x

Iklan

Tempo Institute

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 September 2021

Jumat, 17 September 2021 10:58 WIB

Mengatasi Stres Selama WFH dengan Manajemen Koping

Bagaimana cara mengatasi burnout di kala kerja termasuk di era pendemi sekarang? Tentu adabanyak cara, salah satunya adalah dengan manajemen koping yang tepat dan efektif. Selain itu bisa juga dengan mencari support sistem, dan membuat manajemen waktu yang disiplin. Dari tiga cara yang dijabarkan, ada satu cara yang menarik, yaitu manajemen koping yang jarang diketahui banyak orang. Yuk, simak.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Pada 16 Juli kemarin, Tempo Institute memberikan sedikit pengetahuan tentang cara mengatasi burnout di kala kerja bersama Riliv dalam sesi OOT (Out of Topic). Dalam sesi ini banyak cara dibahas untuk mengatasi masalah burnout dan overthinking bersama Nurul Aini Ongkowidjoyo, M. Psi. 

Dalam penjelasan dari Nurul Aini, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain manajemen koping yang tepat dan efektif, mencari support system, dan membuat manajemen waktu yang disiplin. Dari tiga cara yang dijabarkan, ada satu cara yang menarik, yaitu manajemen koping yang jarang diketahui banyak orang.

Dilansir dari kompas.com, PPM Manajemen melakukan survei terhadap orang yang bekerja selama pandemi. Lalu, mereka menemukan 80 persen pekerja mengalami stres bekerja karena memikirkan kesehatan mereka. 

Koping adalah upaya mengatasi tuntutan/masalah internal dan eksternal khusus yang melelahkan seseorang secara berlebihan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam penjelasan artikel ilmiah pada Jurnal Keperawatan Indonesia Universitas Indonesia, koping adalah upaya mengatasi tuntutan/masalah internal dan eksternal khusus yang melelahkan seseorang secara berlebihan. Tuntutan dalam hal ini, berupa target kerja atau pekerjaan yang harus diselesaikan.

Menurut Östlund dan Persson, istilah koping ini berawal dari keluarga yang dituntut lebih konsentrasi dalam menghadapi masalah. Hal ini diperlukan untuk mengatasi stres yang dialami. Keluarga pun diharapkan dapat mampu berperan dalam menyelesaikan masalah melalui mekanisme koping yang efektif.

Dikutip dari goodtherapy.org, ada dua jenis mekanisme koping, yaitu adaptif dan maladaptif. Koping adaptif lebih sehat dan direkomendasikan karena dapat mengatasi stres secara efektif. Contohnya adalah pemecahan masalah, humor, relaksasi, dan sebagainya. Di sisi lain, koping maladaptif malah akan memberikan penyelesaian stres yang kontraproduktif dan membahayakan mental. Contohnya adalah menyakiti diri sendiri, kabur dari masalah, dan sebagainya.

Mekanisme koping ini harus dilakukan secara tepat untuk menjaga kesehatan mental Anda. Anda bisa melakukan ini sendiri ataupun dengan pihak ketiga sebagai pembantu. Keuntungan pihak ketiga ini anda bisa melakukannya lebih interaktif dan pilihan untuk pelayanan psikologi Anda lebih variatif.

Salah satu contoh koping adaptif adalah problem-focused coping yang merupakan salah satu rekomendasi cara untuk menyelesaikan masalah. Setiap pekerjaan pasti muncul masalah dan masalah tersebut bisa diselesaikan secara perlahan dan kadang tidak langsung selesai saat itu. Di sini, peran problem-focused coping cukup penting untuk hal tersebut.

Individu yang mengatasi masalah dengan problem-focused coping biasanya berfokus pada masalah yang dihadapinya. Ia tetap memakai emosi untuk menyelesaikannya, tetapi emosi itu hanyalah stimulus bukan senjata utama. Masalahnya, emosi sangat bahaya untuk menyelesaikan masalah.

Problem-focused coping memanglah bukan jaminan untuk bisa menyelesaikan tuntutan atau masalah. Namun, koping ini bisa menjadi senjata pamungkas untuk menghadapi banyaknya tuntutan agar individu tidak merasa burnout atau stres nantinya.

Salah satu contoh implementasi dari koping ini adalah ketika Anda mendapatkan banyak kerjaan yang harus diselesaikan dalam seminggu, Anda fokus terhadap kerjaan yang harus diselesaikan. Anda akan membuat manajemen waktu yang tepat agar pekerjaan tersebut terselesaikan dengan baik. Bukan Anda malah lari dari tanggung jawab yang harus dilakukan.

Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, problem-focused coping dapat menjadi salah satu cara untuk menyelesaikan masalah agar tidak burnout atau stres nantinya. Anda bisa mulai menerapkan mekanisme koping ini atau bisa berkonsultasi dahulu pada medium psikologi terpercaya sehingga koping yang dilakukan berjalan dengan tepat.

Ikuti tulisan menarik Tempo Institute lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu

Terpopuler

Elaborasi

Oleh: Taufan S. Chandranegara

4 hari lalu