x

Iklan

sangpemikir

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 6 Oktober 2021

Minggu, 31 Oktober 2021 09:53 WIB

Sumbangsih Peneliti Muda Indonesia dalam Menghadang Pandemi Covid-19

Pandemi Covid-19 mengguncang dunia dan menimbulkan banyak korban jiwa. Para peneliti dan pakar kesehatan melakukan berbagai penelitian menemukan cara terbaik menanggulangi wabah ini. Berikut sumbangsih anak-anak muda Indonesia yang berkiprah di jalur penelitian baik di dalam dan luar negeri dalam menghadang bala yang sudah melanda hampir dua tahun ini.

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

PANDEMI Covid-19 mengguncang seluruh dunia dan menimbulkan banyak korban jiwa. Para peneliti dan pakar kesehatan melakukan berbagai macam penelitian dan percobaan untuk menemukan cara terbaik menanggulangi pandemi ini. Tidak terkecuali para peneliti dari kalangan muda, baik di Indonesia maupun di luar negeri turut ambil bagian dalam penanggulangan Covid-19 tersebut.

Dalam momen peringatan Hari Sumpah Pemuda 28 Oktober 2021, peran para pemuda di bidang kesehatan ini pantas untuk mendapatkan apresiasi. Salah satu sosok ilmuwan asal Indonesia yang telah mengharumkan nama baik bangsa di kancah internasional adalah Carina Citra Dewi Joe.

Wanita yang disapa Carina Joe turut andil dalam pembuatan vaksin Astrazeneca yang digunakan lebih dari 170 negara, termasuk Indonesia. Carina Joe merupakan seorang peneliti di Jenner Institute University Oxford, Inggris. Ia menjadi salah satu pemilik hak paten vaksin Astrazeneca.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dalam proses uji klinis vaksin, Carina bertanggung jawab untuk mengembangkan virus di dalam sel (bioreactor). Ia berhasil memurnikan virus dengan memisahkannya dari sel inang supaya menjadi vaksin yang murni.

Carina menyatakan selama memproduksi vaksin AstraZeneca seluruh tim bekerja super keras. Mereka bekerja tujuh hari seminggu dan 12 jam sehari. Tanpa libur selama 1,5 tahun.

Tokoh pemuda lainnya adalah Indra Rudiansyah. Mahasiswa Indonesia berusia 29 tahun ini tengah menempuh pendidikan doktoral di program Clinical Medicine, Jenner Institute, University of Oxford.

Dalam proses uji klinis vaksin, Indra bertanggung jawab menguji respon antibodi dari para volunteer yang sudah divaksinasi. Indra Rudiansyah bergabung bersama tim Jenner Institute dan Oxford Vaccine Group.

Setelah bergabung, Indra ikut tampil dalam video perkenalan tim riset yang dirilis Deutsche Bank pada Februari lalu. Lewat publikasi itu, masyarakat kemudian menyadari sosok peneliti muda Indonesia yang membanggakan ini.

Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Zubairi Djoerban memberikan pujian. Seperti yang terlihat pada akun twitternya @ProfesorZubairi pada 19 Juli 2021. "Saya akan mengingat namanya: Indra Rudiansyah, mahasiswa S3 Program Clinical Medicine, Jenner Institute, Universitas Oxford. Indra adalah bagian dari tim Sarah Gilbert, penemu Vaksin AstraZeneca yang menyerahkan hak paten temuannya itu. Salut," tulisnya.

Tak hanya itu, sebagai penerima beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), keikutsertaan Indra dalam penelitian vaksin Astrazeneca membuat Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani bangga.

Seperti terlihat dalam unggahan akun Instagram pribadinya @smindrawati pada 23 Juli 2021, Sri Mulyani mengunggah foto Indra Rudiansyah dengan caption memuji.

"Indonesia harus berbangga karena salah satu anak bangsa, Indra Rudiansyah tergabung dalam tim riset vaksin Covid-19 University of Oxford yang bekerja sama dengan AstraZeneca," tulis Sri Mulyani.

Menurut Menkeu, langkah Indra Rudiansyah ini menjadi inspirasi bagi banyak orang. Bahkan, Sri Mulyani berpesan agar para penerima beasiswa LPDP mengikuti jejak Indra Rudiansyah, dengan memberikan kontribusi positif bagi Indonesia kedepannya.

 "Kepada seluruh penerima beasiswa @lpdp_ri gunakanlah waktu dan manfaatkan kesempatan dengan sebaik-baiknya. Selama menjalani program beasiswa, kembangkanlah kemampuan dan wawasan, tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk Indonesia," kata Sri Mulyani.

 

Banyak Karya Lain

Masih banyak lagi penemuan putra-putri Indonesia terkait dengan penanggulangan pandemi Covid 19. Beberapa penemuan mungkin tidak memiliki gaung yang besar di media massa, tapi karya para pemuda ini merupakan langkah penting penanggulangan Covid-19.

Sebut saja, mahasiswa Universitas Brawijaya (UB), Malang, Jawa Timur membuat alat memanfaatkan teknologi artificial intelligence (AI) untuk mendeteksi para pengendara sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan.

Kelima mahasiswa tersebut adalah Alfian Fitrayansyah (19 tahun), Affan Affandi (18), Akmal Adnan Attamami (18), Muchammad Nasyruddin Hakim (18), dan Muhammad Lutfi Ardiansyah (18). Mereka membuat inovasi itu di bawah bimbingan dosen Raden Arief Setyawan, ST., MT.

Alat ini dapat menangkap wajah dan plat nomor pengemudi sepeda motor yang melanggar protokol kesehatan. Dengan alat ini pelanggar proses bisa langsung ditindak.

Inovasi yang dibuat kelima mahasiswa lintas fakultas itu berhasil mendapatkan Gold Medal Awards di ajang International Invention Competition For Young Moslem Scientists  2021 yang diikuti 157 tim dari 17 negara.

Masih dari Universitas Brawijaya, lima mahasiswa menciptakan body lotion untuk membunuh virus. Mengutip laman resmi Universitas Brawijaya, ub.ac.id, Selasa, 3 Agustus 2021, kelima mahasiswa ini membuat body lotion itu dengan memanfaatkan kandungan flavonoid dalam daun kelor dan kolagen kulit ikan patin.

Kandungan daun kelor seperti apiin, epicatechin dan hesperetin yang memiliki afinitas baik terhadap sisi aktif ACE2 (Angiotensin Converting Enzyme 2), dapat menghambat proses interaksi SARS-Cov-2.

Selain itu, kolagen dari kulit ikan patin dapat dimanfaatkan untuk mencegah penuaan dini, mencegah keriput, melembabkan kulit dan menambah elastisitas kulit

Karya lainnya, sejumlah mahasiswa Universitas Gadjah Mada membuat alat penyimpanan vaksin. Alat bernama Smart Vaccine Tube ini dapat menyimpan vaksin agar bisa diantar sampai ke daerah terpencil.

Dikutip dari siaran pers UGM, ketua tim penelitian Muhammad Rizqiansyah menyatakan alat ini ringan, dan dapat disandang layaknya tas.

Smart Vaccine Tube tersebut berbasis teknologi super thermos. Menggunakan bahan aluminium bubble foil dan styrofoam. Alat ini  memiliki empat lapisan. Suhu dalam kotak didinginkan menggunakan peltier. Pada bagian atas, penutup luar, terdapat LCD dan indikator LED yang berfungsi untuk memantau temperatur dalam kotak.

Sementara itu, inovasi aplikasi ParuKu karya Mahasiswa Universitas Indonesia mendapat penghargaan People’s Choice Award dalam ajang internasional NUS Medical Grand Challenge 2021 yang diselenggarakan oleh National University of Singapore secara daring pada 21 Agustus 2021.

ParuKu adalah sebuah aplikasi chatbot berbasis Artificial Intelligence yang membantu masyarakat dalam menentukan keputusan selama pandemi Covid-19.

Aplikasi ParuKu menyediakan beberapa layanan berupa informasi jadwal dan lokasi vaksinasi, informasi ketersediaan bed rumah sakit pelayanan Covid-19, serta rekomendasi laboratorium untuk tes diagnostik Covid-19, berdasarkan lokasi pengguna dan kapasitas fasilitas kesehatan.

Ide penciptaan inovasi ParuKu bermula dari fenomena di masyarakat yang khawatir terinfeksi Covid-19 ketika mengunjungi rumah sakit atau sektor kesehatan lain selama pandemi.

Kadang, masyarakat perlu mengantre lama untuk menerima pelayanan kesehatan, sehingga ada kemungkinan terinfeksi. ParuKu diharapkan mampu mengurangi durasi waktu yang harus disediakan untuk proses administrasi dalam menerima pelayanan kesehatan.

Selain itu, membuat penggunanya dapat mengunjungi fasilitas kesehatan di waktu yang tepat tanpa perlu mengantre.

Tentu masih banyak karya anak-anak muda Indonesia yang tersebar di berbagai universitas baik di dalam negeri maupun luar negeri. Dengan semangat pantang menyerah mereka melakukan berbagai inovasi terbaik untuk mengatasi permasalahan bangsa yang sedang dihadapi. Semangat Sumpah Pemuda menjadi roh kawula muda untuk memberi yang terbaik bagi negeri ini. ***

Ikuti tulisan menarik sangpemikir lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB

Terpopuler

Puisi Kematian

Oleh: sucahyo adi swasono

Sabtu, 13 April 2024 06:31 WIB