x

Iklan

Dhea

Penulis Indonesiana
Bergabung Sejak: 26 April 2019

Kamis, 4 November 2021 07:30 WIB

3 Kesalahan Umum Trader Saham, Simak Baik-baik Para Pemula

Banyak orang masuk pasar saham karena ingin mendapatkan cuan. Karena motivasinya ingin mendapatkan profit tinggi dalam waktu singkat, tidak sedikit yang justru menghabiskan uang dan menderita kerugian. Trader yang ngotot mendapatkan cuan tinggi biasanya justru yang paling rentan untuk rugi. Anta tipe yang mana?

Dukung penulis Indonesiana untuk terus berkarya

Banyak orang masuk pasar saham karena ingin mendapatkan cuan, mendapatkan penghasilan tambahan, melipatgandakan uang dan mendapatkan profit tinggi. Karena motivasinya ingin mendapatkan profit tinggi dalam waktu singkat maka tidak sedikit yang justru menghabiskan uang dan menderita kerugian.

Selidik punya selidik ini semua terkait dengan yang namanya kerusakan psikologi trading. Karena sangat terpengaruh dan terobsesi untuk mendapatkan profit yang sebanyak-banyaknya maka kesannya memaksakan diri. Alhasil, trading yang demikian merusak dari sisi kualitas.

Oleh sebab itu, jika memutuskan untuk menjadi seorang trader saham setelah mengenali profil risikonya dengan baik, ada baiknya tetap menjaga kondisi mentalnya. Mematok target cuan terlalu tinggi yang nggak realistis juga bakal berpotensi merusak trading.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Mereka yang ngotot mendapatkan profit, ujung-ujungnya psikologi trading yang rusak. Trader yang ngotot mendapatkan cuan tinggi biasanya justru yang paling rentan untuk rugi.

Nah, biar trading saham yang saat ini sudah sangat mudah semisal dengan aplikasi IPOT milik Indo Premier Sekuritas membuahkan hasil, ada baiknya memahami 3 kesalaham umum yang dilakukan trader saham, entah trader pemula atau trader yang sudah malang-melintang.

1. Cenderung Spekulatif

Trader saham yang terlalu ngotot mencari keuntungan tinggi biasanya cenderung spekulatif. Ini yang tentu berbahaya. Dalam trading saham keberadaan analisis tetap diperlukan. Baik analisis fundamental maupun teknikal memang peranan penting dalam keputusan jual-beli saham. Trader yang mengandalkan spekulasi berpotensi besar terjebak dan terombang-ambing dalam fluktuasi saham-saham pompom yang justru bisa berujung pada kerugian besar. Tragisnya lagi, spekulasi hanya karena rekomendasi artis, publik figur hingga influencer yang secara fundamental dan teknikal tidak bisa dipertanggungjawabkan.

2. Pakai Margin Berlebihan

Trader yang ingin mendapatkan uang banyak dalam waktu singkat kalau tidak hati-hati dan bijak banyak nekat menggunakan margin secara berlebihan. Ini yang ngeri-ngeri sedap. Diketahui, margin trading adalah fasilitas yang disediakan oleh sekuritas untuk nasabahnya sehingga memungkinkan nasabah membeli saham beberapa kali lipat dari jumlah yang seharusnya didapat dengan dana yang tersedia. Menggunakan sumber dana dari margin sama saja dengan utang karena ada kewajiban mengembalikan dana dengan tingkat bunga tertentu. Nah, kalau hasil tradingnya tidak seperti yang diharapkan maka beban bunga margin juga tidak kecil.

3. Overtrading

Trading yang terlalu memaksakan diri untuk cepat mendapatkan keuntungan tinggi biasanya berujung pada trading yang tidak sehat atau overtrading. Dampak negatifnya, semakin rugi maka akan semakin ingin balas dendam untuk menutup kerugian. Trading pun menjadi membabi-buta tanpa pertimbangan yang rasional dan semakin berspekulasi.

 

Ikuti tulisan menarik Dhea lainnya di sini.


Suka dengan apa yang Anda baca?

Berikan komentar, serta bagikan artikel ini ke social media.












Iklan

Terpopuler

Terkini

Terpopuler