ingin kubaca lebih khusyuk
di geligi malam yang tak pernah tidur
di antara serpihan sinar
timbul-tenggelam
menelusup didera cahaya lilin
redup, rapuhkan ingatanku
: kullu nafsin dzaiqotul maut
lafal itu serupa air bening
membasuh dahaga
seluruh aliran jiwaku
mengalir alif-ba'-ta'
adalah diriku, sajak tak berlafal
berlumur kenistaan diksi
dangkal dan hina
sedalam jurang di telapak sujud
hanya mampu menulis aksara musim
di selembar jejak
menuju aksara kematian
Malang, 2021
Ikuti tulisan menarik Vitto Prasetyo lainnya di sini.