x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Sabtu, 9 Oktober 2021 05:57 WIB

Saham dalam Kondisi Sideways, Apa yang Harus Dilakukan?

Sideways adalah kondisi saham yang berada dalam kegalauan karena pergerakannya tidak signifikan, alias choppy. Pergerakannya relatif horisontal terus alias datar-datar saja, akibat penawaran dan permintaan yang sama-sama kecil. Menghadapi kenyataan saham yang sideways begini, apa yang sebaiknya dilakukan investor?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Memiliki saham yang memberikan cuan menjadi dambaan semua investor. Namun dalam praktik investasi saham, memiliki saham yang bagus itu tidak mudah.

Ada saat dimana saham yang diincar atau bahkan sudah dimiliki dalam kondisi sideways atau kondisi tak menentu alias flat-flat saja dengan pergerakan naik-turun harga yang relatif sangat kecil.

Sideways adalah kondisi saham yang berada dalam kegalauan karena pergerakannya tidak signifikan, tanpa arah alias choppy. Pergerakannya relatif horizontal terus alias datar-datar saja akibat penawaran dan permintaan yang sama-sama kecil dan segitu-segitu saja.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Nah, jika investor menghadapi kenyataan saham yang dalam kondisi sideways begini, apa yang sebaiknya dilakukan?

Pertama-tama tentu saja jangan panik, apalagi gegabah membuat keputusan untuk saham yang dalam kondisi sideways. Sideways sendiri adalah kondisi penuh ketidakpastian. Di dalam ketidakpastian, termasuk dalam investasi saham, jangan sekali-kali membuat keputusan ekstrem.

Mereka yang nekat membuat keputusan dalam kondisi ketidakpastian biasanya hanya akan berujung pada penyesalan. Pun dalam investasi saham yang mengabaikan pertimbangan matang dan rasional dalam setiap keputusan niscaya akan mendapati penyesalan.

Saat investor terjebak dalam kondisi sideways, ada baiknya sikap yang diambil adalah wait and see. Namun, wait and see ini tentu saja tidak serta-merta hanya diam saja pasrah pada kondisi pasar.

Dalam periode wait and see dimana tidak bisa membuat keputusan ini, seorang investor yang bijak sebaiknya melakukan berbagai analisis secara komprehensif untuk sahamnya sehingga bisa membuat keputusan yang tepat.

Jika ada tanda-tanda rebound, tentu saja investor bisa buy.  Tetapi jika sudah punya sahamnya dan kondisinya cenderung stagnan dengan potensi terjadi penurunan maka sebaiknya lakukan aksi sell dan mengalihkan ke saham lain yang lebih potensial cuannya. Toh, transaksi jual-beli saham saat ini sudah sangat mudah karena sudah serba online dengan smartphone di genggaman tangan, semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas.

Lantas analisis apa saja yang sebaiknya dilakukan investor pada periode wait and see supaya bisa membuat keputusan yang lebih cepat dengan pertimbangan yang matang?

Analisis pertama tentu saja time frame pergerakan harganya yang lebih luas supaya bisa melihat pergerakan harganya lebih komprehensif dilanjutkan dengan analisis valuasi apakah memang benar-benar sudah murah atau belum. Setelah itu, amati trend sektor dan berbagai sentimen positif atau negatif yang memengaruhinya.

Selain itu, perhatikan benar-benar arah market yang tentu saja mengacu pada pergerakan IHSG apakah cenderung flat, bullist atau bearist. Selanjutnya lakukan price action yang merujuk pada analisa teknikal berdasarkan pergerakan harga di masa lampau.

Pergerakan saham di masa lalu biasanya memiliki pola tertentu. Kendati ada pola tertentu, investor sebaiknya tidak gegabah dan spekulatif dalam membuat keputusan dengan hanya berdasarkan pada pola pergerakan harga di masa lalu tanpa diimbangi dengan analisis fundamental dan teknikal.

Dengan berbagai kriteria analisis ini maka investor bisa membuat keputusan yang tepat apakah mau buy, sell atau hold untuk saham yang sedang dalam kondisi sideways. So, jangan gegabah!

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler