x

Liga 1

Iklan

Supartono JW

Pengamat
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Jumat, 27 Agustus 2021 14:26 WIB

Ujian Liga 1 Siap Dimulai

Ayo ikuti UJIAN Liga 1 melalui laga pembuka, laga kedua, dan ketiga. Semoga lulus. Terima kasih suporter sepak bola Indonesia. Aamiin.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Wahai para suporter sepak bola Indonesia yang baik, maaf dan tolong benar-benar memperhatikan bahwa kepastian bergulirnya Liga 1setelah mendapat tiket keluarnya Izin Surat Resmi dari Kepolisian RI dan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19, laga ke-1, 2, dan 3 adalah UJIAN, untuk mendapatkan tiket lanjutan bergulirnya Liga 1.Bila dalam UJIAN 3 laga awal gagal, maka Liga 1 tentu otomatis akan dihentikan. Apalagi Liga 2, Liga 3, dan turunannya. 

Sehingga, tetap bergulirnya kompetisi sepak bola Liga 1 di tengah pandemi  covid-19, benar-benar akan ditentukan oleh suporter. Kata lainnya, suporter adalah roh atau nyawa dari masa depan suksesnya kompetisi Liga 1, yang juga akan diikuti oleh kesuksesan bergulirnya Liga 2 dan seterusnya.

Peristiwa Piala Menpora jangan terulang

Berbagai pihak dan khususnya para pelaku sepak bola di Indonesia juga sangat berharap dan memohon agar peristiwa yang dilakukan oleh oknum suporter Persija Jakarta berkerumun merayakan kemenangan timnya pada Piala Menpora 2021, tidak terulang oleh oknum suporter klub mana pun di Indonesia.

Pasalnya, kerumunan oknum suporter Persija Jakarta yang terjadi di Bundaran Hotel Indonesia (HI) pada Senin (26/4/2021) dini hari WIB saat merayakan kesuksesan Persija meraih Juara Piala Menpora 2021, mencoreng dan menciderai turnamen yang lancar, aman, dan sukses sejak kick off hingga partai final.

Namun, di luar perkiraan dan antisipasi, turnamen diselenggarakan di kota mana, tapi tiba-tiba ada oknum suporter yang lepas kendali dan membikin kerumunan yang melanggar aturan.

Tak pelak, munculnya kerumunan para oknum suporter Persija bukan hanya membikin kaget dan kecewa pimpinan suporter dan klub Persija sendiri, namun juga mencoreng kewibawaan turnamen dan menciderai perasaan seluruh suporter sepak bola nasional.

Beruntung, hal itu terjadi setelah turnamen usai, sehingga turnamen tak mendapat imbasnya. Andai hal itu terjadi saat turnamen masih berlangsung, maka taruhannya jelas, turnamen tentu dipertimbangkan untuk dihentikan.

Para oknum suporter yang bikin kerumunan pun kemudian mendapat tindakan tegas dari kepolisian. Saat itu,
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes pol Yusri Yunus menyatakan, pendukung Persija yang terlibat dalam kerumunan diamankan sebanyak 65 orang.

Peran pemimpin suporter

Atas pengingatan itu, bergulirnya Liga 1 hingga tuntas akan sangat tergantung dari sikap suporter. Sebab, Piala Menpora  yang digelar di masa pandemi dengan protokol kesehatan ketat, terbukti sukses digelar.

Sejak kick off hingga partai puncak, para pelaku sepak bola, pemain, pelatih, ofisial tim/klub dan seluruh stakeholder terkait, terbukti mampu dispilin menjalankan protokol kesehatan ketat.

Begitu pun seluruh suporter sepak bola Indonesia, pun sukses mematuhi aturan turnamen Piala Menpora dengan menjalankan protokol kesehatan ketat dengan menonton dirumah, sejak kick off hingga partai final.

Sayang sesaat turnamen usai, para pelaku sepak bola dan para suporter sukses menjalankan aturan ketat protokol kesehatan, tak diduga dan boleh dibilang pihak Kepolisian pun kecolongan, karena ada oknum suporter ilegal yang tahu-tahu bikin kerumunan.

Oleh karena itu, para pemimpin suporter khususnya klub Liga 1, wajib benar-benar awas, jangan sampai peristiwa kerumunan oknum suporter Persija terulang. Lulusnya UJIAN laga 1, 2, 3 Liga 1 kali ini juga sangat bergantung kepada peran para pemimpin suporter klub bersama jajaran kepengurusannya hingga koordinator-koordinatornya.

Memahami sosial, ekonomi, pendidikan

Para pemimpin suporter klub juga pasti sudah memahami kondisi sosial, ekonomi, dan pendidikan para anggota suporternya. Sehingga, akan mampu secara persuasif melakukan pendekatan yang cerdas dan tepat agar para suporter di bawah tanggungjawabnya, mampu tertib dan disiplin mengikuti aturan protokol kesehatan demi suksesnya keseluruhan kompetisi sepak bola di Indonesia, bukan hanya Liga 1, di tengah pandemi.

Adanya kesadaran bahwa para suporter berbeda-beda dalam latar belakang kehidupan sosial, ekonomi, hingga pendidikan, yang berbuntut pada tak setaranya tingkat kecerdasan intelegensi (otak) dan kecerdasanan personaliti (emosi/mental) dari sudut pendidikan, akibatnya signifikan sering terjadi suporter keluar dari aturan dan tak disiplin menjalankan arahan pemimpin suporter dan jajarannya.

Selanjutnya, setiap pemimpin suporter klub juga wajib mampu menggaransi bahwa suporter sepak bola di Indonesia tidak ikut-ikutan terbawa euforia sepak bola manca negara khususnya dalam hal kompetisi sepak bola di Benua Eropa, yang kini sudah bergulir, dan hampir semua stadionnya terisi penuh suporter yang bila dilihat di layar kaca sudah tak bermasker dan tak ada lagi menjaga jarak karena kondisi penanangan Covid-19 di sana, sebagian sudah teratasi.

Para suporter sepak bola sudah melakukan vaksinasi, dan juga ada test PCR sebelum masuk stadion. Jadi, jangan sampai suporter sepak bola di Indonesia, mencontek mentah-mentah apa yang terjadi di Eropa.

Semoga, suporter dapat taat, kompetisi berjalan dengan baik, laju penyebaran.corona dapat terus terkendali. Karenanya, para suporter, pecinta sepak bola Indonesia, benar-benar mendukung jalannya kompetisi dengan menonton dari televisi di rumah saja. Tidak ada nonton bareng, bikin kerumunan, apa lagi coba-coba merangsak mendekati stadion.

Ayo ikuti UJIAN Liga 1 melalui laga pembuka, laga kedua, dan ketiga. Semoga lulus. Terima kasih suporter sepak bola Indonesia. Aamiin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ikuti tulisan menarik Supartono JW lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler