x

Gambar oleh Clker-Free-Vector-Images dari Pixabay

Iklan

M. Nur Kholis Al Amin

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 28 Oktober 2019

Rabu, 8 September 2021 14:50 WIB

Memaknai Kata Untunge

Kalimat "untunge", sebuah kalimat yang tidak asing bagi masyarakat Jawa, dan dibalik kalimat tersebut tersembunyi suatu makna kesyukuran terhadap Sang Pencipta.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

 Oleh: M. Nur Kholis Al Amin

Keberadaan agama merupakan jalan penyucian rohani setiap individu yang mengikuti dan mengamalkan ajaran agama-nya, baik itu berupa perintah dan larangan, pilihan, ataupun tetapan.
Oleh karena itu, substansi dari ajaran agama yang berupa panduan akhlak merupakan bentuk utama dalam pengaplikasian hidup dan kehidupan seseorang, seperti halnya untuk gemar berdzikir dalam situasi apapun dengan pasrah padaNya, atau gemar untuk menghujat dan melaknat peristiwa yang tidak diinginkannya. Sehingga, kearifan lokal masyarakat Jawapun, dalam menghadapi peristiwa yang tidak diharapkan terjadinya, memberikan suatu slogan untuk tuntunan hidup ini, biar tidak termakan nafsu ggrantes bin ngenes.  "Untunge," sebutannya.

Ya, usut bin usut, "untunge" tidak sekedar tetembungan sebagai teori semata, namun juga merupakan suatu energi untuk membesarkan hati dalam menghadapi kenyataan yang tidak diharapkan namun sedang menimpanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Seperti halnya, pengalaman pagi ini sewaktu penulis berangkat kerja, motor sudah dicek surat-suratnya berikut kondisi ban, rem, dan lain-lain . Perlengkapan berkendarapun juga lengkap, helm (pastinya standart SNI), jaket, sarung tangan. Namun, kejadian yang tidak diinginkanpun datang menghampiri. Apa itu?

Ban belakang meletus, duoor, di belakang truk yang tidak terlihat jalan berlubangnya. "Untunge" tidak panik dan semoga selalu ingat Dia. Hanya pasrah dan mengambil cara bagaimana ketika tidak mampu mengendalikan stang motor. Ya, lalu sebisa mungkin loncat dari motor walaupun akhirnya ndhlosor dengan luka lecet-lecet di kaki dan tangan, serta sedikit bengkak.

Helm sedikit pecah, untunge wonge rapopo, motor sedikit rusak. Untunge isoh digowo mulih juga walau harus mbengkel terlebih dahulu.

Akhirnya, untunge slamet. Terimakasih Ya Allah..

#cukup sekali saja
#untunge_itu butuh pembuktian.

Ikuti tulisan menarik M. Nur Kholis Al Amin lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler