x

Saat masih menjadi juara dunia Kelas Bantam Junior versi IBF.

Iklan

Raiders Marpaung

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 20 Juni 2020

Kamis, 2 September 2021 07:39 WIB

Petinju Legendaris Indonesia, Elly “The Exocet” Pical

Dari deretan nama tersebut, nama Ellyas Pical yang mendapat julukan “The Exocet” pantas diukir dengan tinta emas prestasi olahraga nasional. Nyong Ambon kelahiran Saparua 61 tahun silam ini telah menjadi pionir atau jalan pembuka bagi generasi penerusnya di cabang tinju untuk meretas asa ke jenjang kejuaraan dunia. Elly adalah juara dunia pertama yang dimiliki oleh negeri ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Dunia tinju profesional Indonesia sejak Indonesia merdeka sampai saat ini sudah mencetak 9 juara dunia tinju profesional. Mereka adalah Ellyas Pical (pernah menjadi juara dunia kelas Bantam Junior versi IBF), Nico Thomas (kelas Terbang Mini versi IBF), Muhammad Rachman (kelas Terbang Mini versi IBF dan versi WBA), Chris John (kelas Bulu versi WBA), Daud Yordan (kelas bulu versi IBO, kelas Ringan versi IBO dan kelas Welter Ringan versi IBA), Suwito Lagola (kelas Welter versi WBF), Ajib Albarado (kelas Welter Ringan versi WBF), Tibo Monabesa (kelas Terbang Ringan versi IBO) dan Ongen Saknosiwi, juara dunia kelas Bulu versi IBA.

Dari deretan nama tersebut, nama Ellyas Pical yang mendapat julukan “The Exocet” pantas diukir dengan tinta emas prestasi olahraga nasional. Nyong Ambon kelahiran Saparua 61 tahun silam ini telah menjadi pionir atau jalan pembuka bagi generasi penerusnya di cabang tinju untuk meretas asa ke jenjang kejuaraan dunia. Elly adalah juara dunia pertama yang dimiliki oleh negeri ini.

Tahun 1985, waktu itu nama Ellyas Pical atau kerap disapa Elly Pical, sungguh menjadi buah bibir di mana-mana. Pada saat itu Elly Pical berusaha merebut gelar juara dunia versi badan tinju dunia IBF. Saat itu sekitar awal Mei kita sebagai anak bangsa sangat bangga melihat petinju Indonesia bisa mengalahkan petinju luar negeri dan meraih gelar paling terhormat. Euforia terhadap Elly Pical membangkitkan semangat berolahraga bahkan mendorong semangat nasionalisme yang luar biasa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada saat itu nama Elly Pical separuh dewa, ia dipuja dan disanjung sebagai pahlawan yang telah mengharumkan nama bangsa. Waktu itu Elly Pical setelah meng-KO Ju Do Chun, ia dibopong dan mengangkat tangannya sambil berteriak “beta menang…beta menang…!!!, dan ada wajah ibunda Elly Pical, mama Ana menangis, juga promotor tinju legendaris Boy Bolang dan Manajer tinju Anton Sihotang. Jutaan mata orang Indonesia menatap kemenangan Ellyas Pical dengan segunung kebanggaan.

Bahkan boleh dikata Elly adalah Maestro tinju kita. Semenjak merebut gelar kelas Bantam Junior Versi IBF dari Ju Do Chun (Korsel), gelar itu telah dipertahankannya selama 4 tahun (1985 – 1989). Di mana dalam rentang 4 tahun tersebut gelar juara dunianya sempat lepas 2 kali, namun berhasil di rebut kembali.

Sekali lagi Elly yang memiliki rekor bertanding 20 kali menang (KO 11), 5 kali kalah (KO 1) dan 1 kali seri, tetap menjadi salah satu putra terbaik di negeri ini dari gelanggang olahraga tinju. Prestasi ini kemudian diikuti oleh Nico Thomas, Suwito Lagola, Ajib Albarado, Chris John, M. Rachman, Daud Yordan, Tibo Monabesa dan Ongen Saknosiwi.

Ikuti tulisan menarik Raiders Marpaung lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu