

Anda bisa menggunakan extension chrome Google Assistant untuk mengetes apakah kode yang Anda pasang sudah tepat atau belum.

Kami pernah menemukan kasus bahwa conversions di dashboard Google Ads banyak tapi yang real menghubungi tim customer klien hanya sedikit.

Setelah ditelusuri, ternyata code yang dipasang salah.

Oleh karenanya sebelum iklan berjalan, dicek dulu apakah code conversions sudah terpasang dengan tepat.

Langkah aksi

  1. Install extension chrome Google Assistant
  2. Cek kode conversions yang Anda pasang di website menggunakan Google Assistant

Kesalahan #12 : Lupa Mengoptimasi Iklan

Ini merupakan salah satu kesalahan terbesar pengiklan.

Beberapa para pengiklan baru berpikir bahwa setelah iklan dijalankan, maka tinggal menunggu hasil saja, tanpa mengoptimasi lebih lanjut soal campaign.

Padahal, yang membuat campaign Anda bagus ya karena di optimasi terus menerus.

Usahakan setiap hari cek campaign iklan Anda.

Jika Anda hanya set up iklan lalu meninggalkan iklan tersebut, Anda tidak akan tahu apakah iklan Anda sudah betul atau belum.

Ini justru membuat iklan Anda mudah boncos.

Beberapa hal mendasar yang harus Anda cek di campaign Anda

  1. Keyword yang tidak menghasilkan banyak konversi tapi menyedot budget cukup banyak.
  2. Cek skor CTR iklan Anda
  3. Cek Search Term Iklan Anda

Langkah Aksi

  1. Pause kata kunci yang menghabiskan budget tapi minim conversions
  2. Pause kata kunci yang tidak relevan dengan materi iklan dan landing page. Ini akan membuat CTR iklan Anda meningkat
  3. Cek search term setiap hari untuk menambahkan negative keyword maupun mendapat potensial search term yang akan dijadikan kata kunci baru

Kesimpulan

Tentunya, tujuan beriklan adalah mendapatkan calon prospek yang tepat yang kemudian bisa menambah omset bisnis Anda.

Agar ini bisa terjadi, materi iklan Anda harus tepat. Targeting iklan Anda harus tepat. Begitupun isi dari landingpage Anda harus tepat juga.

Untuk itulah Anda perlu terus mengoptimasi campaign iklan Anda.

Agar iklan Anda bisa membantu menaikkan omset bisnis Anda

Adakah kesalahan lain yang belum ditulis disini? Coba tulis di kolom komentar

Ikuti tulisan menarik Ahaddigital Artikel lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Dalam Gerbong

Oleh: Fabian Satya Rabani

Jumat, 22 Maret 2024 17:59 WIB