x

Iklan

zahara rony

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 15 Agustus 2021

Selasa, 17 Agustus 2021 13:42 WIB

Mampukah Indonesia Mencetak SDM Transnasional?

Globalisasi menjadi kata normatif di era industri 4.0. Globalisasi. Era ini muncul dan booming karena dinamika penemuan-penemuan baru di dalam sains dan teknologi. Inovasi yang begitu cepat dan kompleks memaksa hampir semua elemen kehidupan beradaptasi dengan the new innovative skills. Indonesia perlu mempersiapkan SDM unggul untuk menghadapi tantangan itu .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Zahara Tussoleha Rony, Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan & Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Ubhara Jaya dan Doktor Ilmu Manajemen SDM.

Globalisasi menjadi sebuah kata normatif terutama setelah hadir era industri 4.0. Pada webinar, workshop, seminar, kata globalisasi sering kita temukan. Pembangunan SDM semua bernuansa menyiapkan SDM berkualitas dan mampu beradaptasi dengan era Globalisasi. Globalisasi dan era industri 4.0 muncul dan booming karena dinamika penemuan-penemuan baru di dalam sains dan teknologi. Inovasi yang begitu cepat dan kompleks memaksa hampir semua elemen kehidupan beradaptasi dengan apa yang sering kita pahami sebagai the new innovative skills.

Sejauh ini, sebuah efeksi, apa yang sudah dan akan kita lakukan secara berkelanjutan sebagai bangsa untuk terlibat dalam mempersiapkan SDM unggul Indonesia menghadapi perubahan serta persaingan di tingkat internasional? Kalau tidak SDM Indonesia lambat laun tersingkir. Perlahan SDM Indonesia yang bekerja di luar Indonesia mengalami penurunan. Dan kekhawatiran lain adalah SDM Indonesia kurang memiliki daya saing dipasar internasional seperti yang dituturkan Dr. June Kuncoro  Hadiningrat. M.Sc. M.Si, Konsul Jenderal RI Karachi, pada webinar, bertajuk SDM Transnasional dan Mitigasi Tantangan Global, pada Sabtu 14 Agustus 2021. 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penjelasan Dr. June Kuncoro sejalan dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani bahwa kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang masih rendah menyebabkan turunnya peringkat daya saing RI. Sebagai informasi posisi daya saing Indonesia saat ini berada di tingkat 50, atauturun 5 angka dibandingkan tahun 2018. Masalah fundamentalnya adalah kualitas SDM.

Untuk meningkatan kapasitas SDM dibutuhkan kerjasama yang baik. Hal itu diawali dari keluarga dan peserta didik yang memahami kemana pilihan karier dan profesi yang akan ditetapkan. Semakin paham atas pilihan dan memiliki standar yang jelas serta terarah akan lebih memudahkan peserta didik dan keluarga mencari jalannya dengan usaha yang maksimal mencapai sebuah masa depan.

Selain peserta didik, keluarga, pendidik, pemerintah serta anggota masyarakat juga berkewajiban menyumbang porsi sebuah masa depan. Masa depan adalah hari ini. Menurut M. R. Luddin (2019) Masa depan bukan yang akan datang oleh karenanya mungkinkah semua pihak wajib saling bahu membahu bersama pemerintah mengukir dan membuat masa depan masyarakat kita beradab, sejahtera serta adil dan makmur sesuai tertuang dalam nilai dan pesan Pancasila?

Globalisasi dan Era Covid seharusnya memberikan suatu pembelajaran, pengalaman yang sangat dramatis dan sebuah signature experiences bagi semua kalangan. Semula ada kepanikan namun terpaksa menjalankan budaya baru. Mengawinkan kegiatan kehidupan dengan teknologi, terutama di bidang pendidikan dengan sebuah budaya baru yaitu budaya School in Cloud dalam membangun intelectual adventures, yang terkoneksi  dan idealnya dilengkapi proses mentoring secara online dimana  peserta didik khususnya anak-anak dapat bereksplorasi dengan bebas dan merdeka, mempertemukan potensi dan bakatnya secara mandiri. 

Sebagai orang tua kita memonitor dan meluruskan pemahaman mereka, sebagai pendidik kita menyiapkan sebuah transformasi dalam dunia pendidikan yg difokuskan melalui: kurikulum dan metode belajar serta asesmen. Transformasi yang selaras dan utuh pada pendidik, kurikulum, metoda mengajar dan assesmen akan mengubah budaya sekolah. Mampukah kita mekakukannya untuk sebuah perubahan besar? M.R. Luddin (2020). Sebuah Lompatan jauh bagi sektor pendidikan untuk menjadi salah satu lokomotif penggerak ekonomi dalam menggelorakan pergerakan berbagai jenis industri antara lain transportasi, umkm, kuliner, properti dan pariwisata, dll dan saatnya nanti pendidikan kita diperlakukan  sebuah education Tourism.

Tantangan di atas juga terus bergulir bagi para praktisi di Industri untuk menyatakan tidak saja pendapat, pikiran, atau ide ke hadapan publik, bahkan menyisipkan pesan langsung seperti yang disampaikan oleh Dr. June Kuncoro kepada pengurus IKADIM (Ikatan Doktor Ilmu Manajemen) dan peserta webinar yang berkaitan langsung dengan perumus kebijakan. Kita dapat melakukan banyak hal, dan pernyataan ini sering dipertegas dan disampaikan oleh Ibu Dr. Sri Puguh Utami sebagai salah satu ketua Presidium IKADIM periode 2020-2024, karena IKADIM dipenuhi oleh lebih dari 300 Doktor Ilmu Manajemen SDM. Gagasan dan program yang berkualitas sepatutnya hadir mewarnai pembentukan SDM Unggul.

Penulis meyakini semua anggota IKADIM dapat menyampaikan semua gagasan melalui narasi yg benar dan cerdas dengan  memperhatikan ethical citizen sehingga ide, gagasan, dan pikiran itu dapat tertuang menjadi program yang bernilai. Maka dari itu, data dan fakta menjadi landasan kita berpikir dan bertindak. Semoga niat dan program yang terwujud untuk mempersiapkan SDM unggul, menjadi amal ibadah yang mengalir dan menyejukkan serta menjadi bekal kita di akhirat nanti.

Sebelum menutup ijinkan saya menyampaikan bahwa tulisan ini tertuang dilandaskan pengalaman dan pemikiran Bpk. Dr. June Kuncoro pada webinar IKADIM, Sabtu 14/08/21 dan seorang dosen Pasca UNJ yang luar biasa, Prof Muclish R. Luddin yang telah meninggalkan kita semua, pada Kamis, 28 Juli 2021. Kutipan dan pemikiran beliau pada tahun lalu menjadi sebuah pesan serta harapan almarhum untuk pendidikan di Indonesia perlu diwujudkan agar bangsa ini menjadi bangsa terhormat, maju dan sejahtera. Semoga ilmu yang diberikan kepada kita semua menjadi amal baik dan tabungan beliau menuju Surga. Aamiin Ya Robbal Alamin.

15 Agustus 2021

Ikuti tulisan menarik zahara rony lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler