x

Iklan

Rifqy Alamsyah

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 16 Oktober 2021

Sabtu, 16 Oktober 2021 20:13 WIB

Nilai-nilai Pancasila dalam Budaya

Masyarakat Miomafo Timor memiliki jiwa yang merangkul dan menjadi tempat berteduh dan perlindungan bagi setiap suku-suku dan budaya yang ada. Hal ini nampak dalam setiap relasi dan keramahan dengan sesama yang bukan penduduk asli.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Indonesia adalah negara yang kaya akan etnis, suku, agama, termasuk budaya. Kekhasan keberagaman budaya Indonesia meliputi budaya tari, musik, adat, bahasa, dan lain sebagainya. Secara etimologis, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta budhayah yang merupakan bentuk jamak dari kata budhi yang berarti budi atau akal. Dalam kamus besar Indonesia (Balai Pustaka,1995), kata kebudayaan dalam bahasa latin cultura yang berasal dari kata kerja latin colere yang berarti mengolah, mengerjakan, memelihara dan mengembangkan (menurut: Wilhelm Wundt dalam kultur und Geschhichte-1920).

Dengan perkembangan dunia yang semakin modern dan pengaruh arus globalisasi yang meningkat, sebagian besar budaya di setiap suku dan daerah Indonesia umumnya masih menghayati, menghidupi dan mengembangkan nilai kebudayaan ini dalam kesehariaan dan dalam tradisi yang diwariskan turun-temurun. Semuanya ini telah Nampak dalam budaya kita di Kabupaten Timor Tengah Utara-Wilayah Kecamatan Miomafo Timur. Masyarakat disana umumnya masih bertakwa dan beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan kepercayaan masin-masing, akan Usi Neno (Tuhan) yang mereka imani dari masing-masing suku yang ada.

Hal ini terlihat secara jelas dan nampak dalam kehidupan kepemimpinan maupun kemasyarakatan di sekitarnya. Adanya saling bergotong-royong yang melambangkan persatuan dalam budaya dan suku-suku setempat, agar tidak adanya putus hubungan dengan suku-suku dan budaya lain yang datang dan menempati daerah Atoin Pah Meto wilayah Kecamatan Miomafo Timur, Kabupaten Timor Tengah Utara

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Masyarakat Miomafo Timor memiliki jiwa yang merangkul dan menjadi tempat berteduh dan perlindungan bagi setiap suku-suku dan budaya yang ada. Hal ini nampak dalam setiap relasi dan keramahan dengan sesama yang bukan penduduk asli. Dengan setiap kekhasan yang ada para pimpinan sangat menghargai dan bijaksana dalam membantu dan mengembangakan budaya-budaya yang ada, agar tidak punah tetapi semakin berkembang secara turun-temurun.

Contohnya seperti di sekolah-sekolah mulai dari TKK, SD, SMP, SMA maupun SLTA diwajibkan agar adanya satu hari khusus mengembangkan nilai-nilai budaya yang ada agar tidak punah dan tidak cepat terpengaruh dengan arus globalisasi yang setiap hari ada perkembangan di media-media sosial dan lain sebagainya. Ini melambangkan suatu nilai kemakmuran dan kesejahteraan dalam hidup kepemimpinan maupun dalam hidup bermasyarakat.

Ikuti tulisan menarik Rifqy Alamsyah lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terpopuler