x

Ilustrasi sepak bola. Gambar oleh Rub\xe9n Calvo dari Pixabay

Iklan

Sujana Donandi Sinuraya

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 11 November 2019

Sabtu, 28 Agustus 2021 12:11 WIB

Urgensi Aspek Hukum dalam Dunia Sepakbola

Apa kaitan antara hukum dan sepakbola? Lihat bagaiamana sepakbola dijalankan di negara-negara Eropa. Banyak peran aspek hukum dalam memajukan sepakbola. Pemain mayoritas menggunakan agen profesional yang didukung lawyer dalam mengurusi kepentingan pemain. Mulai dari hak dan kewajiban hingga hak komersial pemain. Penulis melihat olahraga khususnya sepakbola memiliki potensi ekonomi luar biasa. Perlu upaya pengembangan dunia sepakbola dari aspek pendukung seperti bidang hukum. Saatnya kampus–kampus perlu mengajarkan Hukum Olahraga guna memciptakan ahli hukum olahraga yang mampu mendukung sepakbola Indonesia .

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 

Sujana Donandi. S, Dosen Program Studi Hukum, Universitas Presiden

 

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akhirnya memberikan izin penyelenggaraan kompetisi sepakbola di Indonesia, Liga 1 dan 2 pada 23 Agustus 2021 setelah mengadakan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora). Keputusan ini tentunya menjadi secercah harapan tidak hanya bagi klub, pemain, maupun investor, namun terkhusus bagi para pecinta sepakbola di seluruh Indonesia yang sudah merindukan pertandingan-pertandingan liga nasional untuk dapat disaksikan secara langsung baik melalui media maupun langsung.

Pandemi Covid-19 telah membawa resistensi bagi dunia sepakbola, tidak hanya di tanah air, namun secara global. Saat awal kemunculannya, pandemi berhasil menghentikan berjalannya liga-liga sepakbola di dunia. Dalam konteks olahraga secara umum, pandemic juga berhasil memundurkan pelaksanaan olimpiade 2020 ke tahun 2021, demikian pula pagelara Sepakbola Euro 2020 yang mundur pelaksanaannya ke tahun 2021.

Kini saat Indonesia baru mulai memberanikan diri untuk melakukan penyelenggaraan turnamen spakbola, negara-negara Eropa sudah jauh melangkah dan telah menyelenggarakan secara biasa pertandingan sepakbola di negaranya. Contoh konkret, misalnya Liga Inggris yang bergulir di tahun 2021, tampak bahwa stadion telah penuh dan banyak pula penonton yang sudah tidak memakai masker. Hal ini tentun bukan dilakukan secara sembarangan, namun ada tingkat keberhasilan yang lebih tinggi dalam penanganan Covid-19 di negara tersebut termasuk pula vaksinasi yang diterima oleh masyarakat di negara tersebut.

Dalam pelaksanaan liga-liga di Eropa, tampaknya aliran dana finansial tetap mengalir secara masif tampak dari transfer-transfer mahal pemain-pemain, seperti di Liga Inggris, dimana Manchester United mendatangkan Jadon Sancho dengan nila 85 Juta Euro dan Manchester City yang mengakuisi Jack Grealish dari Aston Villa senilai 100 juta pounds atau setara 100 juta pounds. Tampaknya, pandemi Covid-19 tidak terlalu mempengaruhi keuangan klub-klub besar di eropa seperti Liga Inggris, meskipun ada juga Barcelona yang kehilangan Lionel Messi dan tersiar kabar salah satu penyebabnya ialah perihal finansial, meskipun beberapa sumber juga menyebut permasalahan tersebut sudah ada sejak lama.

Sepakbola telah menjadi industri besar di negara-negara Eropa. Begitu banyak dana yang bergulir dalam pelaksanaan liga-liga top di eropa seperti Inggris, Italia, Spanyol. Jerman, dan Perancis. Sepakbola adalah bisnis besar yang menarik perhatian banyak investor dan sponsor untuk ambil bagian yang kemudian juga akan membawa keuntungan yang besar bagi mereka. Jika dibandingkan dengan negara seperti Indonesia, tentu secara finansial ada kesenjangan yang jauh. Kita akan menggeleng-gelengkan kepada ketika mengetahui gaji per minggu pemain-pemain top eropa seperti Cristiano Ronaldo dan Lionel Messi yang nilainnya sangat fantastis dan mungkin bisa membiayai satu klub di Indonesia, atau setidaknya setara dengan seluruh pemain di suatu klub dalam satu minggu atau bahkan satu bulan.

Lantas apa pula kaitan antara hukum dan sepakbola? Jika kita melihat bagaiamana sepakbola dijalankan di negara-negara Eropa, maka kita akan melihat begitu banyak peran hukum dalam memajukan sepakbola. Sebagai contoh, pemain mayoritas menggunakan agen-agen profesional yang kemudian juga didukung oleh para lawyer yang mengurusi kepentingan pemain, mulai dari hak dan kewajiban pemain di klub, transfer pemain, hingga hak komersial pemain seperti kontrak dengan produk-produk tertentu. Dengan kemampuan mengamankan hak pemain dari aspek hukum, maka kesejahteraan pemain akan terjamin.

Tidak hanya itu, agen juga punya kualifikasi negosiasi yang lihai dan mampu mengukur nilai (value) pemain yang dimilikinya, sehingga harga transfer dan gaji pemain tidak mengherankan bila angkanya bisa fantastis karena kemampuan negosiasi pihak yang mendukung pemain yang memiliki pemahaman hukum dan kemampuan negosiasi yang handal.

Dari aspek penyiaran, tampak pula bahwasannya nilai siar liga top Eropa seperti liga inggris sangat mahal. Hal ini juga berkaitan erat dengan hukum, khususnya Hukum Penyiaran-Hak Cipta yang kesemuanya diatur dalam hukum. Orang-orang tidak dapat sembarangan menyiarkan pertandingan-pertandingan liga top, dan harus membayar sejumlah uang yang nilainya sangat besar untuk mendapatkan hak siar atas liga-liga tersebut. Hal ini tentunya didukung oleh tim hukum yang handal yang mampu mengakomodir kepentingan hak siar liga, dan juga tim yang memahami nilai jual liga tersebut dan mampu mengkomunikasikan dan menegosiasikannya secara handal, yang mana kesemuanya merupakan skil-skil yang dimiliki oleh advokat dan negosiator.

Dari aspek penegakan hukum tampak bahwa struktur penyelesaian permasalahan di Eropa telah tersusun dan terlaksana secara matang. Penggunaan lembaga arbitrase olahraga sebagaimana juga dalam olahraga-olahraga lainnya di eropa telah menjadi alat mewujudkan penyelesaian sengketa yang berkualitas dan cepat. Dengan keadilan dalam penyelesaian permasalahan di bidang olehraga, seperti pelanggaran etik yang dilakukan oleh pemain, maka akan muncul sepakbola yang juga berkualitas dengan pemain-pemain yang bermoral dan taat regulasi.

Di negara-negara maju sendiri pendidikan hukum di bidang olahraga telah menjadi kekhususan di beberapa kampus. Hal ini mendukung terciptanya praktisi-praktisi hukum olohraga yang berkualitas. Dengan praktisi hukum olahraga yang berkualitas, maka pelaksanaan dan perkembangan komersialisasi sepakbola di Indonesia juga akan meningkat. Indonesia memiliki peminat sepakbola yang luar biasa tinggi level antusiasmenya.

Dengan lawyer dengan kemampuan negosiasi dan komersialisasi yang handal, maka nilai jual liga di Indonesia bisa lebih dimaksimalkan lagi sehingga semakin meningkatkan sepakbola di Indonesia secara komersial, dengan nilai jual hak siar yang maksimal. Selain itu, dengan adanya lembaga penyelesaian sengketa sepakbola yang berkualitas tentu juga akan meningkatkan kualitas sepakbola di Indonesia dan kepercayaan masyarakat terhadap penyelenggara sepakbola Indonesia.

Penulis melihat bahwa olahraga khususnya sepakbola, memiliki potensi nilai ekonomi yang luar biasa di Indonesia. Untuk itu perlu pula upaya pengembangan dunia sepakbola dari aspek pendukung seperti bidang hukum. Kampus–kampus memang belum melihat Hukum Olahraga sebagai sesuatu yang ‘seksi’. Namun melihat potensinya, kampus patut mencoba membentuk bidang kekhususan di bidang Hukum Olahraga di kampusnya guna memciptakan ahli hukum olahraga yang mampu mendukung sepakbola Indonesia menjadi maksimal, khususnya dalam upaya komersialisasinya.

Dengan adanya ahli hukum olahraga, besar pula kemungkinan Indonesia untuk memperluas jangkauan pemasarannya dan perlindungan hukumnya dalam konteks penyiaran global. Tentunya untuk mampu Go Global, perlu juga upaya peningkatan kualitas permainan secara teknis dalam penampilan tiap pemain dan klub di liga Indonesia. Selain itu, infrastruktur dan struktur yang berperan mengoperasikan liga juga perlu ditingkatkan kualitas profesionalsisme. Di sisi lain, perlunya ahli hukum bidang olahraga akan sangat membantu sepakbola di Indonesia, dalam mengamankan nilai komersial yang layak, minimal di dalam negeri, dan jika memungkinkan agar sepakbola Indonesia menarik dan diminati untuk disaksikan di negara lain, minimal dapat dimulai di kawasan asia misalnya.

Regulasi di bidang sepakbola juga tentunya perlu ditingkatkan. Hukuman-hukuman atas pelanggaran yang dilakukan oleh pemain misalnya, harus daitur secara jelas dan tegas. Harus ada efek jera yang mampu ditimbulkan agar pemain tidak lagi sembarang baku hantam, atau bahkan memukul wasit. Dengan ahli-ahli hukum olahraga, organisasi yang berkualitas, dan regulasi yang jelas dan terukur, Penulis yakin, sepakbola di Indonesia akan maju pesat. Aamin.

Ikuti tulisan menarik Sujana Donandi Sinuraya lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu

Terkini

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

3 hari lalu